Yuutarou

188 14 6
                                    

        "Ssst ... sudah kubilang jangan berisik, Jean! Nanti mereka bangun."

"Andai aku bisa menunjukkan ini pada mereka nanti ..."

"Apa yang sebenarnya yang kalian lihat?"

"Diam Pangeran! Nanti mereka bangun," ucap Jean seraya menahan tawa.

Rei juga sibuk mengecilkan suara tawanya, sementara Tsukishima memutar matanya dengan malas.

Matahari telah terbit dengan malu-malu, menyapa hari dengan ceria dan mulai menciptakan awal petualangan baru.

Rei, Jean, dan Tsukishima disambut dengan pemandangan lucu Kuroo yang tertidur dengan bersandar pada kepala Kenma yang terletak di bahunya.

Gagal menyembunyikan suara tawa mereka, Kenma perlahan terbangun dan segera mendorong tubuh Kuroo dengan panik.

Kuroo yang tiba-tiba didorong menjauh, spontan terbangun dan melihat Kenma yang wajahnya memerah malu beserta Jean dan Rei yang mulai tertawa sangat keras dengan heran.

"Kau tau, Putri Kenma? Kalian pasangan yang sangat lucu," komentar Jean.

"Tunggu sampai Ryougi melihat kalian!" sambung Rei.

Kenma segera berdiri dan memukul kepala penyihir dan prajuritnya itu dengan kesal, meninggalkan Kuroo yang masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.









       Setelah sarapan cepat, mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk menembus hutan pembatas Kerajaan Karasuno dengan Kerajaan Aoba Johsai.

"Seperti apa Kerajaan Aoba Johsai itu?" tanya Kuroo.

"Kerajaan yang menyebalkan dengan raja yang konyol dan tak tau malu," jawab Tsukishima datar.

Kuroo yang mendengarnya hanya dapat menatapnya bingung.

"Kerajaan Aoba Johsai dipimpin oleh Raja Oikawa Toru dengan kakaknya Iwaizumi Hajime dan sepupu mereka, Denki Kaminarimon. Kerajaan ini dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran terbaik ..."

"Kenapa Pangeran menyebutnya raja yang konyol?" tanya Jean.

"Kau akan melihatnya sendiri, Jean Kun," jawab Kenma yang juga mengetahui sifat Raja Oikawa tersebut.




















      Tak lama mereka disambut oleh pasar Kerajaan Aoba Johsai yang sangat ramai.

Jean berhenti sejenak untuk melihat poster kecil yang tersebar, terlihat foto seorang lelaki berambut cokelat dengan tangan yang mengacungkan dua jari dan senyuman lebar.

Tertulis di bawah foto itu 'Raja Oikawa Toru, raja paling tampan'.

"Yeah ... mungkin raja ini memang agak narsis," komentar Jean seraya terkekeh pelan lalu menyusul Kuroo dan teman-temannya yang lain.








       Di tengah kerumunan pasar yang sangat penuh itu, memang sulit untuk sekedar memperhatikan sekeliling, hingga tiba-tiba Kuroo merasa seseorang menabrak kakinya.

Kuroo menghentikan langkahnya untuk melihat ke bawah, dimana seorang gadis kecil berambut cokelat sebahu sedang membawa keranjang bunga menabraknya.

"Hei ... gadis kecil, maaf ya ... aku tak melihatmu," ucap Kuroo seraya berjongkok dan menyamakan tinggi mereka.

"Ah ... aku juga minta maaf, tuan. Aku terburu-buru dan tak melihat anda dengan baik. Aku harus segera pulang," jawab gadis itu dengan rona merah di wajah putih dan halusnya.

OokokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang