" it's you"

457 63 5
                                    

song: Lewis Capaldi - Before you go 























ENJOY READING 

WARNING TYPO 



























Sebuah pengakuan yang tak terduga memasuki rungunya, Jeongguk masih menatap dalam matanya. Pria itu tampak putus asa ditengah guyuran hujan. Berulang kali Pria itu mengucapkan kata maaf.

Perlahan tangannya membelai punggung Jeongguk, ia melepas payung membiarkan mereka basah karna hujan. Yerim menarik leher pria itu untuk ia dekat erat, meredam beberapa rasa didalam dirinya. Oh ini rasanya, rasa ini. Jeongguk telah mengalah atas dirinya apakah bisa dikatakan dirinya menang.

Jeongguk melepas pelukan mereka perlahan, menatap wajah Yerim dan juga mengelus pipinya, tak lama benda berbeda volume itu saling menyentuh. Awalnya hanya kecupan kecupan biasa lalu berubah menjadi ciuman yang menuntut.

Jeongguk menarik bibir Yerim untuk ia hisap begitu juga dengan Yerim yang membiarkan Jeongguk mengambil alih semuanya memejamkan mata untuk merasakan setiap inci bibir tipis Jeongguk.

Jeongguk melepas ciuman mereka setelah 8 detik, pria itu menunduk tangannya masih menakup pipi Yerim.

" aku menyesal, aku membutuhkanmu, aku mencintaimu..." Yerim tidaklah tuli ia masih mendengar getaran suara halus itu masuk kedalam gendangnya. Matanya berlari ke kiri dan kanan.

Ia menangis, ia ingin menangis namun air itu turun dengan sendirinya. Apakah setelah menyatakan ia mencintai orang lain Jeongguk baru luluh dan mau turun ke dek bawah setelah mengemudi di dek atas kapal mereka.

Apakah sekarang pria yang menjabat sebagai kapten itu mulai memandang dirinya. Yerim memeluk kembali pria itu. Jeongguk..? ia tersenyum tipis dan membalas pelukan itu untuk kesekian kalinya.

Ohh hatinya menghangat, Jeongguk menemukan penghangat dirinya. Ia merasa dinding es itu mulai mencair. Jeongguk mencintai Kim Yerim.

Seorang pria yang ingin menemukan siapa dirinya dan siapa yang ada dihatinya juga memerlukan waktu, jika rasa kehilangan adalah jawaban yang tepat kenapa tidak memanfaatkan rasa itu untuk menciptakan prahara yang lebih baik.

Perlu untuk ketahui jika pria yang baru saja mencium Yerim itu adalah ayahnya, Jeongguk terdiam dengan tubuhnya yang toples setelah hujan – hujanan tadi Yerim mengajak Jeongguk untuk masuk kedalam butiknya.

Ia tengah blank setelah mendapat pernyataan Yerim, pria tinggi itu bukan Hyung nya ternyata dan lihat ia tersenyum seperti orang bodoh sekarang.

Secangkir coklat hangat tersaji dimeja, Yerim tengah mengeringkan rambutnya lalu mendapati pria bodoh yang sedang senyum senyum sendiri diatas ranjangnya. Dia memang sengaja membuat kamar khusus di butiknya hanya untuk berjaga jaga jika ia malas untuk pulang ke apartemen atau rumah.

Wanita itu diam diambang pintu kamar mandi, menatap Jeongguk yang asik dengan dunianya sendiri. Jeongguk melirik Yerim lalu tersenyum tipis mengulurkan tangannya meminta wanita itu untuk mendekat. Dengan ragu Yerim berjalan mendekat.

Senyum Jeongguk manis sekali, dan oh Yerim baru tau jika pria ini memiliki dua gigi kelinci yang lucu tengah menyembul malu – malu terhadapnya. Setelah ia hampir mendekati sisi ranjang Jeongguk menarik tangannya lalu mendudukan dirinya diatas pangkuannya.

Pria itu menatap wajahnya, mengecup lehernya kilas.

" kapan pernikahan kita..?" dahi Yerim mengeryit.

(JUNGRI) Platinum RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang