Apa arti empat musim bagi kalian?
Bagiku empat musim dalam satu tahun adalah setiap detik yang kulalui dengan berbagai macam jenis rasa.
Semua rasa itu pernah kualami selama aku terlahir ke dunia ini.
Semua rasa sedih, gembira, senang, marah, dan frustasi pernah kualami dan menjadikanku seperti sekarang ini.
Salah satu di antara empat musim itu adalah musim semi, di mana semua tumbuhan berbunga, berbuah, dan bermekaran.
Tetapi bukan hanya itu, musim semi juga diibaratkan musimnya cinta bersemi, bisa dibilang seperti cinta pada pandangan pertama.
Di mana saat ia datang tiba-tiba, tanpa ku ketahui, sesuatu yang tak bisa ku tolak kedatangannya, membuat jantungmu berdetak semakin gila, dan membuat kita seakan-akan dikelilingi oleh ribuan bunga.
Awal hubungan, atau tepatnya saat jatuh cinta dapat diumpamakan seperti musim semi.
Setiap orang yang mengalami musim ini sangat berbahagia bahkan merasa seolah-olah akan berbahagia selamanya.
Kehidupan begitu sempurna karena cinta seakan-akan abadi.
Aku melihat dia merupakan orang yang paling sempurna yang pernah aku temui.
Bahkan aku berpikir satu sama lain antara keduanya merasa saling cocok dan melengkapi.
Setiap orang bahkan merasa sangat beruntung dan bersyukur menemukan sesosok yang sempurna baginya.
Seperti aku bertemu dia.
Lee SunHee.
Sesederhana itu.
Di negara yang indah dan bervariasi dengan musim yang berganti berarti dua hal, suhu mulai meningkat lagi setelah angin Siberia musim dingin, dan pohon berayun dengan cantiknya serta bunga sakura putih bermekaran, sehingga membuat sebagian besar negeri gingseng tersebut terlihat paling cantik dengan iklim cuaca tahunan yang silih berganti.
Suara pintu pagar berderit. Sebuah senyuman berhasil terukir di bibir pemuda itu kala mendapati seorang gadis kecil yang tengah menutup pintu pagar di sisi tempat ia berdiri.
"Oppa! Apa kau menunggu lama?" Tanya Yena membawa langkahnya menghampiri pemuda yang tengah menunggu di sisi pintu pagar.
Yunho tersenyum lalu berkata, "Tidak sama sekali."
"Ayo, pasti Eonni sudah menunggu lama. Apa kita akan menghampiri ke rumahnya?"
Yunho menggeleng pelan, "Tidak, kita akan bertemu dengannya di halte bus."
Yena menghela napas, "Ah, kukira kita akan pergi ke rumahnya."
"Itu akan memakan waktu lama jika kita ke rumahnya dulu," Yunho mengacak pelan puncak kepala Yena, kebiasaan yang dilakukan Yunho ketika wajah Yena tengah memberengut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leaf and Rod [Jeong Yunho] ✔
Fiksi Penggemar[Completed] Namanya Jeong Yunho. Pemuda berusia dua puluh satu tahun. Jika kau bertanya siapa dirinya, mereka semua akan menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang kelewat biasa. "Ia adalah pemuda dan kakak yang hebat, mengalahkan orang-orang yang...