song: Mang Chung - grain in ear
ENJOY READING
Jeongguk membenarkan letak dasinya, mengancingkan lengannya lalu memakai jas hitam. Ia menatap dirinya di cermin, merapikan sedikit rambutnya yang disisir kesamping tak lupa ia juga mengenakan earing ditelinga sebelah kirinya dan juga jam tangan mewah berwarga silver.
Tubuh sempurna itu terbungkus dengan rapi, tatanan wajah yang semakin menambah pesona dirinya dimalam ini. Jeongguk menarik sedikit ujung bibirnya membuahkan seringai menyebalkan.
" ah, kelanjutan untuk hidup yang membosankan" ia bergumam kecil setelahnya berlalu dari sana.
Suasana yang terasa elegan dan romantis, lampu – lampu menyorot setiap orang yang datang. Jepret kamera juga mengikuti langkah mereka. Taehyung berdiri dengan angkuh sambil memperhatikan satu persatu orang yang datang.
Ia mengesap cairan merah yang menarik perhatiannya cairan pahit itu melewati tenggorokannya sampai matanya melihat sosok Jimin diambang pintu masuk.
Sial, tatap Jimin membuat Taehyung meremang, ingatkan Taehyung jika pria Lee itu punya banyak kejutan.
Pria bersurai merah itu berjalan masuk ke sisi gedung yang lain. Jimin yang sedari tadi berbincang dengan koleganya tak melepas tatapanya pada sosok cantik disana.
Acara yang sangat megah, manik Jimin dan Yugyeon bertemu. Pria tinggi itu menundukan kepalanya sedang Jimin hanya tersenyum namun senyum itu berubah menjadi seringai kala matanya bertemu dengan Seokjin. Pria itu sedikit tertekun dan sialnya Lee Jimin adalah rekan bisnis keluarga Jeon.
Dengan cara halus Jimin pamit pada koleganya berjalan menuju Seokjin yang sudah mematung.
Langkah Jimin semakin dekat, sehingga ia bisa melihat peluh pria itu sebesar biji jagung.
" lama tak bertemu hyung.." sapa Jimin dengan senyum khasnya.
Seokjin tersenyum kaku, maniknya mengikuti langkah Jimin pria Lee itu diam namun memerintahnya. Mereka sampai disudut luar gedung Jimin berdiri membelakagi Seokjin dengan kedua tangannya ia masukan kesaku celana bahannya.
" katakan hyung apa rencanamu..?" Seokjin menarik nafas
"Jimin, bukankah Hoseok sudah memberitahumu.." Jimin berbalik menatap Seokjin
" Hoseok hyung hanya mengatakan jika keluarga Kim diambang kehancuran maka ayahmu menjodohkan putri kesayanganya itu, bukan begitu hyung atau ada hal lain" Seokjin terdiam sejenak
" jika kau tau siapa dalang dibalik ini, " Jimin mengantung bicaranya saat Seokjin menatapnya penuh tanya tanya.
" Yugyeom harusnya bercerita hyung. Harusnya ia berdongeng bagaiman kehidupannya selama 1 tahun ini " Jimin menghela nafas panjang.
" mudah untuk mereka mempermainkan hyung, mudah bagi mereka untuk menjadi raksasa dalam berbagai hal namun mereka tak mampu mempersatukan 2 putra mereka yang sedang perang dingin" Seokjin tau kemana arah Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
(JUNGRI) Platinum RING
Fiksi PenggemarKetika rasa itu datang, tak akan ada yang bisa memprediksi apakah rasa yang telah tertanam itu menjadi benih yang menumbuhkan sebuah hubungan. terkadang beberapa hal terpikir olah otak tak sesuai dengan jalannya hati. Namun sebuah rasa yang dicipt...