9. Pertukaran yang merugikan

5.3K 362 13
                                    

SELAMAT MALAM GAES!
Hari ini aku update nih^^

Ada yang penasaran sama kelanjutan cerita Seinaga?

Buat yang penasaran nih aku kasih part yang buat kalian kangen sama Seinaga.
Semoga kalian suka sama part ini ya!
Aku bener bener gak mood sebenernya karena ada beberapa masalah yang harus aku selesain hari ini.
Tapi demi kalian aku usaha buat kalian nge-feel sama part ini

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU^^

KALAU ADA TYPO KOMEN YA!!

HAPPY READING!!
________________________________________

"Masih marah Sei?" tanya Naga dengan menahan senyumnya.

Setelah menahan malu yang teramat sangat, Naga dengan seenaknya menertawai Sei di depan Papi dan Mami nya.

Sei sedang berada dalam mode ngambek sekarang. Sedari tadi Naga telah berusaha membujuknya tapi Sei tidak luluh. Rasa malu Sei benar benar berada dalam level tertinggi.

"Marah kenapa hm?"

Sei bersidekap dada. "Naga kenapa gak kasih tau Sei kalo Pak polisi itu Papi Naga?!" bisik Seiko pelan.

"Kan lo gak nanya,"

Sei membenarkan ucapan Naga. Bukannya tidak ingin bertanya hanya saja menurutnya itu adalah hal privasi yang tak harus ia ketahui.

Tuhan memang mempunyai rencana yang luar biasa. Mempertemukan Sei dengan Papi Naga yang pernah diejeknya di lampu merah.

Dunia memang begitu sempit!

"Sei takut tau!"

"Takut kenapa?" tanya Naga.

"Sei takut gak diterima jadi istri Naga gara-gara Sei ledek Papi Naga," kata Sei.

"Papi kan udah bilang Sei, kalo dia bakal tetep nerima lo walau udah lo ledek." ucap Naga sambil tergelak.

Seiko mendelik. "Ih Naga!!"

"Udah ah Sei pulang aja!"

"Eh jangan dong!" cegah Naga.

"Kenapa?"

"Rindu gue belum terobati,"

Seiko tersipu malu, menahan senyum yang akan membuat pipinya memerah nanti.

"Kemarin Naga juga udah ketemu Sei di rumah sakit, masa rindu lagi?"

"Rindu gue ke lo itu kayak jarum jam," Naga memberi jeda sejenak.

"Gak akan pernah berhenti sebelum lo lepas gue."

"Naga! Jangan ngegembel ya!"

"Ngegombal Sei," ralat Naga membenarkan ucapan Sei.

"Mami Naga baik ya," puji Sei membuat Naga menganggukkan kepalanya.

"Kalo nanti Sei udah nikah, Sei juga bakal jadi Bunda yang baik, yang perhatian, dan sayang sama anak-anaknya!" celoteh Sei sambil membayangkan dirinya menjadi seorang ibu rumah tangga.

"Gue juga bakal jadi Ayah yang baik, yang kerja keras, dan sayang sama keluarga!" balas Naga

"Emang Naga mau nikah sama siapa?"

"Yang nanya,"

"Naga serius! Mau nikah sama siapa?"

"Sama yang nanya Sei."

Sei mencerna ucapan Naga. Yang bertanya kan dirinya sendiri, berarti...

"Naga mau nikah sama Sei?"

SEINAGA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang