Right After Garbera

1.3K 211 66
                                    

Wide wounds, deep sorrow, hurtful pain slowly dissappiers right after garbera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wide wounds, deep sorrow, hurtful pain slowly dissappiers right after garbera.
























Sudah tiga hari Luhan berada di kapal pesiar ini, dan selama itu pula dia sama sekali tidak keluar dari kamar. Luhan hanya menghabiskan waktunya di tempat tidur, berbaring dan tidur sepanjang waktu. Untuk beberapa jam sekali L akan masuk dan memeriksa Luhan, takut bila akan terjadi suatu hal pada Nona mudanya.

Luhan membuka matanya perlahan, kemudian melihat sekitarnya dengan malas. Jika saja Kau tahu apa yang Luhan lakukan selama liburan ini mungkin dia akan menyeretnya dan memarahi Luhan mengapa dia tidak menikmati liburannya dengan benar dan malah menghabiskan waktunya di tempat tidur.

Sedikit menggelengkan kepalanya pelan, meski dia memiliki waktu untuk bersenang-senang tetapi Luhan sama sekali tak menikmati. Beban dipundaknya masih ia pikul sendirian membayangkan dalam beberapa waktu perusahaannya akan mengalami kehancuran. Kemudian Luhan kembali memikirkan bagaimana keadaan ayahnya yang tak pernah menunjukan kemajuan, apakah masih pantas bagi Luhan untuk bisa menikmati liburan di kapal pesiar dan tidur dengan nyenyak. Luhan merasa begitu bersalah.

Luhan meringis pelan. Ah sudahlah, kepalanya benar-benar kacau dan semuanya sudah berantakan. Terlebih untuk apa pula Luhan bertemu dengan pria itu, di sini, tepat dalam situasi seperti ini?  Tidak bisakah mereka hanya dipertemukan dalam suatu pertemuan yang normal saja?

Luhan lantas mengambil surat undangan.

Jamuan makan malam di ballroom utama malam nanti, ini akan menjadi pertemuan makan malam yang paling penting saat ini. Ini seperti dia mata pisau, bisa menguntungkan Luhan namun bisa juga menjatuhkan Luhan. Para relasi rekan bisnis akan ada di sana, tak banyak yang menyukai Luhan dan mereka memanfaatkan keadaan yang Luhan alami untuk menjatuhkan dirinya sehingga sebagian orang akan meragukan kemampuan Luhan dan memilih mencabut saham yang mereka tanam dan menolak hubungan kerja sama yang sebelumnya Luhan rencanakan.

Tetapi bila Luhan berhasil membuktikan bahwa dia mampu dan tak mudah dijatuhkan, setidaknya Luhan bisa mengantongi kepercayaan dari mereka dan Luhan bisa maju meski satu langkah

Paman Minwoo akan membantu dirinya katanya, dan Luhan berencana menemuinya pagi ini.

Luhan menghela nafas, dia hanya memakai short pants  berwarna hitam berbahan dasar sutra, mengenakan bra hitam dan di tutup cardigan sutra tipis berwarna putih.

Sepertinya sarapan sembari menikmati matahari pagi bukanlah hal buruk, lagipula Luhan butuh menghirup udara segar untuk menjernihkan pikirannya yang kacau.

Luhan pergi bercermin, membenahi penampilannya. Membenarkan rambutnya, menyisir dengan tangan kemudian menyanggulnya secara asal membuat beberapa anak ribut tertinggal dan membingkai wajahnya.

Relationshit VacancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang