part 26

793 93 12
                                    

"kau bosan ya di rumah?" tanya seungwoo ketika melihat yang eunbi lakukan hanya berkurung di kamar sambil bermain dengan wonyoung dan dohyun jika putra mereka itu sudah pulang dari sekolah.

"hmmm.." eunbi mengangguk sebagai jawaban. karena jujur saya, dia sudah sangat bosan berkurung terus di rumah.

"giliran ngga boleh keluar, pengennya keluar terus. giliran di kasih kebebasan, malah pengen di rumah aja." sindir seungwoo sambil tertawa membuat eunbi berdecak kesal.

"ck! situasi nya berbeda!"

setelah itu eunbi kembali diam dan menatap wonyoung yang tengah tertidur pulas sambil sesekali menekan pipi anaknya itu.

kenapa wonyoung sangat menggemaskan sih? eunbi kan jadi senang karena punya anak seperti wonyoung. seperti dohyun juga tentunya. 

"kau masih ingat dengan jiwoo?" eunbi terdiam, matanya menatap seungwoo.

tidak, dia tidak mungkin melupakan siapa itu jiwoo.. teman nya semasa sekolah dulu. apa kabar dengan jiwoo?

"tentu saja." jawab eunbi kembali fokus pada wonyoung.

"aku bertemu dengan nya." lagi lagi eunbi berhenti dan kembali menatap seungwoo, bedanya kali ini dia mendekat ke arah seungwoo.

"dimana? bagaimana keadaan nya?" tanya eunbi.

"baik, dia sudah menikah.. dan punya anak laki-laki seusia dohyun."

eunbi tersenyum tanpa sadar, itu artinya jiwoo mengalami kehidupan yang menyenangkan.

"kau mau bertemu dengannya?" eunbi mengangguk dengan wajah memelas.

"kalau kau memberikan izin, tentu saja aku mau." jawab nya.

"jiwoo juga ingin bertemu dengan mu."

"benarkah?!" seungwoo mengangguk, senyum langsung tercetak di wajah nya begitu melihat eunbi nampak bersemangat.

"aku akan mengatur janji temu nya segera." eunbi mengangguk dengan semangat lalu memeluk seungwoo sangat erat, "terima kasih!!"

dan di balas oleh seungwoo tak kalah erat, "sama-sama."

***


wonyoung yang tengah duduk di kereta bayi miliknya hanya bisa mengerjap beberapa kali ketika seorang tamu datang ke rumah nya dan langsung menerjang bunda nya dengan sebuah pelukan.

sedangkan dohyun di sebelah nya hanya menatap seorang anak laki-laki yang seperti nya seusia dengan nya dengan tatapan galak, anak laki-laki yang tidak dia ketahui namanya itu sejak tadi memperhatikan wonyoung dengan tatapan berbinar.

jiwa protektif nya tiba-tiba muncul, secara tiba-tiba dia mengangkat wonyoung dari kereta bayi kemudian menggendong adiknya itu menimbulkan tatapan penuh tanda tanya dari anak laki-laki yang ada di hadapannya.

"woy! nanti wonyoung jatuh.." seungwoo panik ketika melihat dohyun menggendong wonyoung, memang sih dohyun itu sangat tinggi untuk anak seusianya, tapi tetap saja! itu membuat khawatir.

"oh iya, dohyun ini tante jiwoo temannya bunda dan ini suaminya." dohyun membungkuk sopan pada wanita yang cantik tapi menurutnya bundanya lebih cantik.

bucin.

"ini nama nya haruto, anak tante jiwoo, usia nya sama dengan mu."

haruto tersenyum yang sialnya terlihat tampan di mata dohyun, dia tidak bisa membiarkan adiknya dekat-dekat dengan haruto kalau begini.

"hai.." sapa haruto mengulurkan tangannya.

dohyun melirik ke arah ayah serta bunda nya yang memberi kode supaya dia menyambut uluran tangan itu.

menghela nafas kesal, dohyun meraihnya sebentar, "hai." kemudian melepas nya begitu saja.

"kamu ajak main ya, bareng wonyoung juga." mata dohyun membulat tidak terima dengan perintah bunda nya.

"wonyoung ngantuk bun!" kening seungwoo berkerut kemudian menatap wajah putrinya yang nampak masih ceria, tidak menemukan tanda-tanda ingin tertidur sama sekali di wajahnya.

"ngga kok, udah ajak aja wonyoung main bareng kalian." dohyun menghela nafas kemudian mengangguk pasrah ketika ayahnya mengembalikan wonyoung ke kereta bayi, dengan perasaan kesal dohyun mendorong kereta bayi itu diikuti haruto di belakang nya.

eunbi tersenyum melihat interaksi itu, bukannya dia tidak peka. dia tau betul apa yang di rasakan anaknya itu.

mata cantik eunbi beralih menatap jiwoo membuat nya terkejut bukan main ketika melihat teman lama nya itu hendak menangis.

"eh? kok nangis sih?" tanya eunbi.

"kau tidak tau betapa aku sangat merindukan mu.. aku dulu sama gilanya seperti ibu mu mencari mu kemana-mana, tapi tidak bisa berlama-lama karena harus segera berangkat untuk melanjutkan kuliah ku."

jiwoo benar-benar cerewet sampai tidak sadar dengan perubahan ekspresi eunbi ketika ibu nya di sebut. untungnya wanita itu bisa dengan cepat mengatur ekspresi nya seperti semula dengan memasang senyuman yang cantik.

"maaf kan aku.."

"kenapa kau yang minta maaf? harusnya dia!" jiwoo menunjuk ke arah seungwoo dengan tatapan tajam, sementara yang di tunjuk hanya mengangkat sebelah alisnya sebelum tertawa kecil.

"kalau begitu aku juga minta maaf." ucap seungwoo.

"huwaaa!! kau tidak tau betapa senang nya aku ketika mengetahui keberadaan mu." jiwoo kembali memeluk eunbi yang tentu saja di balas oleh nya.

eunbi mengusap kepala jiwoo, temannya itu sudah mempunyai keluarga tapi sifat nya masih sama seperti dulu.

manja dan kekanakan.

"aku juga sangat senang bisa bertemu dengan mu lagi.."

mereka berpelukan untuk waktu yang cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk berbincang di ruang tamu rumah itu.


























































tbc

otw end wkwkw

felicita | seungwoo x eunbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang