Aku menyesal, dan kini aku tak akan membuatmu kesal.
✨✨✨
"Terimakasih atas rancangannya, bagus sekali. Next time saya akan kesini lagi ya, sampai jumpa." Ara tersenyum riang seraya ikut melambaikan tangannya mengiringi kepergian klien nya itu. Kemudian setelah sang klien pergi, Ara langsung mencopot kaca matanya dan terduduk lega di sofanya.
Ara melemaskan otot-otot bahunya, sungguh capek sekali merancang desain untuk kliennya ini. Karena banyak sekali maunya, dan terkadang kemauannya sangat sulit dimengerti.
"Nih Ra. Kopi hangat pengganti pelukan hangat yang tak pernah lo dapat." Goda Poppy seraya meletakkan secangkir kopi di depan sahabatnya itu. Sementara Ara yang mendengar ucapan receh Poppy pun hanya berdesis acuh. Namun ia tetap meminum kopi buatan Poppy.
"Oh iya Ra, besok malam ikut gue ya." Ajak Poppy sambil memasang wajah sok imut, agar Ara mau mengiyakan ajakannya.
"Kemana?"
"Ke studio foto Ezra." Ucapan Poppy yang langsung membuat Ara mengernyit heran.
"Ngapain Pop?"
"Kita kan foto bersama di studio terakhir kali pas wisuda doang. Nah, gue pingin tuh foto studio sama lo disaat kita udah lumayan punya penghasilan sendiri kayak gini. Masa lo gak mau sih Ra? Kita sahabatan 5 tahun loh." Rayu Poppy agar Ara luluh pada ajakannya.
"But, ngapain harus di tempat Ezra?" Sewot Ara.
Poppy menyengir kuda, "soalnya Ezra ngasih gue voucher, jadi kita bisa foto gratis disana."
Ara mendesah panjang, sungguh sahabatnya ini sulit dimengerti jalan pikirannya. Jika masalah uang, mereka termasuk orang yang tak pernah kekurangan. Namun kenapa hanya voucher gratis saja gadis ini mau kesana.
"Gak, gue ga--."
"Aku bakal profesional kok Ra, tenang aja. Lagian kan ada Poppy juga, yakali aku bakal godain kamu." Tiba-tiba Ezra datang yang membuat Ara dan Poppy nampak terkejut.
"Ngapain kesini?" Tanya Ara heran, karena setiap hari Ezra selalu muncul dihadapannya. Bahkan ia rasa Ezra setiap detiknya selalu mengawasinya.
Ezra menampilkan senyum khasnya, dengan tangan yang menampilkan kunci mobil milik Ara. Ya, kunci mobil kemarin malam yang Ara pinjamkan untuknya.
"Mau balikin ini, sambil mau berterima kasih." Ezra meraih tangan Ara dan meletakkan kunci mobil itu ditangan Ara.
Ara nampak gugup, ia langsung menarik tangannya dari genggaman Ezra.
"Urusan kamu udah kan? Yaudah pergi sana." Ucap Ara sambil memasang wajah sok acuhnya.
Ezra tersenyum, ia mengamati wajah Ara yang memerah. Masih sama seperti dulu, Ara selalu mudah gugup. Padahal saling menggenggam tangan pasangan merupakan hal yang lumrah dilakukan kala pacaran. Namun Ara dulu selalu gugup, bahkan tangannya bergetar saking gugupnya. Itu pula salah satu alasan mengapa Ezra bertekad untuk selalu menjaga gadis itu. Meski ia pernah melakukan kesalahan yang amat bodoh kala itu. Namun kali ini, ia akan pastikan tak ada kesalahan lagi.
"Gue tembok kok, jadi ga usah peduliin." Ucap Poppy tiba-tiba sambil menutup telinganya dan memejamkan matanya. Ia selalu saja menjadi korban ke-uwu-an Ara, entah dengan Ezra atau dengan Arnov.
"Pop." Geram Ara yang membuat Poppy hanya cengengesan.
"Eh iya ada Poppy, ga keliatan sih, soalnya di mata gue cuma ada Ara seorang." Gombal Ezra yang membuat Ara ingin muntah mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Mistake
Romance"Sebrengsek-brengseknya cowok, pasti dia pengennya punya pasangan wanita yang baik-baik." Ucap Ezra seraya berusaha meraih tangan Ara. "Tapi, wanita baik-baik nggak butuh pasangan seorang cowok brengsek." Balas Ara membuat Ezra kalah telak. ...