song: Charlie Puth - Dangerously
ENJOY READING
WARNING TYPO
Malam ini hujan turun deras, Taehyung terlihat tengah duduk dikursi depan tv apartemennya bersama dengan tumpukan kertas dan laptop, ia sibuk dengan laporan perusahaannya sampai ia harus memijit pangkal hidungnya beberapa kali.
Sama halnya dengan seseorang yang tengah berkerja keras mengolah bahan dikulkas Taehyung menjadi kudapan yang enak, Yerim sibuk membolak-balik pancake diatas pan nya. Ia terlihat manis dengan Appron berwarna merah muda, bandana kuning dan juga rambut hitamnya yang biasa tergerai sengaja ia kuncir.
Taehyung memperhatikan dari ambang pintu dapur, pria itu tersenyum kecil. Tadinya ia ingin mengambil beberapa minuman bersoda favoritnya namun enggan setelah melihat Yerim yang sibuk memotong stoberi dan pisang. Manis sekali Yerim pikirnya.
Ia berjalan mendekat, dan berhasil mencuri kecupan singkat dipipi kiri Yerim. Wanita itu hanya terkekeh saja. Terlampau sering Taehyung melakukan hal itu padanya ia sudah terbiasa. Oh, tunggu terbiasa..? apakah Yerim melupakan lelaki yang satunya.
" manis hmm" ucap Taehyung bersamaan dengan senyum kotaknya
" kusuruh tunggu disana Tae.." Taehyung mengikut kemana Yerim bergerak
" aku mau soda.." mata Yerim memicing
" tidak ada soda hari ini.." ucapnya dengan ekpresi yang dibuat garang namun tetap manis dimata Taehyung .
Taehyung menatap Yerim dengan bibir yang mengurucut.
" karna kau sering mengkonsumsi semua itu.. jadi tidak lagi hari ini. Minum teh saja ok.." Yerim berbalik sambil membawa 2 piring panecake dan buah Taehyung hanya mengikut saja.
Yerim sibuk mondar mandir menyiapkan kudapan malam mereka sedang pria Jeon itu hanya tersenyum saja. Ada beberapa hal yang sedang terpikir oleh otak piciknya, namun ini terlalu cepat perlu waktu yang sedikit panjang lagi untuk mejelaskan hubungan mereka.
Ada kalanya Taehyung merasa dirinya bingung menetukan tapi sejak awal hatinya sudah memutuskan untuk mengejar Yerim bukan karna ingin menghancurkan Jeongguk lagipula jika ditelisik lebih dalam Jeongguk juga tidak terlalu peduli akan mereka.
Yerim mulai memotong pancakenya menyuapkan kemulut Taehyung saat pria itu sibuk dengan pekerjaan. Hal biasa menurutnya karna setelah mereka berbahasa tubuh malam itu hubungan mereka menjadi semakin dekat. Yerim juga tak mengerti yang pasti dan yang ia rasakan ia nyaman bersama pria bersurai merah ini.
Ia menatap wajah Taehyung yang terlihat sangat serius, ah tampannya. Rahang, hidung, bibir dan juga mata semuanya tampak indah.
" Tae.." Yerim masih menatap pria Jeon itu dan yang ditatap hanya berdehem
" kenapa kita terlambat bertemu..?" Taehyung menghentikan aktifitasnya lalu menata Yerim dengan senyum tipisnya
" memangnya kenapa..?" Yerim menghela nafas menatap cincin yang melingkar dijari manisnya
" entahlah Tae, hanya saja aku nyaman bersamamu.." Taehyung menjauhkan laptopnya lalu menarik Yerim untuk duduk dipangkuannya.
" kenapa bisa begitu..?" tanya Taehyung dengan suara beratnya
" kau.. eumm kau membuatku merasa dicintai.." Yerim berbicara dengan suara yang kecil namun masih bisa Taehyung dengar
" kau merasa dicintai..? bagaimana jika aku memang mencintaimu..?" Yerim mengangkat wajahnya menatap dalam hazel Taehyung ia menemukan dirinya disana.
" Tae.." Taehyung mengecup kilas bibir Yerim
" you've awoken me, but you're choking me. I was so obsessed. I loved you dangerously" ucap Taehyung seduktif Yerim hanya memandang wajah pria itu mulai mendekat mengecup lagi bibirnya, memberi lumatan – lumatan kecil.
" jangan ragukan apapun aku akan membantu melepaskan cincin itu.." Yerim mengalungkan tangannya pada leher Taehyung sesaat setelah pria itu kembali melumat habis bibirnya.
Mereka bertarung lidah, saling menggulum dan menghisap sampai liur Yerim menetes ke dagu Taehyung melepas tautan mereka menjilat liur yang menetes tadi. Matanya berbicara pada Yerim.
Hezel tajamnya turun keleher membuat bitemark disana, mengecup – mengecup singkat leher putih Yerim. Yerim mengadah sambil memejamkan matanya.
" jika ini seperti neraka untuk hubungan kita maka biarkan surga datang bersama rasa sakit."
Jeongguk masih berdiri dibalkon menatap langit yang mendung akibat hujan tadi bahkan sisa – siaa hujan masih bisa ia rasakan.
Langit membunyikan germuruh dan mentautakn petir, rasanya dirinya sedang diejek namun Jeongguk masih terus diam dan tak berniat untuk maju bahkan mundur.
" aku benci rasa seperti ini"
Taehyung memaju mundurkan tubuhnya, ia menatap Yerim yang juga menatap dirinya. Sungguh pemandangan seperti ini adalah lukisan terindah hasil karyanya, peluh yang mengkilap terkena sinar lampu, wajah yang memerah dan suara serak mendayu memanggil dirinya.
Taehyung bersumpah keindahan ini hanya dia, hanya dia yang bisa melihat. Rasa ini hanya dia yang boleh dan ikatan itu ia ingin lebih lanjut. Jika ikatan cinta mereka terbentuk maka tak ada alasan bagi orang lain untuk melarang mereka termasuk Jeongguk dan jika itu terjadi Taehyung siap dengan segala konsekwensinya.
" lihalah bagaimana semuanya berubah, karna kau adalah api. Aku memberimu segalanya dan sekarang aku jujur jika aku benar – benar tak ingin dirimu bersama orang lain.." Taehyung berucap sambil menyatukan dahi mereka.
Ia mengecup bibir Yerim tanpa berhenti memompa dibawah, semuanya terjadi begitu saja sampai Yerim merasa panas didalam rahimnya dan Taehyung yang berguling kesamping sambil memeluk erat dirinya dan membawanya kedalam alam mimpi.
" aku akan berusaha lebih keras lagi..."
TBC or NAH
Maaf ya cuma dikit, dan juga gak ngefeel hehe.
baku hantam kita ayo di kolom komentar 😂😂😂😂😭
thank you, 🤗😘
pak Jeon ayolah pak, jan bikin gemes para pembaca yaa.. wkwkww 🙃😭😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
(JUNGRI) Platinum RING
FanficKetika rasa itu datang, tak akan ada yang bisa memprediksi apakah rasa yang telah tertanam itu menjadi benih yang menumbuhkan sebuah hubungan. terkadang beberapa hal terpikir olah otak tak sesuai dengan jalannya hati. Namun sebuah rasa yang dicipt...