18.Balapan 2

2.8K 207 3
                                    

WARNING!!

DIHARAPKAN SETELAH MEMBACA MEMBERIKAN DUKUNGAN DENGAN PENCET TOMBOL BINTANG! GAK SAMPE SATU JAM KOK MENCETNYA!

HARGAI AUTHOR DONG TEMAN TEMAN:)

Aku double update dong demi kalian!!

Gimana gimana part yang sebelumnya baper gak??

HAPPY READING!!
_________________________________________

Setelah kepulangan Naga, Sei tiba-tiba menjadi cemas takut terjadi apa-apa terhadap Naga.

Yang dilakukan Sei sedari tadi hanya duduk di pinggiran kasur dan menekuk wajahnya di kedua lutut.

Perasaan khawatir itu tiba-tiba saja muncul sendiri tanpa permisi. Membuat Sei gelisah dibuatnya.

Sei ingin menghubungi Naga tapi ia takut mengganggu.

Baiklah lebih baik Sei tidur dan menyingkirkan rasa khawatirnya itu. Sei hanya dapat berdoa semoga Naga nya baik-baik saja.

***
Naga baru saja sampai di arena balap. Di sana, teman temannya sudah menunggu kedatangan Naga.

Naga memarkirkan motornya dekat salah satu stand, membuka helm dan segera turun menyapa teman temannya.

"Lo udah siap kan Ga?" bisik Jono

"Gue selalu siap!" tegas Naga membuat Jono langsung menepuk bahunya.

Di seberang stand Naga melihat lelaki yang belakangan ini selalu mengusik emosinya. Siapa lagi kalau bukan Vetel!

Vetel menatap Naga sambil menampilkan senyum remehnya. Mengerakkan jari telunjuknya ke leher seolah-seolah memperagakan sedang memotong sesuatu.

Naga menatap Vetel dengan tatapan datarnya. Naga harus berhati-hati dalam balapan ini, Naga tau betul jika Vetel selalu berbuat licik.

"Hati-hati Ga," ucap Andre memberi peringatan.

***
Lomba pun akan dimulai. Semua peserta sudah berbaris dengan suara deruman motor yang menggema.

Entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan Naga malah berada tepat di samping Vetel dan saling melempar tatapan benci satu sama lain.

Seorang wanita dengan pakaian kurang bahan berdiri sambil membawa sebuah kain. Kemudian ia menjatuhkan kain itu sebagai pertanda bahwa balapan sudah di mulai.

Semua peserta mengerahkan tenaga masing-masing dengan kecepatan motor yang sangat tinggi. Saling menyalip satu sama lain.

Naga memimpin balapan itu dan Vetel berada tepat di belakangnya.

Sorak sorai suara dari orang orang dan para sahabatnya membakar semangat Naga untuk mencapai garis finish.

"GO NAGA GO NAGA GO!!"

"AYO SEMANGAT NAGA SAYANG!!"

"NAGA SEMANGAT WOY! KALAH GUE CINCANG LO GA!"

Itulah beberapa teriakan teriakan yang berasal dari mulut Andre, Jono dan tentunya Eja.

Tinggal satu tikungan lagi yang harus dilewati para peserta untuk mencapai garis finish.

Naga terus mengacu kecepatan motornya, memfokuskan matanya ke garis finish yang seolah olah memanggilnya.

Vetel yang melihat Naga hampir mencapai garis finish pun mengeluarkan senyuman smirk nya, ia melaju dengan cepat mengejar Naga sehingga dapat sejajar dengan musuhnya.

Hampir satu meter Naga akan mencapai finish. Namun, kaki Vetel sepertinya dengan sengaja menendang lutut Naga sehingga membuat Naga sedikit oleng.

Naga mencoba menyeimbangkan tubuhnya, menarik gas motor dan segera menyalip Vetel di detik-detik akan mencapai finish.

Dan yap! Naga terlebih dahulu mencapai finish dibanding Vetel.

Naga membuka helm fullfacenya, melihat ke arah Vetel dan menggerakkan tangan kanannya dengan jempol menghadap ke bawah.

Vetel geram dan segera turun dari motor.

Bugh

Vetel memberikan bogeman kepada Naga.

"Gak terima kalah lo sampe mukul gue segala?" tanya Naga meremehkan.

Saat Vetel ingin memberi bogeman lagi, teman teman Naga sudah lebih dulu datang.

"Eits! Kalo kalah terima aja boss!" kata Eja dengan mulut embernya.

"Kurang ajar lo ya!" balas salah satu dari anggota geng Petir milik Vetel.

"Selamat ya bro!" ucap Bumi, ketua geng Regaza sambil menepuk bahu Naga.

"Kemampuan lo emang gak bisa di raguin lagi!" puji Ciko, ketua geng Tempur memberi selamat kepada Naga.

Vetel semakin berang melihat bagaimana Naga dibangga-banggakan oleh geng lain.

Naga mendekat ke arah Vetel dan berbisik, "Malu ya karna rencana lo buat nyelakain gue gak berhasil?"

"Cara lo terlalu bodoh buat gue yang kelewat pinter!" lanjut Naga sambil menepuk punggung Vetel.

"Lo keren Ga! Walaupun lo menang lo gak menutup pertemanan sama rival lo," celetuk Rian, ketua geng Ornad membuat yang lainnya mengangguk setuju.

"Lo lihat kan seberapa banyak orang yang ngedukung dan berteman sama gue!"

"Lo sendiri serius gak mau temenan sama gue?" tanya Naga dengan nada rendah membuat Vetel mengepalkan kedua tangannya.

Anggota geng Grixen dan Petir menatap bingung ke arah ketua mereka yang berbisik membuat semua orang penasaran dengan apa yang dibicarakan.

"Gue gak akan pernah sudi temenan sama lo!" balas Vetel dengan nada penuh penekanan.

"Hei! Lo gak ada temen Vetel. Bahkan anggota lo gak ada yang setia kawan sama lo. Mereka cuma numpang famous asal lo tau!"

"Gue gak butuh mereka yang gue butuh cuma Seiko!" jawab Vetel yang berhasil memancing emosi Naga yang sedari tadi ditahan.

"Berani lo dekati Sei,"

"MATI LO!" desis Naga

"Sei akan selalu jadi milik gue dan gak akan pernah bisa jadi milik orang lain, terutama lo!"

Naga mendorong dada Vetel dengan jari telunjuknya. Segera pergi menaiki motor dan diikuti oleh yang lainnya.

Vetel hanya terdiam dengan semua ucapan Naga. Bila Naga berfikir ucapannya akan membuat Vetel ingin berteman dengannya Naga salah besar!

Ucapannya justru akan menjadi malapetaka bagi Naga!

_________________________________________

Hmm mau tau kelanjutan cerita Seinaga?
Tunggu update selanjutnya!

Konflik mulai bermunculan gaes!

JANGAN LUPA AJAK TEMAN TEMAN KALIAN DAN SHARE CERITA INI SERTA JANGAN LUPA VOTE NYA!!

SEE YOU NEXT PART!


Lampung, 7 Juli 2020

SEINAGA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang