🦋6

305 45 7
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat Membaca

Cerita You Are Mine Babe

“Nayeon-ssi!” teriak Yeshta pada sang anak yang masih menggunakan seragam sekolah tengah tertidur dengan lelap dibawah alam sadarnya.

“Bentar aja Ma, Nayeon capek,”

“Ck! Bangun! Malam nanti kita ada acara dan kamu harus dandan yang rapi! Sekarang sudah pukul empat dan kamu harus ikut Mama ke butik,” jelas Yeshta sambil geleng-gelebg kepala melihat tingkah putrinya.

Bagaimana nantinya kalau sang anak menikah, tetapi kelakukan nya seperti anak kecil. Masa iya nanti suaminya yang akan membangunkan istrinya, harusnya kan istri yang membangunkan suami, menyiapkan segala perlengkapan suaminya nanti.

“Ngapain ke butik sih?” tanya Nayeon yang masih dengan mata terpejam.

“Beli ikan,” jawab asal Yeshta.

“Ohhh, kirain mau beli baju,”

“Ya Tuhan! Kenapa otak kamu tiba-tiba lemot gini sih Na?” tanya Yeshta dramatis.

“Mama! Jangan bawa otak Nana dong! Otak pinter gini di katain lemot, gak terima tauk ah mau mandi,” kesalnya lalu beranjak menuju kamar mandi.

“Bagus! Mama tunggu dibawah, abis itu kita pergi ke butik,” jawab sang Mama lalu keluar.

“Ck! Untung sayang,” gumam Nayeon dari dalam kamar mandi. Sekitar lima belas menit kemudian ia keluar dengan setelan baju berwarna putih dipadukan dengan celana jeans berwarna hitam polos dengan rambut basah yang belum di sisir, membuat dirinya nampak cantik walaupun tanpa polesan apapun.

“Mau kemana sih? Sampai ngajak ke butik beli baju segala,” gerutu Nayeon sambil merapikan rambut nya.

“Nay! Udah belum?! Mama dah nungguin kamu lho dari tadi,” teriak Yeshta dari bawah menggelegar sampai ke atas. Bak di dalam goa, suara sang Mama menggema di telinga sang anak.

“Bentar Ma!” balas Nayeon lalu menyambar sling bag dan handphone nya lalu turun menghampiri sang Mama.

“Nah, yaudah cus kita pergi. Sekalian mau nyariin Papa jas untuk nanti malam,”

“Emang kenapa sih nanti malam?  Sok rahasia segala sih Ma,” rajuk Nayeon agar sang Mama memberitahu ada apa dengan nanti malam.

“Kepo dora, kepo mu melebihi monyet dora tau gak,” Nayeon terbelalak mendengar penuturan sang Mama.

“Serius Ma ih? Serius jawab aja kenapa sih,” ucapnya dengan nada kesal.

“Ck, nanti kamu juga tahu. Gak usah sekarang, soalnya ini hadiah,”

“Ck, sok hadiah-hadiah segala,” cibir Nayeon sambil mencebikkan bibirnya lalu beranjak ke mobil yang di susul oleh sang Mama.

“Ke butik saya ya pak,” tutur Yeshta pada supir pribadi keluarga nya yang dibalas anggukan kecil oleh supir itu.

“Ma, ngapain sih ke butik segala? Di butik tu ngebosenin Ma. Cuma ada baju sama manekin-manekin doang,”

“Namanya juga butik, ya pasti nemu baju lah! Ga mungkin kamu ke butik tapi nemu ikan,” asal sekali anda ngomong nyonya Aditama.

“Ck! Iya deh iya, nurut aja aing mah,” balas Nayeon sambil memutar bola mata malas. Lalu ia membuka handphone nya, membuka aplikasi instagram nya. Biasa selebgram mau ngapain lagi kalau bukan acara posting foto-foto nya.

You Are Mine Babe[End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang