21.Truth or Dare

2.4K 171 3
                                    

WARNING!!

DIHARAPKAN SETELAH MEMBACA MEMBERIKAN DUKUNGAN DENGAN PENCET TOMBOL BINTANG! GAK SAMPE SATU JAM KOK MENCETNYA!

HARGAI AUTHOR DONG TEMAN TEMAN:)

HAPPY READING!!
HAVE FUN!!
_________________________________________

Setelah kejadian semalam, Sei merasa malu untuk bertemu dan bertatap muka dengan Naga.

Seperti sekarang yang Sei lakukan hanyalah menunduk sambil meremas jari-jarinya. Pagi tadi Naga baru saja menjemput Sei untuk berangkat sekolah bersama.

Sei dan Naga memang berangkat sekolah di hari tertentu saja dikarenakan keadaan New normal belum terlalu stabil untuk melakukan kegiatan secara produktivitas. Hari ini hanya kelas 12 saja yang pergi ke sekolah.

Mengapa SMA Angkasa diperbolehkan mengadakan kegiatan belajar mengajar?

Karena SMA Angkasa merupakan satu di antara sekolah lainnya yang diperbolehkan mengadakan KBM. Karena SMA Angkasa masuk ke dalam zona hijau.

Naga memarkirkan mobilnya, mematikannya dan segera menatap gadis di sampingnya yang terus saja menunduk.

"Sei," panggil Naga.

"Sei duluan ya Naga!" elak Sei sambil membuka pintu mobil Naga dan segera keluar dengan terburu-buru.

Naga yang bingung segera menyusulnya, menarik pergelangan tangan Sei saat Sei akan berbelok pergi.

"Tunggu!" cegah Naga menahan Seiko.

"Lo kenapa? Gue ada salah sama lo?" tanya Naga yang dibalas gelengan oleh gadisnya.

Seiko masih tak berani berbalik. "Se-Sei mau ke kelas Naga," ucap Sei sambil mencoba melepaskan pegangan tangan Naga.

Naga meraih pundak Sei dan memutarnya sehingga Sei sekarang menatap tepat di manik mata Naga.

Sei buru-buru menurunkan pandangannya.

"Tatap gue Sei!"

"Cerita ke gue ada apa?" tanya Naga dengan tersenyum.

"Sei gak apa apa kok," balas Sei.

"Tatap gue Sei! Gue bingung kalo lo gak cerita ke gue. Kalo gue ada salah lo bilang aja, gue bakal perbaiki kesalahan itu kok!" jujur Naga membuat Sei kini merasa bersalah.

"Naga gak salah kok,"

"Lalu?"

"Se-Sei malu," cicit Sei membuat Naga semakin bingung.

"Malu karena apa? Lo cantik kok hari ini,"

Sei memukul lengan Naga. "Bukan itu ish!" jawab Sei sambil memasang wajah cemberutnya.

"Terus kenapa sayang?" tanya Naga gemas sambil mencubit pipi Sei.

"It-itu.."

"Itu apa?"

"Yang semalam," lirih Sei.

"Semalam apa Sei?" goda Naga.

SEINAGA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang