taksa

975 48 9
                                    

Jungkook mendengus ketika suami tampannya justru malah mengabaikan apapun yang ia ucapkan. Sapaan pagi, pertanyaan tentang apa yang kurang, ajakan sarapan, kecupan yang ditawarkan, bahkan dirinya tak di lirik sama sekali.

Telinga suaminya sibuk, matanya menatap kertas berderetan huruf yang tak dimengerti oleh Jungkook, kakinya melangkah asal memutari rumah, lalu duduk di sofa dan mulai membuka laptop. Padahal ini haru minggu. Pagi yang cerah dengan suasana hati yang buruk, belum lagi benda pipih yang bermerek dunia itu mengalahkan setiap afeksi nya pada sang suami.

Ia berkacak pinggang ketika melihat suaminya hanya mengangguk, mengatakan ia akan segera memeriksa nya, lalu sedikit tawa yang mana membuatnya kebakaran jenggot.

Memilih mengikuti kata hatinya, ia merebut ponsel itu. Membantingnya hingga bunyi TAK! Terdengar jelas, bahkan keadaan layar yang hancur sampai kaca handphone itu bertebaran. Menutup laptop dengan pelan lalu duduk di pangkuan suaminya, menatap wajah yang kini memperhatikan nya dengan tatapan tajam. Ia tersenyum miring.

"Jika benda mati saja bisa membuatmu tak menanggapi ku, maka apa bedanya dengan aku yang tak peduli alat busuk itu mati" ucapnya sinis.

Pria Kim hanya terkekeh kering, menatap wajah Istrinya. Bibir merah itu kini mulai mendekat ke wajah nya, mengecup rahang serta sudut bibirnya. Sang empu menjauhkan wajahnya lalu menatapnya dengan mata sayu.

menghela nafas, pria Kim hanya tersenyum tipis. menyeringai kala tangan sang istri mulai berani merambat ke arah selangkangan nya. meremas, mengelus, dan memainkan jari lentik itu pada gundukan yang mulai menggeliat tidak nyaman. pria Tan menggeram.

"Lakukan sayang, Daddy menunggumu" ucapnya.

Jungkook mengangguk semangat, menatap wajah tampan itu dengan seringai Yang terlihat cantik lalu dengan semangat membuka kaos nya sendiri, membuka celana pendek nya. llu bermain dengan nipple yang mencuat di atas pangkuan sang suami.

"Asshh Daddy emhh, Kau mau menghisap sshh nyahh?" memejamkan mata kala belahan nya di buka perlahan oleh telapak besar yang di sertai jemari panjang yang besar.

Mengelus cincin anusnya perlahan. Jungkook menggeliat tidak nyaman, reflek memegang pergelangan tangan sang dominan, ia mengarahkan jemari itu pada mulutnya lalu mengemutnya penuh nafsu.

"Ahh, good boy" geram sang dominan, mengaduk isi mulut si manis dengan lembut, gesekan antara kulit tangan dan lidah lembut cantiknya membuat pria Kim seolah lupa pada situasi. Begitu nikmat dan intens.

"emhh ughh" terjengit ketika uvula nya terhantam jari telunjuk dalam mulutnya, Jungkook memejamkan mata mencoba menikmati permainan.

Gigi kelinci itu menggesek ujung jemari pria Kim, membuat empunya menggeram gemas. idah lembut yang begitu aktif menjilati serta mulut yang menghisap, belum lagi wajah memerah dan air mata pada mata submisive nya.

"Stop" interupsi nya.

Jungkook tersenyum ketika pria-nya mengecup bibirnya yang masih setia terbuka kecil dihiasi untaian Saliva tipis. sangat menggoda.

Perlahan jari dari tangan kanan sang dominan menerobos hole sempit sang empu, membuat sang istri terjengit dengan ringisan pelan yang cukup lirih.

"Umhh Dadhh" menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher pria Kim, rasanya begitu sensitif walau hanya jari.

Perlahan tangan kiri suaminya menakup wajah manis penuh pesona, mengecup bibir itu halus sebelum menggerakkan jarinya dengan brutal. membuat Jungkook reflek mendesah karena rasa nikmat kala prostat nya di hantam kesetanan.

Ciuman intens yang begitu mendominasi. hisapan kuat pada bibir atas maupun bawah begitu seirama dengan tusukan pada lubang si manis. tangan yang menganggur di pipi kini turun pada leher menuju dada, memelintir dan memijat penuh nafsu, sedangkan tangan Jungkook kini bertengger pada leher dominan nya. meremas mullet suaminya kasar, menyalurkan rasa nikmat.

cofounder [TK]-// ⚠•🔞//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang