Rei dan Kekuatan

146 13 0
                                    

Perlahan Kenma membuka matanya dan menatap sekitar, hanya menemukan teman-temannya yang tengah berkumpul di sekeliling api unggun dan Kuroo yang tertidur seraya menopang tubuh Kenma dengan bahunya.

Kenma menegakkan tubuhnya, membuat suara kecil yang berhasil membangunkan Kuroo.

"Syukurlah kau sudah sadar, Ken Chan. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu," ucap Kuroo.

Kenma hanya menatapnya sekilas dan beralih melihat empat orang korban sihirnya.

"Kau khawatir karena jika aku sampai kenapa-kenapa, kau akan dibunuh Ryougi San, kan?"

"Tidak, alasanku bukan karena itu ..."

"Tidak perlu berbohong padaku, Kurtet!"

"Tidak, aku tidak berbohong."

"Iya ... kamu berbohong."

"Tidak."

"Iya."

"Tidak."

"Iya."

"Tidak."

"Sudahlah! lupakan saja, kucing!" ucap Kenma seraya berpindah tempat untuk duduk di samping Rei dan Jean.

"OI KEN CHAN, BUDAYAKAN NGACA!" teriak Kuroo yang tak terima dipanggil kucing, menurutnya Kenma lebih mirip kucing daripada dirinya.

Kenma mengabaikannya, bergegas mendekati teman-temannya yang lain.

Rei yang melihat kedatangan Kenma, tersenyum sumringah.

"Halo Kenma, kau sudah sadar rupanya," ucap Rei girang.

"Kau harus ganti rugi karena membuatku lelah dan pingsan, Rei!" ketus Kenma seraya melihat Kuroo yang ikut bergabung dengan perkumpulan mereka dan duduk di antara Iwaizumi dan Jean.

"Heh ... aku menyuruhmu karena kita dalam keadaan darurat. Lagipula kekuatanmu itu sangat hebat,Kenma."

Kenma hanya memutar matanya, tak peduli.

Tiba-tiba mereka merasakan gerakan di belakang Kenma, segera saja mereka menoleh dan menemukan empat perampok tadi yang telah sadar, hendak melarikan diri.

"Hei lepaskan kami!" perintah lelaki berambut abu-abu dan bermanik hijau itu.

"Kalau kami melepaskan kalian, maka kami bodoh namanya," sahut Jean.

"Untuk apa kalian memasuki hutan ini? Apakah kalian suruhan Si Konyol Oikawa itu?" tanya wanita berambut dan bermanik cokelat muda .

Terbukti wanita pendek ini tak tertarik dengan ketampanan dan ketenaran Raja Aoba Johsai itu.

"Yeah ... kami disuruh Si Sampah Oikawa untuk menyelamatkan Putri Armin, Yama, dan Denki Kaminarimon yang diculik Raja Ushijima," jawab Tsukishima ketus.

Para perampok itu tampak terkejut terutama lelaki berambut hitam dengan kekuatan sihir.

"Benarkah Denki diculik? Kalau begitu, lepaskan aku dan biarkan aku ikut kalian untuk menyelamatkan Denki!" ucap lelaki dengan sihir elemen tanah itu.

"Kau pikir kami akan semudah itu ..."

"Baiklah, kau boleh ikut membantu kami," potong Rei membuat teman-temannya kaget.

"Kenapa kau mengizinkannya? Tidak semua orang selalu bicara jujur, kau tau?" tanya Iwaizumi terheran-heran dengan pola pikir penyihir berjilbab hijau tua itu.

"Lho ... bukannya lebih baik kita menambahkan penyihir lagi dalam kelompok kita. Lagipula jika lelaki itu berbuat jahat aku sendiri yang akan menghukumnya," jawab Rei dengan senyum yang menyiratkan sejuta makna dan beranjak mendekati empat perampok itu.

OokokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang