Rei memegang kepalanya dengan keras dan merintih kesakitan.
Sesaat pandangannya kabur dan semuanya terlihat semu.
Dia segera memejamkan matanya erat-erat dan berusaha menahan bobot tubuhnya.
Jean yang melihat saudarinya itu mencoba menepuk pundak Rei dengan lembut.
“Rei, ada apa? Apakah kau sedang tidak enak badan?” tanya Jean, mengundang perhatian teman-temannya yang lain.
“Jangan mendekat!” geram Rei seraya memegang kepalanya dengan lebih keras.
“Kau kenapa?”
Tiba-tiba Rei membuka matanya dengan cepat dan memperlihatkan manik yang awalnya bewarna cokelat berganti menjadi merah saga.
Jean tersentak dan spontan melompat menjauh.
“Aku … ingin kekuatanmu …” ucap Rei seraya menggeram rendah.
Kuroo yang melihat perubahan mengerikan Rei segera memperingati yang lainnya untuk waspada.
“Rei, apa yang terjadi padamu?!”
Pertanyaan Jean disambut dengan Rei yang segera menerjang tubuhnya dan mendesis dengan kasar.
“Aku ingin jiwamu!” bentak Rei dengan suara berat.
“Sihir elemen tanah, Yuino!” seru Iwabe seraya menahan tubuh Rei dengan kekuatan tanahnya.
Namun dengan gesit, Rei menghindar seperti seekor serigala yang kelaparan.
“Rupanya ada jiwa yang dikutuk disini. Aromanya sangat tercium …”
Tiba-tiba Shikadai dan Nishinoya, lelaki yang telah menculik Armin, Yamaguchi, dan Denki muncul di belakang Rei yang telah menjadi sangat liar.
“Mau apa kalian?!” bentak Kenma.
Mereka berdua hanya tersenyum licik dan dengan cepat Shikadai mengikat mereka semua dengan bayangan.
Mereka tak sempat melawan karena pergerakan Shikadai sangat cepat dan tak terbaca.
“Tenang saja! Kami akan menjaga penyihir kalian ini dengan baik di istana,” ucap Nishinoya.
“REI!” teriak Jean melihat Rei yang kini ditangkap Nishinoya.
Mereka pun menghilang kembali dengan membawa Rei.
“Hah … siapa mereka?” tanya Iwabe.
“Mereka yang menculik Putri Armin, Yamaguchi, dan Denki,” jawab Iwaizumi yang mulai sulit menahan kepanikannya.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita tak bisa bergerak dengan bayangan ini,” sambung Iwabe.
“Sial … di saat begini, apa yang terjadi dengan Rei?” tanya Tsukishima seraya mengutuk pelan.
Jean yang nampaknya masih kaget dengan perubahan dan hilangnya Rei hanya dapat menggelengkan kepalanya dengan lemah.
“Dia tak pernah seperti itu sebelumnya. Apakah sesuatu terjadi padanya?” tanya Kenma.
Tiba-tiba dari arah semak-semak terdengar suara dan akhirnya Kindaichi beserta Kunimi tiba di depan mereka.
“Kindaichi Kun? Kunimi San? Kenapa kalian ada di sini?”
Kunimi menghela nafas panjang dan menatap mereka dengan perasaan menyesal.
Kindaichi hanya mengelus pundak Kunimi dengan lembut, meyakinkan istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227734661-288-k3262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ookoku
FanfictionSebuah peristiwa yang menciptakan naskah indah bagi mereka yang berani memperjuangkan cintanya. -The story of kingdoms- Haikyuu x Attack on titan x Boruto:Naruto next generation +oc +genderbend