Dua hari berlalu, setelah kehilangan seorang yang disayang, Gio memutuskan untuk menetap di Indonesia dan akan bersekolah di tempat gadis pujaan Gilang, siapa lagi kalau bukan Naya.
Tepat pada hari ini, Gio akan menjadi murid baru di SMA Garuda, ia akan masuk ke kelas 11. Ketika memasuki lingkungan sekolah, Gio sudah menjadi pusat perhatian semua murid terutama kaum hawa, Gio memang termasuk laki-laki yang tampan, sepertinya ia akan menjadi jejeran most wanted disini.
Gio berjalan dengan gaya santainya, sebelah tangannya ia masukan ke dalam kantong celana abu-abunga, dan juga tas yang ia sampingkan di bahu kanannya.
***
"Eh eh, katanya ada murid baru!" pekik seorang perempuan yang ada di kelas.
"Cewek apa cowok," tanya Devon dengan semangat, lumayan kalo cewek terus cantik bisa ia jadikan pacar.
"Cowok! " jawab perempuan itu.
"Yahhh, kenapa gak cewek aja, " lirih Devon.
"Lo is, cewekk mulu yang dipikirin, " sahut Devan yang merasa malu karena ulah kembarannya.
"Serah gue lah! "
"Berisik! " tegur adit yang berada dibangkunya, dengan buku dan pulpen ditangannya, biasa tentang Osis.
"Bu Hilda datang Bu Hilda! " semuanya langsung pergi ketempat duduk masing-masing saat mendengar nama tersebut.
Bu Hilda memasuki kelas membuat suasana yang tadinya biasa saja kini nampak terlihat menegangkan, asal kalian tau, Bu Hilda termasuk guru paling galak selain Bu Sri-guru BK.
"Masuk, " pinta Bu Hilda.
Gio memasuki kelasnya sambil tersenyum tipis, jeritan kaum hawa tertahan karena ada Bu Hilda yang menatap tajam.
"Silahkan! " ucap Bu Hilda mempersilahkan Gio untuk mengenalkan diri.
"Hai, Nama gue Derren Sergio, panggil Gio aja!, gue pindahan dari London, " ucapnya.
"Kek mirip seseorang deh Pan? " bisik Devon, Devan mengangguk ia juga merasa kalau laki-laki yang bernama Gio itu mirip seseorang, tapi siapa.
"Silahkan duduk, yang lain jangan ribut! "
Setelah Bu Hilda pamit, kelas kembali gaduh. Gio menoleh saat ada yang menepuk bahunya.
"Apa? " tanya Gio.
Devon nampak kikuk, "lo pernah kesini sebelumnya? " tanya Devon. Gio menggeleng menandakan ia tidak pernah kesini sama sekali.
"Oh kirain. "
"Tapi serius deh Pan, tu anak kek nya gue pernah liat!! " ucap Devon lagi saat kembali ketempat duduknya, sedangkan Devan hanya fokus ngemil snack petualang itu.
"Nanti kita tanya Bara aja! " jawab Devan.
Ngomong-ngomong tentang Bara, laki-laki itu sepertinya sedang membolos saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAYA (HIATUS)
Teen FictionCERITA INI TIDAK DILANJUTKAN!! Dengan jangka waktu yg belum diketahui. (Dibuat sebelum tau tentang KBBI, EYD, PUEBI atau penulisan yg benar, harap maklum!) . . . "Rio! Rio! Kalo lo bisa masukin tuh bola dalam satu kali lompatan, gue cium lo!" Rio ya...