seungwoo memejamkan matanya saat mendengar suara pecahan kaca saling bersahutan dari lantai dua lalu di susul dengan teriakan perempuan yang tak lain adalah eunbi
"buka pintunya!!! aku ingin pulang!!!"
kata itu terus berulang kali di dengar nya, namun seungwoo tetap berusaha mengabaikan itu
benar saja, setengah jam kemudian eunbi sudah diam membuat seungwoo bangkit dari sofa dan berjalan menaiki tangga menuju tempat dia mengurung eunbi
pelan tapi pasti pintu terbuka
tangan seungwoo dengan sigap menangkap vas bunga yang terlempar ke arahnya
eunbi terlihat sibuk mengatur nafasnya setelah gagal mencelakai seungwoo dengan cara melempar vas itu
"aku mau pulang!" seru eunbi
"pulang kemana? ini rumah mu sekarang." kata seungwoo santai
"aku tidak sudi! aku ingin bersama ibuku! aku ingin pulang!" mata eunbi mulai berkaca kaca
meskipun dirinya takut, tapi rasa marahnya berhasil membuat dia bangkit
seungwoo berjalan mendekat, eunbi berusaha mempertahankan dirinya agar tidak berjalan mundur
"sudah ku katakan, mulai sekarang ini adalah rumah mu. jangan mencoba untuk kabur dari rumah ini jika kau masih sayang pada nyawamu." ucap seungwoo sebelum akhirnya keluar dari kamar itu
eunbi benar benar marah.. dirinya sudah tidak tau lagi ingin melampiaskan kemarahannya pada apa, sehingga gadis itu hanya bisa terduduk di lantai sembari menutup kedua wajahnya yang basah karena air mata
dia ingin pulang..
.
.
.
.
eunbi sama sekali tidak mau menyentuh makanan yang di bawa oleh pelayan padanya dan karna itu seungwoo sangat marah sekarangdengan langkah gusar lelaki itu membuka pintu kamar eunbi dengan kasar dan ketika masuk dia bisa lihat eunbi duduk di samping jendela sambil menatap keluar
gadis itu tersentak ketika seungwoo menarik pergelangan tangannya membuat eunbi sampai berdiri
eunbi tidak sadar tadi saat seungwoo masuk karna sibuk melamun
"kenapa tidak makan?" tanya seungwoo
tidak ada emosi sama sekali di suara nya
"aku tidak mau karena itu pemberian dari mu." eunbi terlihat jelas berusaha tidak takut dengan tatapan tajam seungwoo
"kau tidak takut pada ku?" tanya seungwoo lagi
"memangnya kau siapa sampai aku harus takut pada mu?" eunbi bertanya balik dengan nada menantang
seungwoo mendorong eunbi sehingga punggung nya membentur dinding
gadis itu memekik saat seungwoo tiba tiba meninju dinding itu
tepat di sebelah wajahnya
hal itu membuat eunbi menahan nafas
"kalau kau tidak mau makan...
..aku akan membunuh pelayan yang datang ke sini karna tidak berhasil membuat mu makan."
setelah itu seungwoo pergi dari sana, meninggalkan eunbi yang merosot di lantai dengan nafas tak beraturan
lelaki itu sungguh menakutkan
pelayan yang biasa mengantar makanan untuk eunbi datang ke sana sambil membawa nampan berisi makanan
wanita paruh baya itu cukup bingung melihat eunbi yang duduk di lantai dengan wajah syok dan nafas tak beraturan
dengan segera dia mendekati eunbi
"nona, anda baik baik saja?" eunbi menoleh
sungguh, wanita di depannya terlihat seperti ibu nya membuat eunbi tidak tega jika seungwoo membunuhnya hanya karna eunbi tidak mau makan
"a-aku mau makan.."
wanita itu terlihat terkejut sekaligus senang karena perkataan eunbi, dirinya langsung menuntun gadis cantik itu menuju pinggir ranjang dan duduk di sana
meskipun eunbi benar benar tidak mau menuruti perintah seungwoo, tapi jika lelaki itu mengancam akan membahayakan nyawa orang lain
eunbi tidak akan tega
dia masih mempunyai hati
***
sarapan pagi itu terasa seperti biasa.. eunbi akhir akhir ini sering naik ke atas ketika pagi hari. namun saat menjelang siang, wanita itu kembali ke tempatnya
seungwoo sudah selesai menghabiskan makanan nya, jadi yang dia lakukan hanya menatap wajah istrinya sampai membuat dohyun merasa jenuh
eunbi justru salah tingkah karna suaminya itu, jadi dia hanya pura pura sibuk menyuapi wonyoung yang ada di pangkuannya
"dohyun ngga takut terlambat?" tanya eunbi ketika melihat makanan dohyun belum habis
anak itu bersikeras ingin makan sendiri tadi
"ngga, masih setengah jam lagi bunda.. lagian paman yohan dan paman hangyul masih belum datang." jawab dohyun
eunbi mengangguk mengerti, lalu wanita itu melirik pada seungwoo yang masih menatap nya
"ada apa sih?" seungwoo tertawa ketika mendengar pertanyaan eunbi
"sedang menatap bidadari." jawaban seungwoo berhasil membuat kening dohyun dan eunbi berkerut
bahkan wonyoung menoleh dengan wajah masam
"ayah, tolong jangan buat aku muntah karna kata kata ayah." kali ini eunbi yang tertawa mendengar ucapan dohyun
seungwoo langsung mendengus kesal mendengar nya
"nanti aku dan hyojung mau pergi." ucap eunbi
"kemana?"
"ke makam ibu ku dan mama mertua."
mendengar jawaban itu, seungwoo sempat terdiam sebentar
"seungwoo.." panggil eunbi ketika melihat wajah seungwoo berubah sendu
pria itu menoleh dengan senyum yang mengatakan bahwa dirinya baik baik saja
hening beberapa saat
yohan dan hangyul datang untuk mengantar dohyun ke sekolah
ketika mereka bertiga sudah pergi, seungwoo kembali membuka suaranya
"eunbi.."
eunbi menoleh mendengar nama nya di panggil
"mulai sekarang kau tinggal di sini saja bersama ku. jangan di bawah lagi." ucap seungwoo dan eunbi hanya tersenyum lalu mengangguk
"lagian aku tidak punya alasan lagi untuk mengurung mu di bawah."
mendengar perkataan seungwoo, membuat eunbi jadi kembali mengingat kesalahannya dulu ketika datang ke rumah ini
di mana semua orang di rumah itu harus kerepotan dan menanggung amarah seungwoo karna kesalahan eunbi
tbc
maaf lama, sepi soalnya di book ini wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
felicita | seungwoo x eunbi
Storie d'amore"apa di dalam dunia ini benar benar tidak ada kebahagiaan yang di berikan untukku?" kwon eunbi "diamlah jika kau ingin aman di sini." han seungwoo eunbi hanya berharap sebuah kebahagiaan datang pada dirinya sekali saja sebelum hembusan nafas terakhi...