07_Tak Terduga

3K 305 31
                                    

BAB 7. Tak Terduga

· Vote dan coment ya sebelum baca

· HAPPY READING

· Semoga suka...

####

Mishel nampak bingung kala mobil yang ditumpanginya berhenti di lingkungan sekolah.Seperti Sekolah Dasar!

"Huhh amanlah!!ku kira,Aku mau dibawa ke hotel oleh pria ini"batin Mishel

"Heii little boy.Masuklah ke mobil"ucap Jeremy pada pria kecil yang sedang duduk di halte sekolah.

Pria kecil itu menurut,Ia memasuki mobil di kursi belakang. "Ayah kau lama sekali!!telat satu jam kau menjumputku."

"Siapa wanita itu?"tanya nya menunjuk Mishel.

Mishel yang merasa ditunjuk,membalikkan badannya ke arah kursi belakang.

"Bunda Mishel!!!"

Andra yang sudah duduk dikagetkan dengan adanya Mishel di dalam mobilnya.Bunda yang dikagum-kaguminya berada di hadapannya.Senang sekali!!!

Tak menunggu waktu lama,Andra segera memeluk erat tubuh Mishel.

"Bunda Mishel kenapa bersama Ayah??"tanya Andra yang masih memeluk Mishel.

Mishel hanya melongo,Ia sudah tak mampu berkata-kata lagi. Setelah Ia diculik oleh pria tak dikenalinya,eh sekarang malah...?

"Andra anaknya pria ngeselin ini!!kok bisa kebetulan gini sih! Pantas saja wajah nya hampir mirip. Tampan lagi. Ee-h"batin Mishel.

Mishel pun tak lama membalas pelukan Andra.Jujur Ia sangat suka dengan anak kecil. Apalagi yang gemesin dan setampan Andra. "I-ya tadi tak sengaja ketemu di jalan?"ucap mishel gugup lalu melirik Jeremy yang nampak lebih kaget sekali.

"Dumn!!ternyata gadis cantik ini Bunda baru yang dibilang Andra kemarin! Kalau gini gagal deh mau hukum gadis ini. Andra pasti marah."pikir Jeremy dalam hati.

Andra mengangguk. "Ayah,gak ngapa-ngapain Bunda kan tadi?"tanya Andra lalu memandang Mishel dengan Melepaskan pelukannya.

Mishel mengerutkan dahinya lalu terenyum remeh. "Tadi Ayahmu,narik-narik tangan Bunda. Keras lagi nariknya,sampe merah nih tangan Bunda."ucap Mishel mulai mendramatisir.

Jeremy melotot ke arah Mishel,berani sekali dia ngadu pada anaknya. Tunggu saja pembalasannya!!! Kali ini Ia akan pasrah dimarahi putranya.

"Ayah kau jahat sekali dengan Bundaku!! Salah apa Bunda Mishel padamu?"tanya Andra kesal sambil memukul lengan Jeremy.

"Heii dude. Lepaskan pukulanmu!!ini sakit."ucap Jeremy berbohong,padahal pukulan Andra tak terasa apa-apa pada lengan kekarnya.

Mishel hanya tersenyum samar. Senang sekali dia melihat pertunjukan dihadapannya!

"Kau harus meminta maaf dulu dengan Bunda Mishel!!"titah Andra

Jeremy dibuat melongo kembali dengan perintah sang putra. Apa-apaan ini!!mengapa dirinya harus meminta maaf,bukan dirinya banget.Minta maaf sama saja merendahkan harga dirinya!

Mishel memasang raut wajah sedih. "Kalau Ayahmu tak mau,Bunda tak apa kok. Jangan dipaksakan!"

Mendengar itu,Jeremy memilih mengalah. "Fine,Aku minta maaf padamu!" Dia tahu gadis disamping nya masih berdrama di depan anaknya.

"For?"tanya Mishel.

"Tadi sudah menyakitimu."balas Jeremy datar.

"Bunda sudah tak apa?"tanya Andra pada Mishel.

Mishel menganggukan kepala lalu tersenyum tanda kepuasannya yang sudah mengerjai Jeremy.

"Yasudah.Ayo kita pulang Bunda!!!"teriak Andra senang.

"Pulang?kemana?"tanya Mishel bingung.

"Ke Mansion milik Ayah.Bunda mau kan?"tanya balik Andra.

Mishel melirik ke arah Jeremy yang tampak tenang biasa saja.Berebeda dengan dirinya yang tampak ragu menjawabnya,Mishel pun mencari-cari alasan untuk menolaknya.

"Hmm Bunda kan punya rumah sendiri. Nanti Papa Bunda pasti nyariin."ucap Mishel yang mulai was-was.

"Aku nanti yang akan bilang dengan Demian." Jeremy menyahutinya dan membuat Mishel membuka lebar mulutnya.

"Demian Carlson Zein,pengusaha sukses sekaligus teman bisnisku.Dia Papamu kan."ucap Jeremy seolah mengerti apa yang akan ditanyakan Mishel.

"Berarti Ayah sudah deket dong sama Papanya Bunda?"tanya Andra dan mendapat anggukan dari Jeremy.

"Tuhkan Bunda...tak masalah dong malam ini Bunda nginep di mantion Ayah. Malam ini nginep dulu,nanti kalo Ayah sudah nikah sama Bunda, baru boleh tinggal bareng terus! Itu kata guru Andra."

Mishel dan Jeremy hanya saling tatap. Keduanya berasa seperti anak remaja saja,malu-malu tapi di hatinya ya pasti mau.

####

"Bundaa...Aku mau dimasakin sama Bunda!!!"teriak Andra antusias pada Mishel yang sekarang sedang duduk di ranjang miliknya.

Sedari tadi,Andra terus menempel pada Mishel.Jeremy sendiri di cueki habis-habisan sedari turun dari mobi.Mishel pun menurutinya dengan senang hati.Ia menemani Andra bermain,tidur siang,membacakan cerita,terus tadi bercerita masa kecilnya dulu.Andra mulai cocok dan akrab dengan Mishel.Pasalnya Mishel gadis yang mudah diajak bercanda,mudah melawak,banyak omong,dan pandai berbicara.Nyambunglah jika bicara dengan Mishel.

Mishel mengangguk lalu tersenyum. "Ayoo!! Dimana dapurnya?"

Andra menggandeng tangan Mishel dan membawa ke arah dapur.Disana terdapat ada 2 maid perempuan,sepertinya sedang memasak.

"Bi Lina! Makan malam nanti,bunda yang akan memasakkan kami. Bisakah Bibi pergi dulu."ucap Andra sopan pada salah satu maid yang diketahui namanya Bi Lina.

Maid yang bernama Bi Lina itu hanya mengangguk lalu pergi dari dapur diikuti maid satunya.Para maid itu sudah tidak terkejut mendengar Andra yang memanggil Mishel dengan sebutan 'bunda'. Pasalnya tadi siang,Andra sudah mengumumkan pada semua orang rumah,kalau Mishel sekarang Bunda barunya.

"Ayoo Bunda! Andra bantu masaknya."

"Ehh tidak usah sayang,kau duduk saja di kursi.Biar Bunda sendiri yang masak. Tapi maaf ya,kalau nanti masakannya tidak enak. Bunda tak ahli memasak."ucap Mishel lembut lalu mengusap rambut Andra pelan.

Ya walaupun Mishel gadis nakal,tapi untuk masalah masak memasak Mishel setidaknya bisa. Meskipun tak seenak masakan restoran. Ia belajarnya juga karena kepaksa suruhan Mamanya.

"Yasudah.Andra tunggu disana ya.Tak apa Bunda,enak tak enak Andra habiskan kok."ucap Andra menunjuk kursi di dapur.

Merasa gemas dengan ucapan Andra,Mishel mencium pipi gembul Andra sebelah kiri. "Andra mau di masakin apa?"

Andra menunjukkan gigi putihnya. "Aku mau spageti saja Bunda.Ayah sekalian dibuatin ya?"

Mishel mengangguk lalu tersenyum.

Mishel mulai sibuk dengan urusan masaknya.Sedangkan Andra senyum-senyum sendiri melihat Mishel memasak.

Di lain tempat,Jeremy sedari tadi terus memperhatikan perbincangan Mishel dan Andra.Ia merasa lega melihat putranya sudah kembali tersenyum.Mishel ternyata membawa dampak baik untuk putranya. Ternyata Mishel bisa membuat Andra bahagia,dengan cara sesimple itu.

"Kau memang cocok jadi Bunda baru Andra. Semudah itu kau membuat putraku bahagia,gadis kecil. Pasti akan ada waktunya Kau akan jadi Istriku."







TBC...

My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang