22

789 100 10
                                        

eunbi membuka matanya, hal yang pertama ia lihat adalah langit langit kamar yang beberapa hari terakhir ini menjadi kamarnya. mata eunbi kembali terpejam, berusaha mengingat apa yang sedang terjadi.

tubuh itu tersentak ketika mendengar teriakan dari luar, eunbi segera bangkit dari ranjang yang di tempati nya. seolah tersadar akan sesuatu, eunbi segera berjalan menuju pintu yang kebetulan tidak di kunci lagi.

suara itu berasal dari kamar yang di tempati ibu seungwoo, kaki eunbi berlari menuju kamar itu. di sana ada seungwoo yang sedang memeluk ibu nya, sedangkan sang ibu tengah berteriak meminta di lepaskan. 

eunbi hendak mendekat, tapi seseorang menahan pergelangan tangannya, "nona jangan di sini.. ayo ikut saya.."

ternyata dia adalah pelayan yang selalu mengurus eunbi.

"ada apa?" tanya eunbi bingung.

"nona tidak boleh ke sana dulu karna nyonya han sedang mengamuk.. tadi dia kabur, bersyukur salah satu penjaga berhasil menemukannya.. jika tidak, aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada kita semua."

pelayan itu membawa eunbi ke kamar nya kembali dan ketika mereka masuk, pintu kamar itu langsung di tutup nya. kedua perempuan itu berjalan menuju ranjang eunbi dan duduk di pinggiran nya.

"mungkin nona bingung, saya akan jelaskan." ucap pelayan itu, eunbi mengangguk paham.. memang itu yang dia inginkan.

"sebenarnya kejiwaan nyonya han sedikit bermasalah. itu terjadi ketika suaminya meninggalkan mereka berdua sepuluh tahun lalu.. dia pergi bersama wanita simpanan nya.." pelayan itu memulai ceritanya.

"tuan seungwoo menjadi orang yang emosian juga karna ulah ayahnya, dia tidak pernah bersikap lembut baik itu pada tuan seungwoo dan nyonya han. mereka melalui masa yang sulit, apalagi nyonya han tidak mau berbicara dengan siapapun, tapi tuan han masih bisa beradaptasi dengan semua kejadian itu. sayang nya, setahun belakangan ini kesehatan nyonya han memburuk.. dan beberapa bulan yang lalu, dokter bilang kalau nyonya han tidak bisa bertahan lebih lama lagi." eunbi mendengarkan semua nya dengan baik, dia cukup terkejut mendengar itu walau memang terlihat jelas kalau ibu han seungwoo memang tidak baik baik saja.

"tuan seungwoo benar benar bersedih, dia juga sempat mengamuk pada dokter itu. tapi apa boleh buat, sudah seperti itu yang terjadi. nyonya han tiba tiba meminta sesuatu pada tuan seungwoo. tentu saja dia merasa antusias karna ibu nya mau berbicara. tapi permintaan nyonya han bukan hal yang mudah untuk di dapat." eunbi kembali bertanya tanya, apa kira kira yang di inginkan ibu seungwoo. pelayan itu nampak tidak ingin melanjutkan melihat dia hanya diam saja, eunbi jadi berinisiatif untuk bertanya. 

"memang nya apa yang dia ingin kan?" tanya eunbi

pelayan itu nampak menghela nafas sebelum menjawab, "dia ingin tuan seungwoo segera menikah sebelum dia meninggal."

***

eunbi masuk ke kamarnya, dia baru saja selesai menyiram bunga yang ada di taman rumah ini. wanita itu cukup terkejut saat melihat seungwoo ada di depan meja rias, pria itu tersenyum pada eunbi.

"tumben pulang cepat." ucap eunbi.

"aku merindukan istriku." eunbi tertawa mendengar kata kata seungwoo yang menurutnya sedikit menggelikan.

tawa eunbi terhenti ketika seungwoo tiba tiba mendekati nya, membuat eunbi tanpa sengaja berjalan mundur. punggung nya bertabrakan dengan lemari yang ada di belakang nya, seungwoo tersenyum melihat eunbi. tangan pria itu terangkat menuju pipi eunbi dan mengelusnya. 

"kenapa istri ku jadi semakin cantik begini?" wajah eunbi memerah mendengar pujian itu, tangan nya memukul bahu seungwoo yang membuat pria itu tertawa lalu tiba tiba mencium pipi eunbi, "aku hanya ingin mengambil baju ganti. jangan berpikir macam macam."

seungwoo mengacak rambut eunbi lalu sedikit menggeser wanita itu untuk membuka lemari yang berisi pakaian nya, lalu pergi begitu saja ke kamar mandi yang ada di kamar mereka.

eunbi tanpa sadar menghela nafas, seungwoo membuatnya hampir serangan jantung tadi. matanya tertuju pada wonyoung yang sedang menatap dirinya dengan pandangan bingung.

"astagaaa, wonyoung sejak kapan bangun??" eunbi berjalan menuju putri nya itu, perasaan tadi masih tidur. berarti wonyoung melihat kejadian tadi kalau begitu.

"kamu lihat ayah sama bunda ngapain tadi??" yang membuat eunbi merasa malu adalah anggukan dari anaknya, eunbi ingin tenggelam saja karna malu.

eunbi menutup mata wonyoung, "di lupain ya nak, pura pura ngga lihat.. oke??" wonyoung justru malah tertawa melihat tingkah bundanya. begitu pula seungwoo yang sebenarnya masih belum masuk ke dalam kamar mandi.

***

seungwoo keluar dari kamar ibu nya, lelaki itu nampak sedikit berantakan karna harus mengurus ibu nya tadi. keberadaan eunbi di depannya cukup membuat seungwoo terkejut.

"apa yang kau lakukan di sini?" tanya seungwoo

eunbi terlihat gugup, itu sangat jelas. gadis itu nampak menunduk dalam, membuat seungwoo menatap pelayan yang ada di belakang eunbi, "apa yang terjadi padanya?" pelayan itu hanya menggeleng tanda tak tau.

tadi setelah selesai bercerita eunbi tiba tiba berkata ingin bertemu seungwoo, dia bilang akan menunggu lelaki itu di luar kamar nyonya han.

"kau kenapa??" tanya seungwoo berusaha bersikap lembut

eunbi mendongak, tatapan matanya terlihat ragu tapi akhirnya dia berhasil mengumpulkan keberaniannya. perkataan eunbi selanjutnya sukses membuat seungwoo ataupun pelayan itu terkejut,

"aku akan menikah dengan mu, tapi dengan satu syarat.. setelah semua selesai tolong bebaskan aku dari sini."




































tbc.

pasti pada bingung kan sama alurnya, hehehe maaf ya :)

felicita | seungwoo x eunbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang