Song: Taeyang - Wedding dress
ENJOY READING
WARNING TYPO
- KARNA SUDAH 1 K SAYA KASIH SATU LAGI TAPI GAK FULL, TERIMA KASIH YANG BUAT KALIAN SEMUANYA .. LOVE YOU BRO-
Ruang kamar Jimin masih sama seperti beberapa jam lalu pemiliknya tengah menatap jauh keluar, melihat masih banyak orang yang lalu lalang dikala waktu menunjukan tengah malam.
Irene tersenyum tipis ia berjalan mendekat sambil membawa silk robe untuk menutupi tubuh toples Jimin, wanita cantik itu masih menatap Jimin yang enggan untuk mengalihkan perhatiannya. Dengan cekatan ia sudah mengikat tali silk robe itu.
" apa ada yang mengganggumu ..?" Irene membelai pipi Jimin sedang pria itu tersenyum
" entahlah, aku hanya sedikit bingung .." Irene memeluk Jimin dari samping
" kau hanya terlalu memikirkan orang lain Jim, kumohon pikirkan dirimu juga.." Jimin menghela nafas panjang
" mungkin kau benar, jika Yerim memilih Taehyung bukankah aku harusnya senang.. " Irene masih pada posisinya
" ternyata sampai saai ini pun kau masih mencintai Yerim. Apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu melupakannya..?" Jimin terdiam, sedang Irene sudah biasa dengan keadaan ini ia hanya akan pergi dari sana dan menidurkan dirinya.
Mengejar Jimin bertahun – tahun membuatnya lelah namun ia tak pernah berhenti sampai pria itu juga balik mengejarnnya hanya saja Irene merasa ia perlu berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan Jimin.
Tadinya ia pikir dengan terus menghadirkan dirinya dihadapan Jimin membuat Jimin setidaknya luluh nyatanya sama saja seperti 3 tahun lalu.
Sepeninggalan Irene, Jimin masih setia menatap langit namun beberapa kepingan rasa dihatinya sedikit brontak. Ia memilih untuk mengalah saja dan mendapati wanita yang sejak tadi memeluknya sudah meringkuk diatas ranjang. Ah rasanya Jimin jahat sekali.
Rambut halus yang tergerai itu menjadi daya tariknya untuk beberapa waktu sampai akhirnya ia mengelusnya guna untuk menidurkan wanita itu. Jimin tau pasti bahwasanya wanita itu punya rasa yang dalam untuknya, apakah Irene benar – benar bisa memberikan banyak cinta untuknya tapi sejauh ini ia benar benar merasa diperhatikan dan disayangi.
Jimin memeluk Irene erat menaikan selimut sampai leher mereka. Irene berbalik lalu masuk kedalam pelukan Jimin menghirup aroma pria itu dalam dalam.
" Jimin, aku mencintaimu..." Jimin menunduk menatap Irene yang mendongak menatapnya pria itu tersenyum lembut sambil mengelus sisi bibir Irene ia sedikit merunduk guna untuk mengecup bibir itu.
Jimin menyesapnya, mengulum dan menarik bibir Irene dengan giginya setelah beberapa detik ciuman itu berakhir Irene masih setia menatap Jimin sedang pria itu menghapus sisa liur yang menetes.
" sekarang bibir manis mu ini milikku.." dan terjadi lagi kali ini ciuman yang lebih menuntut.
Rasanya hangat sekali untuk Irene. Ah, cinta itu penuh dengan penantian.
****
Altar dan beberapa kursi telah tersusun rapi. Bunga – bunga yang mekar didalam vas berisi air juga ikut andil dalam sumpah setia atas cinta mereka. Tepuk tangan memenuhi seisi gedung. Akhir dari pencarian jati diri mereka berakhir dihadapan Pastur dan juga Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(JUNGRI) Platinum RING
أدب الهواةKetika rasa itu datang, tak akan ada yang bisa memprediksi apakah rasa yang telah tertanam itu menjadi benih yang menumbuhkan sebuah hubungan. terkadang beberapa hal terpikir olah otak tak sesuai dengan jalannya hati. Namun sebuah rasa yang dicipt...