BAB 9. Kencan
Vote dan coment nya jangan lupa
HAPPY READING...
.........
Pagi terasa begitu istimewa. Baban yang lelah telah selesai dibaringkan. Pikiran yang kusut telah direfresh dengan mimpi. Sinar matahari menambah stamina bagi tulang dan tubuh. Udara yang segar juga memberikan kesejukan. Maka sayang jika moment indah ini kita biarkan begitu saja. Berlalu tanpa meninggalkan jejak.
Cahaya mentari menembus ke celah-celah jendela. Secercah hembusan nafas menerpa kulit leher gadis manis, Mishel. Tangan nakal pria itu memeluk erat tubuh Mishel. Kakinya Ia lilitkan di kaki Mishel. Dipeluknya erat tubuh Mishel yang sedang tertidur pulas di ranjangnya.
Malam tadi berbeda dengan pagi cerah ini. Malam tadi, Andra yang tertidur ditengah memisahkan dua sejoli ini sekarang berpindah di bawah Jeremy dan Mishel yang tidur berpelukan. Posisi sedekat ini, membuat Mishel terbangun dari mimpinya. Entah mengapa malam tadi tidurnya begitu nyenyak sekali!!
" Ahhh!!! Apa yang kau lakukan Jeremy!! Bangun..." teriak Mishel sambil mencoba melepaskan pelukan Jeremy yang membuat dadanya sesak. Tapi yang ada, Jeremy malah mengeratkan pelukannya.
Mishel ingin sekali menggeplak wajah Jeremy, namun itu tak bisa dilakukannya mengingat tangannya sedang dikunci oleh pelukan Jeremy. " Aku tahu kau sudah bangun!! Jangan berpura-pura ya! Aku tahu ini hanya modus mu saja! Lepaskan tidakk!" ujar Mishel sambil merentas pelukannya.
Jeremy menyipitkan matanya lalu menatap Mishel lekat. " Ternyata enak juga ya,tidur dipeluk gadis cantik sepertimu. Pelukanmu sangat hangat!" balas Jeremy dengan suara seraknya.
Mishel hanya diam bisu. Mengapa Ia senang sekali dibilang cantik oleh Jeremy. Sial!!
"Senang ya dipanggil cantik sama Pria tampan sepertiku?" tanya Jeremy sambil memajukan wajahnya ke wajah Mishel.
Jaraknya sangat dekat sekali. 2 centi lagi pasti bibir keduanya akan bertemu. Namun Mishel segera menjauhkan wajahnya, Ia tak mau kalau Andra sampai melihatnya. Pasti orang yang melihat dirinya dan Jeremy akan berpikiran aneh-aneh.
"Lepaskan pelukanmu!! Nanti kalo Andra lihat bahaya nanti!" balas Mishel dan dijawab senyuman oleh Jeremy.
" Biarkan! Biar dia tahu kalau Ayah dan Bunda barunya sekarang sudah sangat romantis."
" Romantis? Haha...jangan mimpi kau!! Kenal saja belum genap 2 hari."ucap Mishel sambil tertawa.
Jeremy memandang Mishel. "Ohh jadi kau mau mengenalku lebih dekat lagi? Oke Aku jabani!"
Mishel membuang muka. "Siapa bilang? Sudahlah lupakan itu semua! Bangunah,kau tak kerja pagi ini?" tanya Mishel mengalihkan pembiaraan.
"Kau pintar sekali mindah topik pembicaraan! Ehh tapi terimakasih loh..sudah perhatiann denganku."balas Jeremy dengan tangannya yang mengacak pelan rambut Mishel.
Mishel memanyunkan bibirnya."Terserahlah!! sekarang bangunlah."
"Bibirmu sangat menggoda ya?" tanya Jeremy sambil menatap ke arah bibir Mishel.
Mishel dibuat cengo oleh ucapan Jeremy. Apa-apaan dia berbicara seperti itu!! "Ah gue kerjain aja ah!! Biar dia tahu,siapa Mishel." Batin Mishel sambil cengengesan.
"Jelas dong!! Kau mau mencicipinya? Aku kasih gratis untukmu."goda Mishel sambil mengerlingkan kedua matanya.
"Boleh?" tanya balik Jeremy dan sukses membuat hati Mishel tertawa terpendam.
"Bolehlah. Sekarang tutup matamu!!" titah Mishel dan Jeremy dengan cepat menutup matanya.
"Ehh Anjir!! Dikasih ginian langsung nurut."ucap Mishel dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Daddy
Romanzi rosa / ChickLit"Ayah, Aku mau Ibu.Please give me the moms!!" "Seriously?" "Allright. Katanya, Ayah akan selalu menuruti permintaanku. Aku tak butuh uangmu, AKU HANYA INGIN MEMPUNYAI IBU SEPERTI TEMAN-TEMANKU." "Oke dude, akan Ayah carikan nanti ibu barumu." _____...