"Ada apa, Yunho?"
Saat ini perempuan itu benar-benar dibuat tidak mengerti dengan raut wajah yang ditunjukkan oleh pemuda di hadapannya saat ini.
Entah apa yang ada di pikirannya SunHee merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia pun juga tidak tahu pasti.
"Yunho, kau tidak apa-apa?" Tanya SunHee lagi saat menyadari wajah Yunho memucat dan keringat mengalir di pelipisnya.
Dapat ia lihat wajah pemuda itu terlihat sedikit pucat. Walaupun pemuda itu menundukkan wajahnya, terlihat dengan jelas bulir keringat sebesar biji jagung menyusuri pelipisnya. Sementara bibirnya mengulum untuk menahan getaran yang dihasilkan.
Yunho meneguk salivanya sendiri, pandangannya kabur tiba-tiba saja dadanya terasa sesak, Yunho meremas dadanya sendiri. Tubuhnya memanas, Yunho meremas dadanya lagi, keringat dingin kembali mengalir di pelipisnya.
Semuanya terlihat jelas ketika pemuda bernama Yunho mengangkat kepalanya untuk berucap, "Aku ingin ke toilet sebentar, tidak lama.."
Baru saja SunHee ingin berucap dengan cepat Yunho segera memutar arah tubuhnya berlalu.
Dengan sigap SunHee menarik tangan Yunho untuk mencegah Yunho pergi, lalu berpindah tempat ke sebelah Yunho saat Yunho dengan tiba-tiba menjatuhkan kepalanya di bahu SunHee, lalu membawa tubuh Yunho ke tempat kursi panjang yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Ya..Yunho." SunHee memegangi kedua bahu Yunho, membuat pemuda itu mengangkat wajahnya.
"Kau membawa obatmu..eoh, Yunho kita harus ke rumah sakit," Kata SunHee panik.
Yunho bergeming, kepalanya terasa sangat berat, nyeri di dadanya masih sangat terasa.
"Sebentar saja," Kata Yunho lalu menjatuhkan kepalanya di antara bahu dan leher SunHee, tangannya melingkar di pinggul ramping SunHee.
"Kita harus ke rumah sakit," Kata SunHee lagi dengan nada yang sangat khawatir.
SunHee dapat merasakan, Yunho mengeraskan rahang dan menggelengkan kepala pelan.
"Tapi Yena," Kata SunHee lagi saat melihat Yena berdiri di depan jembatan, masih sibuk dengan kamera ponsel di tangannya untuk mengambil beberapa gambar.
"Sebentar saja, kepalaku pening, saat Yena datang katakan padanya aku sedang tidur," Kata Yunho suaranya terdengar sangat berat, kemudian ia mengatur napasnya perlahan-lahan, menahan agar tidak mengeluarkan erangan.
"Eonni," Kata Yena seraya melambai-lambaikan tangannya ke arah SunHee yang berjarak tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Ah, sesuai dugaan Yunho, adiknya yang datang.
"Oppa, kau kenapa?" Kata Yena panik saat melihat kakaknya yang tengah membenamkan wajahnya di antara bahu dan leher SunHee.
"Eonni, Oppa-ku kenapa? Kenapa dia berkeringat, bukankah di sini tidak terlalu panas." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibir Yena ketika melihat kakaknya bergeming dengan keringat mengalir di pelipisnya.
"Oppa.." Kali ini nada suara Yena bergetar.
Yena akan mengulurkan tangannya menyentuh wajah kakaknya, ketika dengan cepat SunHee langsung menyentuh wajah Yunho untuk menghapus keringat yang mengalir di pelipis Yunho. Tapi ternyata rambut Yunho sudah basah dengan keringat, dan membuat SunHee langsung menelusupkan jari-jarinya di sela-sela rambut Yunho dan membelainya lembut.
"Oppa mu sedang tidur. Dia pasti sangat lelah." Kata SunHee mengikuti permintaan Yunho tadi.
SunHee merasakan tangan Yunho bergerak mengelus punggungnya.
"Hah?" Yena mengerutkan dahi dengan alis yang bertaut. Pada dasarnya Yena memang punya rasa penasaran yang tinggi terhadap sesuatu, jadi Yena membuka suara lagi. "Dan Oppa tertidur dengan posisi seperti itu?"
SunHee membulatkan mata. Ia tercekat dengan pertanyaan Yena.
SunHee menahan ucapannya sebelum akhirnya melanjutkan. "Eonni yang meminta.. Eonni tidak tega melihat Oppa mu harus bertumpu pada kursi yang keras."
SunHee akan meminta harga atas apa yang telah dilakukannya untuk Yunho. Demi Yunho, ia rela menjatuhkan harga dirinya di depan muridnya sendiri. SunHee akan segera menagih itu.
"Omong-omong kau tidak ingin memesan sesuatu?" Tanya SunHee, kali ini SunHee berharap Yena mempercayainya.
"Benar, aku sudah haus sekali.." Kata Yena lalu pergi ke arah konter untuk memesan minuman, melupakan rasa penasarannya.
"Terima kasih," Bisik Yunho masih dengan posisi yang sama.
SunHee hanya mengangguk-angguk kecil. Sedetik kemudian tubuhnya terasa seperti tersengat listrik. Sesuatu yang basah menyentuh bagian lehernya, dan di belakang sana tangan Yunho meremas punggungnya.
Yunho mencium lalu menyesap lehernya, membuat sekujur tubuhnya mendadak kaku.
SunHee ingin memprotes tapi Yunho menahannya dengan cukup kuat.
"Yunho," Kata SunHee lirih yang hanya bisa didengar oleh Yunho.
"Terima kasih," Bisik Yunho lagi dengan posisi yang tidak berubah.
"Yunho.. bagaimana kalau terjadi sesuatu denganmu?"
TBC
Yang habis liat teaser Ateez ayo nangis bareng aku😭✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Leaf and Rod [Jeong Yunho] ✔
Фанфик[Completed] Namanya Jeong Yunho. Pemuda berusia dua puluh satu tahun. Jika kau bertanya siapa dirinya, mereka semua akan menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang kelewat biasa. "Ia adalah pemuda dan kakak yang hebat, mengalahkan orang-orang yang...