4_Andra dan Bunda Barunya

3.7K 380 42
                                    


Lanjutan Part 3

Happy Reding...


####


Sehabis dari tempat karaoke,Mishel ke salon bersama Regal.Regal tadi menghubunginya ingin menjemputnya.Tak masalah lah bagi Mishel.Malah untung dia,kendaraan gratis,nyalonnya juga dibayari.Mishel mah gk munafik,asal Ia dapat yang gratisan,pasti senenglah.

Sekarang Mishel sedang berada di dalam mobil jeep berwarna hitam,menuju tempat acara yang Papanya suruh tadi.Ia sudah dandan cantik dengan balutan dress indah berwarna pastel.Sangat sempurna tampilannya ini.Sedari tadi,Ia hanya duduk di kursi depan mobil,disebelahnya ada Regal yang sibuk menyetir.Tak ada percakapan diantara keduanya.

"Shel...nanti malem bisa nemenin gue ke club?"tak lama Regal membuka suaranya dengan sebuah pertanyaan.Tangan Regal pun tak tinggal diam,tangan kanan digunakannya menyetir,sedangkan tangan kirinya yang bebas sudah menjamah paha mulus nan putih Mishel.Ya walaupun gaun yang digunakan Mishel sudah agak panjang,tapi jika dia duduk pun pasti keangkat lah gaunnnya.

Mishel pun agak risih dan tak nyaman dengan perlakuan Regal,ya walaupun Regal sudah sering megusap-usap pahanya,tapi tetaplah gak nyaman,orang dia tak cinta dengan Regal.Mishel pun pasrah membiarkan pahanya dijamah tangan nakal itu,baru nanti jika tangan itu memegang yg lebih dari paha,Ia tak akan membiarkannya.

"Gatau Gal.Nanti gue pikirin lagi.Lo tau kan bokap gue masih marah."ucap Mishel yang setengah menahan desahannya,ya walau tak cinta?nafsu tetap aja lah ada.Apalagi cowo disamping Mishel ini lelaki yang ahli dalam hal gituan,mungkin saja nanti Mishel juga ikutan khilaf.

Regal masih dalam mode nafsu,Ia sangat ingin menuntaskannya dengan bercinta dengan gadis cantik dan seksi disampingnya.Namun,Regal tahu,Mishel sangat anti dengan berhubungan seks.Regal harus menahan itu,jangan sampai Ia khilaf,nanti malah Mishel marah besar padanya.Regal hanya sekedar kiss on lipt dan usap-usap paha saja jika bersama Mishel di club.Beda lagi jika dengan cewe-cewe lainnya,yang dengan sukarelanya menyerahkan keperawanannya padanya.Regal pun menerimanya dengan senang hati.Brengsek memang!!!tapi itulah Regal!!!Mishel pun juga sudah mengetahuinya.

"Baiklah,nanti kabari gue aja Shel."balas Regal setelah menghentikan aksi usap-usap nya itu,karena mereka sudah sampai di tempat acara peresmian hotel suruhan Papa Mishel.

Mishel mengangguk lalu tersenyum lebar,"Thank Gal.Gue turun dulu."Regal menjawabnya dengan senyum epiknya.

####

Lelah!!!Seharian di suruh senyum palsu di hadapan orang yang tak dikenalnya,berpura-pura jadi gadis penurut dan anggun.Mishel tak suka dengan cara sang Papa,Ia seharian berpenampilan fake dan sifat palsunya.Itu bukan dirinya banget!!Mishel mau tampil apa adanya.Ia mau jadi dirinya sendiri.Ia mau semua orang,melihatnya dengan jati dirinya sendiri.Bukan seseorang yang melihatnya dari sudut pandang kepalsuannya tadi,jadi orang lain tak enak sama sekali.Ia sangat kecewa dengan Papanya,mengapa dirinya disuruh berpura-pura seharian.Apakah Papa nya itu malu punya anak bad sepertiku?ya aku mengakui diriku sangat buruk.Diriku yang pemalas,tak mau bekerja walau umur sudah matang,dan selalu main-main dalam memilih pasangan.

Acara yang cukup membosankan tadi untuk Mishel,semua orang disana tak ada yang dikenalnya satupun.Mana Ia harus memakai dress dan make up yang tak biasanya Mishel pakai lagi.

####

Setelah menghapus make up diwajahnya,serta mandi sore nya yang sudah membuatnya wangi dan tampak fresh,Mishel berbaring terlentang di kasur empuk nan tebalnya itu.Piyama jingga menjadi pilihannya untuk tidur,mungkin tidur kali ini akan nyenyak sekali,mengingat kegiatan tadi yang menguras tenaga dan pikirannya.

Mishel menatap langit-langit kamarnya.Ingatannya kembali tertuju pada acara tadi.Waktu Mishel bertemu dengan pria kecil yang sangat tampan dan menggemaskan menurutnya.Terlintas nama 'Andra' di pikirannya.Ternyata acara tadi juga mendatangkan kesenangan sendiri untuk Mishel,Ia dipertemukan anak kecil selucu Andra.Bayangan-bayangan tadi siang,terus memutar di memori Mishel.

"Nama kamu siapa,sayang?"tanya Mishel lembut.

"Namaku,Nalandra Nauval Alvino.Panggil aja Andra,Bun."balas Andra semangat.

Mishel tersenyum lebar,"Nama yang bagus,tak kalah bagus sama orangnya.Tampan."

Andra mengangguk antusias,"Iya!! Bunda Mishel juga cantik.Baik lagi!! Suaranya juga lembut,Andra suka itu!!!"

Mishel terkikik dengan pujian Andra. "Bisa saja anak Bunda.Yasudah Bunda pulang dulu ya.Salam untuk Ayahmu nanti."

Andra tampak kecewa dengan balasan Mishel. "Masa baru bentar udah mau pergi aja.Kan,Andra belum ngenalin Bunda Mishel sama Ayah.Ayolah sebentar saja!!Ayah pasti seneng"

"Gabisa sayang,Papa bunda udah nungguin Bunda dari tadi.Lain kali aja ya.Nih... Bunda kasih nomor telfon Bunda,nanti kita atur pertemuan bareng ya.Besok pun, Bunda tak masalah."ujar Mishel sepengertian mungkin,takut-takut Andra menangis lagi.

Andra membuang nafasnya pelan. "Janji ya.. Kapan saja Andra minta ketemu,Bunda harus menurutiku.Apa aku ikut saja ya ke rumah Bunda,biar Bunda gaboong nantinya."

"Janji.Eeh jangan Andra!! Kalo Andra ikut Bunda,Ayah Andra pasti nyariin.Kan kasihan kalau Ayahmu sendirian tanpa Andra.Bunda selalu nepati janji kok."balas Mishel membuat Andra mengangguk.

"Yasudah,Bunda sana pulang.Nanti Papanya marah lagi.Andra juga mau pulang.Nanti Andra hubungi lagi ya.by Bunda sayang.emuah!!"Andra mencium punggung tangan Mishel dan itu membuat Mishel tertegun.Ia dibuat gemas dengan tingkah Andra.

Namun,Mishel merasa senang,Ia sudah dianggap Bunda dan dihormati oleh anak yang baru saja dikenalnya. "Iya!!! Hati-hati ya,nurut terus sama Ayahmu. By..."ucap Mishel setelah mengecup pipi gembul Andra.

Mishel tersenyum kembali mengingat pertemuannya dengan Andra.Ia tak menyesali mendatangi acara tadi,walaupun tadi Ia harus merubah total sifatnya,namun beruntung nya ada Andra yang mengobatinya.

'Jadi penasaran,gimana sosok Ayahnya Andra?'

'Eeh!!tadikan Andra bilang,Bundanya sudah meninggal.Berarti Ayah Andra duda dong.'

'Andra juga bilang,masih cari Bunda baru,berarti Ayah Andra masih sendiri dong belum nikah lagi.' 

'Omg..gimana kalo gue nanti dinikahin sama Ayahnya Andra.Ya bukannya kepedean sih,tapi logikanya gini,Andra masih cari Bunda baru,terus dia dah anggep gue bundanya.Ayahnya juga masih sendiri.Bisa jadi kan tuh.'

'Terus kenapa Bundanya Andra meninggal ya.Tauah,nanti gampang gue tanyain'

ADUHH!!!KOK JADI KEPIKIRAN AYAHNYA ANDRA SIH

Otakku sedang dipenuhi tanda tanya.Pikirannya mulai bertanya-tanya tentang Andra.Namun ia simpan pertanyaan itu untuk di buktikannya nantinya,sekarang Ia harus tidur,badannya seharian sudah lelah.Tak lama,rasa kantuk mulai menyapanya,dan Ia pun terlelap ke alam mimpinya.




To Be Continued 



My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang