Istri dari pemilik Senabright dikabarkan tewas akibat kegagalan ujicoba dilaboratorium suaminya sendiri.
Tiga bulan semenjak kejadian itu, Choi Seokjin berubah menjadi sosok yang hampir tak bisa dikenali. Bukan soal rupa yang berubah, melainkan sikap yang sekeras batu dan karakter yang mendadak buruk. Tidak ada lagi senyuman yang menghiasi wajahnya setiap kali bertatap muka dengan karyawan dikantornya, hanya ekspresi datar dan dingin yang tersisa. Soal tertawa, tolong jangan ditanyakan meskipun sebelumnya ia seorang yang periang.
Kematian istrinya membuat Seokjin hidup seolah tak memiliki perasaan, benar-benar mati hati sampai untuk mengiba pada seorang pengemis dijalan pun ia tak punya waktu. Kehidupannya menjadi gelap, dan soal perusahaan akan lebih cocok dinamai Senadark daripada Senabright.
Seokjin lebih sering menghabiskan waktunya dikantor seperti seorang pecandu kerja, menjadikan club sebagai tempat hiburan, meniduri beberapa jalang dikamar hotel, dan meneguk alkohol sebagai pelepas dahaga.
Sama halnya dengan sekarang, Seokjin sedang meneguk The Wiston Cocktail dari Lowball glass yang kemudian diletakkan diatas nakas setelah isinya habis, sembari mengelus bahu jalang cantik bernama Jeon Nara yang ia tiduri malam ini.
“sudah lelah ya? Yakin tidak mau lagi?” ucap gadis bermarga Jeon itu sembari mengusap bibir tebal Seokjin, sengaja menggoda.
“kau hebat, jalang biasa sepertimu tak kalah dengan mereka yang ratusan juta permalam.”
Nara menurunkan tangannya perlahan, menelusuri setiap inci leher Seokjin dengan jari lentiknya. “kau bisa denganku selama sebulan dengan uang itu.”
“aku setuju” Seokjin tersenyum miring, ia meraih tangan Nara yang berada dilehernya untuk diarahkan masuk kedalam selimut dan sengaja diletakkan diantara kedua kakinya yang tidak tertutup pakaian. “layani dia selama setahun, dua ratus juta akan ditransfer ke rekeningmu setiap bulannya.”
Nara membulatkan matanya, bukan soal tangannya yang berada disana yang ia kagetkan—ia sudah biasa—Melainkan soal penawaran yang Seokjin tawarkan.
Bagi Nara berhasil berada diranjang yang sama dengan seorang Choi Seokjin saja termasuk keberuntungan, pria itu sangat kaya raya, terkenal, diinginkan banyak wanita termasuk dari kalangan atas seperti putri pejabat, selebriti, model, aktris, dan orang hebat lainnya. Nara bisa membayangkan bagaimana Seokjin sudah sering menjelajah tubuh mereka diatas ranjang.
Dan sekarang ia ditawari dua ratus juta sebulan, jalang mana yang akan menolak? dua ratus juta bukan uang yang sedikit bagi orang sepertinya, apalagi akan berlipat ganda jika dikalikan selama setahun, bisa kaya raya mendadak, sangat tak masuk akal jika ia menolak.
Terlebih pria yang menawarkannya adalah Seorang Choi Seokjin, pria bergelimang harta yang tampan dan seksi menggairahkan.
Ah gila!
Nara berdehem pelan, menghapus semua pemikiran dan argumen kagumnya barusan.
“kau sangat menyukai caraku ya?” tanya Nara yang memilih untuk tetap memikat daripada memperlihatkan ekspresi terkejut, ia sengaja mengulur keadaan dengan tidak langsung mengiyakan karena itu akan terlihat murahan, sekalipun jalang kerap disebut wanita murahan tetap saja tidak boleh dimurahkan, itu prinsipnya.
“tak hanya cara, tapi juga wajahmu.” Seokjin meremas bagian kiri milik Nara sedikit kuat, membuat wanita itu mendongakkan wajahnya, mengeluarkan desahan.
Seokjin tersenyum puas melihat wajah Nara yang kelewat cantik dengan mulut terbuka dan mata yang beberapa kali terpejam menahan nikmat. “persis seperti istriku.” ucapnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Destiny
FanfictionKehidupan Jeon Nara sebagai wanita penghibur disebuah club malam berubah total saat CEO muda terkenal bernama Choi Seokjin menyewanya dalam jangka waktu satu tahun. Seokjin menarik Nara masuk jauh kedalam skenario tak beralur, membuat keduanya tersa...