"Terkadang, banyak orang berpikir kita jahat. Padahal alasan jahat kita adalah orang yang berharga dalam hidupnya."
-Leon Untuk Kamu yang Kesal-
Jangan lupa pencet ☆ di pojok kiri, ya. Jika sudah, terima kasih sudah menghargai karya saya🙏.
***
Leon duduk di kegelapan kamarnya. Cowok itu memandang foto keluarga yang menunjukkan Dev, Bella, Leon serta Queensha, adiknya. Di foto itu terlihat sangat bahagia, tetapi kenyataannya nol besar.
Pandangan Leon menatap lurus ke depan, pertemuannya dengan Melody di kantor tidaklah baik-baik saja. Mereka kembali sepeeti orang asing yang tidak pernah saling mengenal.
Flashback On
Leon baru saja pulang dari acaranya di sekolah, setelah memutuskan Melody dengan kalimatnya yang kasar dan juga menyakiti, Leon memilih kembali cepat ke rumah.
Tetapi sepertinya, alasan Leon ke rumah adalah salah besar. Biasanya, Ibu tiri akan lebih mendominasi kejahatan pada anak tirinya, tetapi posisi Leon justru ada pada Ayah kandungnya yang lebih jahat.
"Kenapa anda mengikat mereka?" tanya Leon berusaha menahan emosinya apalagi saat melihat Queen tak sadarkan diri dan Arabella penuh luka di wajah serta bagian tubuh wanita itu yang terlihat.
Devian Rajendra, pria itu tersenyum sinis sesekali melirik istri dan putri bungsunya. "Papah yakin kamu akan melakukan segalanya, jika mereka tersika, bukan?" tanya Devian sinis.
Kedua tangan Leon sudah terkepal kuat, "Brengsek! Seharusnya anda menjaga istri dan putri anda, Tuan Devian yang terhomat," desis Leon yang emosinya di ubun-ubun.
Devian terkekeh, "Leonel Linford Rajendra. Saya tidak pernah menganggap putra sepertimu, dan saya juga tidak pernah menganggap mereka," kata Dev menunjuk Bella dan Queen. "Karena seseorang yang saya anggap, sudah tiada."
Devian menepuk bahu Leon dua kali. "Pikirkan tentang perjodohan yang saya maksud, anak muda."
Flashback Off
Leon menghembuskan napas lelah, kemudian tubuhnya disandarkan pada sandaran sofa. Sesuatu yang baru gue mulai, harus kembali hancur dan itu semua salah Devian, batin Leon.
"Gue bener-bener membenci lo, Devian." Leon mengepalkan kedua tangannya. "Lo tahu kelemahan gue, dan gue engga akan berkutij saat Bunda dan Queen yang jadi taruhannya."
Laura tidak mendengarkan, justru cewek itu menunjukkan sebuah foto. "Coba lihat Leon," kata Laura menunjukkan foto yang ada di ponselnya.
Mata Leon menatap tajam ponsel dan wajah Laura bergantian, "Apa maksud lo?" tanya Leon sedikit mencoba tenang.
"Kamu tahu, Leon? Aku dapat foto ini dari orang suruhanku, asal kamu tahu aja, setelah kamu menolak permintaanku kali ini, dia akan mati, Leon." Laura tersenyum iblis pada Leon. "Apalagi Ibumu juga sangat berharga."
Foto Melody yang diambil di depan gerbang rumah Robert membuat Leon mengikuti keinginan Laura. "Kenapa kamu harus jadi kelemahan aku juga, Mel?" lirih Leon seraya menutup kedua matanya.
"Leon, dengar dan lakukan yang terbaik untuk kehidupanmu. Jika Melody jadi kelemahanmu juga, hidup kamu akan hancur di tangan Devian, Leon. Jadikan Melody kekuatanmu untuk melawan Dev dan Laura."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝙴𝙻𝙾𝙳𝚈✔
Kısa Hikaye||BOOK 2|| "Hello, Dear. How are you?" *** COVER : CANVA PICT : PINTEREST [BOOK 2 | KETUA] [2020, Mei] [AIVIRDAALIA, STORY]