One Dare

3.6K 103 12
                                    

Lagi ngantuk ngetik ini, semoga suka ya.










Typo nya tuh kayak Debu, Udah di sapu aja masih ada dikit.





















"Aarrghhh" mengacak rambutnya kasar, ia menatap ketiga sahabat sialannya garang.

Yang di tatap hanya tersenyum pongah Seraya membenahi peralatan sekolah nya. Melupakan fakta jika singa yang tengah terganggu mulai membara dengan emosi melingkupi.

"Sabar lah Kim, lagi pula ini hanya 1 tantangan kan(?)" Ujar salah satu sahabat nya yang tersenyum bak matahari.

"Huum, kau berlebihan" sambung salah satu lelaki ber-dimple dengan tatapan malas.

"Hanya satu Kali-dan nikmat dunia bagimu" timbal salah satu dengam angel smile nya.

Pemuda Kim Menatap ketiganya sinis sebelum mendecih, bayangan akan kemarahan seseorang bila ia melakukan ini. Apakah mungkin nyawanya akan selamat? Atau malah mati mengenaskan dengan tusukan belati di sekujur tubuhnya?-arghh ia tak mampu membayangkan semua itu. Tapi-







"Jika kau menolak ingat perjanjian nya" ujar lelaki pendek dengan mata sipit yang terlihat menawan.

"Dan ingat akan konsekuensinya Kim" ucap pria berdimple sembari melangkah keluar dari kelas nya.

"Lakukan dude , aku yakin kau pria sejati" ucap lelaki humoris dengan senyum matahari nya ia Menepuk pundak pemuda Kim.







-dan berakhir dompet serta tabungannya hangus Karena membayar sewa cafe selama seminggu penuh? BIG NO!

lagipun meski ia berasal dari keluarga kaya, tak sepatutnya ia menghabiskan uang orang tuanya. Ditambah ini masalah kecil yang menjadi rumit. Mempersulit hidup saja.

Jika saja tadi ia tak menyetujui permintaan bodoh ketiganya, ia pasti akan selamat.

Setelah ketiganya keluar, ia membereskan peralatan nya. Perlahan Otak nya mulai bekerja menyusun rencana bejat. Hingga seunggingan smrik menghiasi rupa tampan bak dewa yunani itu.



"Lakukan dengan baik Taehyung, kau akan puas dengan hasilnya" Lalu berjalan keluar menuju perpustakaan.












〇 〇 〇







Hujan turun sangat lebat hari ini, Jam menunjukkan pukul (16.14) sore. Seluruh siswa Berlari terburu, menyelamatkan diri dari terpaan air. Namun berbeda dengan seorang lelaki manis yang kini tengah berdiri di dekat tiang tempat biasa orang memarkir motor atau Mobil.

Menggosok kedua telapak tangannya dengan kencang, sweater putih bulu domba itu mulai sedikit basah Karena air hujan, lagi tubuhnya yang sensitif akan perubahan cuaca mulai bergetar-







"Hatchim~" membesit beberapa Kali sembari menggosok ujung hidung nya hingga memerah.






-hingga seperti itulah. Mulai tak nyaman dengan situasi yang tak baik, di tambah langit yang mulai meredup.

"U-Ugh, hyungie lama sekali" geramnya dengan bibir mengerucut.

Selang beberapa menit hujan mulai mereda, menimbulkan hawa dingin yang menusuk kulit. Hari semakin gelap dengan hiasan lampu kecil di setiap sudut sekolah. Pemuda bergigi kelinci memeluk tubuhnya erat, tak kuasa menahan dingin serta rasa khawatir Karena sang Hyung tak kunjung menjemput nya.

cofounder [TK]-// ⚠•🔞//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang