2

1.1K 156 8
                                    

ini sudah tiga hari dan eunbi masih belum bertemu baik dengan dohyun ataupun seungwoo

yang memberi makan padanya hanya pelayan yang selalu melayani nya

barusan saat pelayan itu akan pergi eunbi menahan tangannya

"ada apa nyonya?" tanya pelayan itu

"jangan panggil aku dengan sebutan itu, aku bukan nyonya mu." ucap eunbi datar

"maaf kan saya."

"tidak perlu minta maaf jika tidak ada salah." pelayan itu mengangguk, eunbi memang terlalu kaku

pelayan itu memaklumi nya karna selama empat tahun eunbi tinggal di sana tanpa pernah melihat dunia luar, tanpa tau waktu, tanpa tau perubahan siang dan malam

"bawakan dohyun padaku." ucap nya

pelayan itu terdiam

"kenapa diam? di mana anakku?" tanya eunbi

pelayan itu menghela nafas

"tuan muda ada di rumah sakit karna terkena tifus." jawab pelayan itu membuat eunbi terdiam

"jangan khawatir, tuan seungwoo ada di sana menemaninya dengan dokter sakura juga." ucap pelayan itu sebelum akhirnya pergi setelah mengunci pintu

eunbi terdiam kemudian menatap langit langit ruangan ini yang terlihat gelap

"aku sungguh tidak berguna.." ucap eunbi sebelum akhirnya menangis dan tidak menyentuh makanan itu sama sekali sampai akhirnya eunbi tertidur di lantai


***


eunbi melihat sekeliling yang terasa hangat

wanita itu baru sadar bahwa dirinya berada di kasur empuk tempat biasanya dia tertidur dengan selimut tebal membalut tubuh mungil nya

siapa yang memindahkan nya?

tidak mungkin seungwoo karna pria itu sedang tidak ada di rumah

namun pikiran nya salah

saat tengah asik melamun eunbi di kejutkan dengan suara gembok yang dibuka membuat nya langsung mendongak menatap ke arah pintu dan mendapati seungwoo ada di sana sedang berjalan mendekati dirinya

"dimana dohyun?" tanya eunbi datar menatap seungwoo penuh kebencian

jika berurusan dengan sang anak eunbi tidak akan segan segan menghajar seungwoo

"ku pikir kau tidak bodoh, bukan kah pelayan itu sudah mengatakannya padamu?" tanya seungwoo balik dengan santai, kedua tangannya berada di dalam kantong celana

eunbi mendecak lalu membuang muka

"kau berharap bisa keluar dari sini? tidak akan."

"aku hanya butuh anakku!" teriak eunbi

"jangan bersuara terlalu keras jika kau tidak ingin menderita."

eunbi semakin membenci seungwoo semakin hari

seungwoo benar benar pemaksa, eunbi membenci nya.

dan karna pria itu tidak suka penolakan membuat eunbi berakhir di sini

"aku membenci mu." ucap eunbi

"aku mencintai mu juga." ucap seungwoo lalu kembali keluar meninggalkan eunbi yang menatap penuh benci ke arah nya lalu melempar bantal di samping nya ke arah pintu berusaha melampiaskan amarahnya pada apapun

seungwoo yang sudah berada di luar menatap pintu ruang bawah tanah itu kemudian mengambil ponsel nya

pria tampan itu mengetuk ngetuk ponsel di telinga menunggu panggilan tersebut tersambung

"iya, seungwoo?"

akhirnya panggilan tersebut tersambung

"aku butuh bantuan mu."

"kau ada masalah?"

"menurutmu?"

"hm, yaaa.."

"bisa datang ke rumah ku besok?"

"ada apa memang?"

"ada seseorang yang sedang membutuhkan mu di sini."

"siapa?"

"istriku."






































































tbc.

hayyy aku balik lagi, pendek ya? :v

kasih vote terus jangan lupa komen guys biar aku semangat nulis nya

felicita | seungwoo x eunbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang