Part 27: comeback

678 87 18
                                    

Malam Natal.
Lima Tahun kemudian.

Di musim dingin, hari-hari menjadi lebih pendek, sinar matahari muncul lambat dan matahari tenggelam lebih awal. Korea masih sama seperti lima tahun yang lalu. Udaranya masih segar hanya ada beberapa gedung-gedung baru yang berdiri di tengah dan sudut kota.

Sebenarnya bukan Korea tidak banyak berubah. Tapi SunHee yang memang mengingat Korea seperti lima tahun yang lalu, sehingga merasa tidak banyak perubahan di tanah kelahirannya.

Sejauh mata memandang di mana-mana berwarna putih. Di jalanan utama, di beranda rumah-rumah penduduk, semua bangunan tertutup oleh salju. Jendela-jendela rumah dibiarkan tertutup rapat, tirainya dibiarkan tergerai, serta salju berundak-undak membungkus susunan anak tangga.

Rasanya sangat canggung saat pertama kalinya setelah lima tahun lamanya ia akan bertemu lagi dengan seseorang yang telah mengisi sebagian ruang kosong dalam dirinya.

Ingatan akan kenangan bersama pemuda yang mengantarnya ke bandara masih melekat jelas dalam memori SunHee.

SunHee memejamkan mata, menghirup udara dingin lalu mengembuskannya perlahan. Ia menatap pintu kayu sebelum akhirnya mengetuk pintu secara perlahan.

SunHee masih setia menunggu di depan pintu bahkan sampai tiga menit lamanya, ia tidak mendapat jawaban.

Gadis itu mengetuk pintu di depannya sekali lagi lebih kencang dan menuntut. Dari tempatnya SunHee dapat melihat melalui jendela di sisi pintu, lampu di dalam rumah menyala.

"Yunho, buka pintunya," Kata SunHee terus mengetuk pintu seraya menahan dinginnya udara luar, tapi tetap tidak ada jawaban.

SunHee hampir menyerah kalau saja seorang warga yang sedang membawa sekop dan sedang memindahkan tumpukan salju yang menghalangi jalan, tidak berkata padanya.

"Mereka berkumpul di rumah keluarga Song." Kata warga itu.

SunHee mengembuskan napasnya pelan, asap putih melengang melalui mulutnya. Tepat sesuai dugaannya. "Terima kasih... Sebelumnya, selamat Natal." Kata SunHee pada warga itu.

SunHee berjalan menaiki undakan-undakan yang tertutup salju sebelum akhirnya mengetuk pintu di depannya, rumah keluarga Song

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SunHee berjalan menaiki undakan-undakan yang tertutup salju sebelum akhirnya mengetuk pintu di depannya, rumah keluarga Song.

"Siapa?" Kata seseorang dari dalam rumah, setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali, SunHee yakin itu suara Mingi.

"Lee SunHee...bisa tolong bukakan pintunya." SunHee mengeraskan suaranya dari luar.

"Oh, Lee SunHee. Sebentar," Kata Mingi dari dalam rumah, kali ini nada suaranya terdengar heboh.

SunHee berjalan kesana kemari dengan gusar di depan pintu. Barulah sekitar tiga menit SunHee menunggu, pintu berderit dan menampilkan Mingi dengan sweater hitam dan balutan mantel tebal berwarna abu-abu.

Sambutan hangat dari Mingi membuat SunHee merasa cukup nyaman, SunHee duduk di sofa panjang yang berada di dekat pohon natal berukuran sedang. Ia mengedarkan pandangannya ke seisi ruangan. Tidak ada yang berubah, pikir SunHee.

Leaf and Rod [Jeong Yunho] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang