Ookoku

Tsukishima dan Kenangan

       Mereka melanjutkan perjalanan kembali dengan membawa anggota baru, Pangeran Tsukishima

Namun tak jauh berbeda dengan Kenma, Tsukishima juga orang yang dingin dan tak banyak bicara.

"Nee ... nee ... Pangeran, karena namamu terlalu panjang, bolehkah kami memanggilmu Tsukki saja?" tanya Rei, mencoba mengakrabkan diri

Tsukishima nampak terkejut dan segera menundukkan kepalanya, teringat sesuatu.

"Hmmm ... kenapa kau diam saja, Pangeran?" tanya Jean.

Tsukishima hanya menggelengkan kepalanya lemah.

"Tidak ... kau tidak boleh memanggilku dengan nama Tsukki, hanya Yamaguchi yang boleh mengatakannya," jawab Tsukishima kesal.

"Ngomong-ngomong, siapa Yamaguchi itu? Apakah dia cewekmu? Dan kenapa Kerajaan Shiratorizawa menculiknya juga? Apakah dia cantik?" tanya Kuroo beruntun.

Kenma hanya bisa menggelengkan kepalanya, mendengar pertanyaan Kuroo.

"Bisakah kau tutup mulut dan berhenti menjadi menyebalkan, Kucing Garong?!" bentak Tsukishima.

Kuroo hanya dapat bersabar, kenapa julukan itu harus selalu melekat dalam dirinya?

Rei yang melihat sikap kasar Tsukishima, mencoba menasihatinya.

"Gomen Tsukishima ... karena kita bekerja sebagai tim, kita harus saling membantu dan mengerti satu sama lain. Jika kami akan membantumu, kami harus tau urusanmu."

"Baiklah, baiklah, dasar kalian orang-orang kepo yang suka campurin urusan orang. Namanya Yamaguchi Tadashi, dia seorang gadis peternakan dan juga teman masa kecilku. Sebenarnya awalnya Kerajaan Shiratorizawa berencana menyulikku, tapi Yamaguchi berusaha melindungiku dan akhirnya malah dia yang tertangkap."

"Bisakah kau ceritakan kronologi penculikkan Yamaguchi itu?" tanya Jean seraya bersabar dengan ucapan menyakitkan pangeran itu.

Tsukishima terdiam dan mulai memutar kembali ingatannya ...

Flashback On

         "Ada apa Tsukki, kau ingin membicarakan apa?" tanya Yamaguchi seraya menghampiri Tsukishima yang tengah duduk di atas bukit.

"Apa reaksimu jika aku dijodohkan oleh kakakku dengan Putri Kerajaan Dateko?" tanya Tsukishima dingin.

Yamaguchi terdiam sejenak dan menatap langit biru yang terhampar di atas mereka dengan senyuman tipis.

"Kalau itu yang terbaik, aku tetap senang dan dapat menerimanya."

"Bohong ..." ucap Tsukishima cepat.

Yamaguchi memerah dan segera melihat lelaki jangkung di sebelahnya.

"Tidak ... aku tidak bohong, aku bersungguh-sungguh."

Yamaguchi menggembungkan pipinya dengan kesal dan Tsukishima tertawa pelan.

"Tapi bagaimana jika aku menolaknya?"

"Hah ... kau harus mencoba menikahinya, Tsukki! Suatu saat kau pasti akan mencintai gadis itu," jawab Yamaguchi cepat.

"Aku menolaknya karena aku mencintai orang lain, seseorang yang sangat tak peka dan polos menjerumus ke bodoh," ucap Tsukishima seraya menyentuh dan mengarahkan wajah Yamaguchi untuk menatap mata cokelatnya.

"Wah ... Tsukki menyukai seseorang? Kenapa kau tak memberi tahuku?" tanya Yamaguchi yang memang sangat polos.

Tsukishima menghela nafas tajam dengan kesal.