The Duality of Carnation

1.4K 194 38
                                    

I'll never forget you, a sweet and a lovely one

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'll never forget you, a sweet and a lovely one.
I'll never forget you but I can't stay_


































Jangan lupa vote and comment oke🙃🙃🙃
Tekan bintang dulu seblum baca sebagai bentuk apresiasi kita bagi penulis lain....

Happy reading 😘

⚠Sorry for typo(s)⚠






































Matahari sudah meninggi, udara sudah cukup panas dan kepadatan kota mulai terasa. Jam menunjukan di angka sebelas.

Sehun dan Luhan masih bergelung di sofa dengan selimut tipis yang menutup kedua tubuh mereka. Sisa kekacauan semalam rupanya masih terasa, pintu yang sedikit terbuka dan tidak dikunci. Baju yang berserakan, aroma khas yang menguar di sana juga, kedua sejoli yang bertelanjang dan saling menghangatkan.

Luhan sedikit meringis merasakan ketidaknyamanan pada leher dan pinggulnya. Tubuhnya serasa remuk, ingin membuka mata tetapi sesuatu yang hangat dan berat menghalangi. Oke untuk sejenak Luhan memilih memejamkan matanya dan menyamakan tubuhnya.

Ritme jantung, deru nafas yang panas. Luhan membuka mata, dan Luhan kehilangan akal melihat sosok lelaki di depannya. Otaknya masih memproses dan kejadian saat Luhan dipecat dan saat dia bertengkar dengan lelaki itu terputar di otaknya seperti kaset rusak.

Luhan menegang, dan dia melihat dirinya yang sudah telanjang.

Bruk

"Kyaaaaaaaaaaa!!!"





Luhan menendang Sehun dengan seluruh kekuatan yang dia punya. Lalu menjerit sejadi-jadinya melihat tubuh lelaki itu yang sama telanjang dan hanya mengenakan boxer pendek.

"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN KEPADAKU! DIMANA BAJUKU! APA YANG KAU LAKUKAN HAH!"

Sehun memekik pelan, dia yang sedang bermimpi tentang keindahan semalam dengan segera cepat membuka mata. Di kursi ada Luhan dengan selimut tipis di badannya, dia duduk berjongkok dan menjerit frustasi.

"APA YANG KAU LAKUKAN TERHADAPKU!"

Luhan kembali mengintip tubuhnya dan Luhan menjerit melihat tubuhnya telanjang.

Tetapi bayangan semalam kembali mendatangi otak Luhan. Luhan memucat, dia kehilangan sebagian nyawanya. Dan Luhan kembali menjerit.

Astaga, astaga... Bagaimana ini! Apakah dia yang menggoda dan memeluk! Apakah dia yang mencium agresif! Dan dan....

Relationshit VacancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang