Iwabe dan Kehilangan

142 8 0
                                    

             
        
      Sei segera membantu Kindaichi dan Kunimi yang tengah sengit melawan para titan.

Dalam keadaan seperti ini, dia sangat mengkhawatirkan Rei hingga tak sadar satu titan menghempaskannya dengan tangan.

Sei terlempar cukup jauh, namun tiba-tiba seseorang menangkapnya.

“Untung kau baik-baik saja, Sei Chan.”

Manik hazel Sei melebar melihat lelaki yang menggendongnya saat ini.

“Konohamaru …?”



Flashback On



     Sei menutup matanya seraya berdoa dalam hati.

Wanita muda itu berharap sahabat lelakinya baik-baik saja dalam pertempuran melawan para penjajah di Kerajaan Fukurodani.

Sei membuka matanya saat seseorang berjalan ke arahnya dan memasuki kamarnya.

“Sei San.”

Sei segera berdiri dan menghampiri pemuda bersurai pantat ayam hitam itu.

“Kuroo, bagaimana keadaan Konohamaru?” tanyanya cepat.

Kuroo menundukkan kepalanya dengan raut wajah khawatir.

“Kuroo!” panggil Sei seraya menggoncangkan tubuh Kuroo.

“Em …aku telah bertanya pada pemimpin kelompoknya. Katanya, Konohamaru San …”

Kuroo kembali terdiam dan Sei semakin kencang menggoncangkan tubuh lelaki itu.

“Katakan padaku, Kuroo! Apa yang terjadi?”

“Semua anggota tim Konohamaru telah gugur …”

Seperti langit runtuh di atas kepalanya, Sei benar-benar terkejut dan hanya dapat terdiam.

Sahabat lelakinya sekaligus orang yang akhir-akhir ini dia cintai lebih dari seorang temannya itu harus gugur di pertempuran kerajaan mereka.

Kuroo segera mendekati Sei dan mengusap pundak wanita berjlbab hitam itu.

“Aku tidak tau harus sedih atau senang. Aku sedih karena kehilangan sahabatku, tapi aku juga senang karena aku tak harus mematikan rasa cintaku demi mempertahankan kekuatan sihir warisan keluarga Nakayoshi.”

Kuroo sebenarnya tak terlalu paham dengan apa yang dikatakan Sei, jadi dia hanya terdiam dan memeluk wanita yang sudah seperti kakaknya sendiri itu untuk menenangkan hati.


Flashback Off






      “Konohamaru …? ini kamu ? tidak mungkin …” gumam Sei.

Konohamaru tersenyum tipis.

“Yeah … ini aku.”

“Tapi … bagaimana mungkin? Kau sudah mati …”

GHOAAARH!

Tiba-tiba terdengar teriakan para titan, mengalihkan perhatian mereka berdua kepada kerumunan makhluk besar tanpa busana itu.

“Nanti saja aku menjelaskannya, kita harus segera menyelamatkan yang lainnya!”







                              ***


       Kuroo mengatur nafasnya yang berantakan, memang sulit untuk mengalahkan Nishinoya yang sangat gigih itu.

Adu pedang mereka tak ada habisnya.

OokokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang