song: BTS - The Truth Untold
ENJOY READING
WARNING TYPO
Epilog:
*Jeongguk Pov*
Ini sudah 7 tahun sejak hari itu, Putriku tumbuh menjadi anak rentang remaja pertengahan yang sangat manja dan mengemaskan. Aku memutuskan untuk kembali ke Amerika sejak 2 hari kepergian Taehyung hyung dan Yerim. Lalu melanjutkan hidupku disana dengan bekerja dan bekerja.
Ditambah terkadang Jimin hyung berkunjung bersama Irene dan si kembar hanya untuk sekedar mengecek keadaanku. Hyung aku baik – baik saja jawabku selalu. Namun hari ini aku memutuskan untuk kembali ke Korea. Taehyung hyung mengatakan hari ini kelulusan Taeri dari sekolah dasarnya. Ah aku ingin menyaksikannya sebentar lagi dia masuk sekolah menegenah.
Aku melangkahkan kaki dikoridor sekolahnya sambil membawa teddy bear besar dan juga buket bunga Jasmine dan Lilac kesukaannya, oh anak itu sangat melankolis.
Aku tersenyum diujung audiotorium sekolahnya menyaksikan dirinya tengah berlakon layaknya cinderalla, Taeri sangat cantik seperti itu. Untuk pertama kalinya setelah 12 tahun aku merasa kasihan pada diriku sendiri berdiri diluar menyasikan putriku tengah drama. Ingin rasanya dari hati terkecilku untuk mendengar kata ayah keluar dari mulutnya saat memanggilku namun kusadar itu tak mungkin terjadi.
Jika boleh jujur aku ingin duduk disana bertepuk tangan paling nyaring dan berdiri lalu memeluknya sembari mengucapkan kata selamat.
Sayang sekali itu hanya anggan.
Ku lihat lagi drama itu sudah selesai dia menerima banyak sekali apresiasi dan aku juga turut bertepuk tangan. Aku menunggu diluar dan enggan untuk masuk. Aku terdiam sejenak memmikirkan beberapa kata yang masih bermusyawarah dikepala sampai aku mendengar suara kecilnya memanggil.
"Paman Kookie.?" Begitu aku menoleh kulihat senyum merekahya dan ia berlari kecil untuk memelukku
" aku kangen.." oh rasanya sangat menusuk
" aku juag merindukanmu hmm.." ia melepas pelukannya lalu menatapku
" Paman.." aku hanya berdehem saja
" kenapa baru pulang sekarang, Taeri menunggu" aku tersenyum
" karna paman sibuk sayang, sekarang paman pulang kan.." jawabku sambil tersenyum
Ia meneteskan air matanya, bibirnya bergetar ia memelukku erat sekali.
" ayah.." ucapnya pelan
Jantungku bergetar bola mataku seolah akan keluar karna. " kenapa, Ayah baru pulang.." oh Tuhan, tolong katakan ini buka mimpi
Aku melepas pelukannya lalu menatapnya dalam, ia menagis tersedu sambil mengumamkan kata ayah dari tadi.
"aku merindukanmu Ayah.." Aku tersenyum tipis berusaha menutupi rasa emosionalku
" Taeri.. aku.."
" Taehyung Appa bilang kau adalah ayahku. Kau ayahku karna wajah kita sama. Aku sudah tau ayah, " dia memelukku lagi
" iya aku ayahmu..." aku memandang kedepan lalu melihat Taehyung dan Yerim yang trsenyum. Mereka membiarkanku untuk memeluk putriku ini.
Tuhan, aku sangat berterima kasih atas rahmatmu walaupun permainan takdir yang begitu ringkih untuk kuselesaikan namun pada akhirnya kau tetap bersamaku.
Lewat matanya yang indah ia mengatakn jika cinta memang pernah terjadi diantara kami namun tahta akan sebuah keputusan yang mahakuasa membuat perpatahan diantara cinta itu dan terciplah seberkas kenangan yang sangat indah seperti Taeri. Biarkan saja aku seperti ini tetap mencintai ibu dari putriku. Karna cincin itu tetap berada ditempatnya dan tak berniat untuk pergi.
___ENDING___
Terima Kasih ya dukunganya, komen dan votenya. maaf masih banyak kekurangan yang ada di Fanfic ini. love you tomat bro.
KAMU SEDANG MEMBACA
(JUNGRI) Platinum RING
FanfictionKetika rasa itu datang, tak akan ada yang bisa memprediksi apakah rasa yang telah tertanam itu menjadi benih yang menumbuhkan sebuah hubungan. terkadang beberapa hal terpikir olah otak tak sesuai dengan jalannya hati. Namun sebuah rasa yang dicipt...