" learning "

812 71 2
                                    

song: The Weeknd - Earned it 























ENJOY READING 





















Jimin memandang wajah Yerim yang pucat, sesekali bibirnya tertarik keatas. Ia membelai wajah Yerim sensual kemudian membubuhkan kecupan dipipi kiri Yerim. Pria Lee itu kembali pada kursinya menatap Yerim dari jarak beberapa meter.

Ia tersenyum kecil, gemuruh untuk menyentuh wanita dihadapannya ini sudah membumbung tinggi namun ia masih urung untuk berbuat demikian.

"semenjak kau kenal dengannya kau menjadi lebih pendiam Yerim, katakan padaku apa dia sudah mencuci habis tanda yang kutingalkan..?' Jimin menaikan alis matanya saat menangkap pergerakan Yerim yang gelisah.

"kau itu Cuma bayangan untuknya, hanya sebatas panjangan   yang akan ia gunakan saat ia bosan, lebih tepatnya kau tak berguna untuk Jeongguk.." skeptis Jimin mengucapkan kata itu dengan santai.


Yerim menyesal bertemu dengan mantan kekasihnya ini, pria penuh ambisi untuk memilikinya. Ia akui Lee Jimin memang penuh pesona ia mencintai pria ini dulu, itu dulu sekali sebelum Jimin meninggalkannya ke Amerika dan memutuskan hubungan mereka tanpa alasan yang jelas lalu sekarang setelah ia menemukan Jeongguk, Jimin kembali dan dengan mudahnya menyatakan ingin menjalin hubungan setelah ia ditinggalkan begitu saja.

"apa maksudmu Jimin..?" Yerim memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya menatap Jimin yang sedari tadi memandangnya.

"mudah sayang, tinggalkan Jeongguk" Yerim memilin ujung bajunya


"hey, hey bukankah aku memberikan pilihan yang mudah untukmu.." Jimin kembali berucap setelah membaca raut Yerim yang terlihat ragu.


"atas alasan apa Jim, atas alasan apa kau ingin aku kembali..?" Yerim berdiri berjalan mendekati Jimin


"aku sudah muak, aku muak padamu Jimin.." Jimin terkekeh menatap manik Yerim yang berbilah padanya.


"kenapa kau ingin menikahi seseorang yang sudah membunuh kakakmu sayang.." telak, Yerim terdiam sambil menatap Jimin penuh tanda tanya.

"apa maksudmu..? tanyanya

Jimin menghela nafas menekan ujung rokoknya pada asbak " Seokjin, benar – benar membuatmu bodoh sayang, dimana Yugyeom hmm.. bukankah kau dijual pada keluarga Jeon untuk mengembalikan Yugyeom yang hampir mati ditangan Jeongguk..?"

Jimin menarik sisi bibirnya membentuk seringai menyebalkan, Yerim berjalan semakin dekat hitungan detik tubuh mereka rapat Jimin menarik Yerim kedalam dekapannya, ia kembali menelusuri wajah Yerim dengan tatap mata sayunya, pria itu mencondongkan wajahnya menempatnya dibahu kiri Yerim.

"dengar Yerim, kau itu seperti barang. Kau dilelang saat nilaimu tinggi " Yerim melirik Jimin disisi kirinya, gadis nyaris menangis mendengar ucapan Jimin.

"kau benar – benar membuatku semangkin muak Jim, " Yerim menghapus jejak Jimin dilehernya

Ia berjala menjauh mengambil tasnya dan keluar meninggalkan Jimin yang masih memasang wajah remeh,

"Yerim, Yerim kau terlalu murah untuk Jeon Jeongguk, tapi kita lihat apa yang akan dilakukan pria Jeon yang lain" Jimin memandang monitor komputernya tersenyum tipis

"ah, orang baik itu menakutkan.."



Lenguhan frustasi memenuhi ruang kerja yang menghasilkan jutaan won setiap waktunya, pria Jeon itu masih bersemangat mengenjot wanitanya diatas meja jati kebesarannya. Sungguh Irene akan merasakan klimaks untuk kesekian kali, wajahnya bersemu menatap wajah Jeongguk yang dipenuhi keringat.


(JUNGRI) Platinum RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang