You Are Mine Babe[End]√

🦋20

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat Membaca

Cerita You Are Mine Babe

Behind the quarrels in the household, there is a lesson that prayers are taken. Makes a person more mature and thinks about repeating the same mistakes at different times.

Author

“Joh-eun achim salang,” ujar Jungkook sambil mengecup puncak kepala gadisnya.

“Hm–what? Ya Tuhan!” histeris nya sesaat setelah melihat jam di handphone nya.

“Waeyo? Ada apa?” tanya Jungkook sambil memandang wajah Nayeon dengan heran.

“Telat!” satu kata sangat bermakna sedang di cerna kkeh Jungkook. Otaknya berusaha menerima rangsangan suara yang di teriaki oleh Nayeon. Katakan saja kalau Jungkook pagi ini lemot.

“Ooh–libur,” balas Jungkook. Jungkook beralih menatap Nayeon memandang wajahnya seolah-olah berkata "kenapa bisa?”

“Guru sedang rapat, rapat membahas ujian kelas dua belas. Udah di kasi tau di grup kelas angkatan sama wakasek juga,” jawab Jungkook.

“Kenapa cengo gitu?” tanya Jungkook.

“Lagian, aku kaget. Mana udah jam tujuh lewat pula. 'Kan otak ku perlu untuk mempersiapkan alasan kalau telat,” Jungkook tidak habis pikir dengan jalan pikir istrinya ini.

“Udah, sekarang kita fokus ke pelajaran dulu.” Sejak kapan seorang Jeon Jungkook memikirkan pelajaran? Biasanya ia tukang bolos, dan paling anti dengan semua mata pelajaran.

“Nanti ah, mau kelonan sama suami dulu,” ujarnya sambil memeluk erat pinggang suaminya.

Jungkook terkekeh sendiri melihat tingkah istrinya yang mungil, lucu, imut dan menggemaskan ini. Ingin sekali ia menerkam nya saat ini juga.

••••

Disisi lain, seseorang sedang menggeram marah saat tau bahwa usaha nya tidak berpengaruh sedikit pun. Ia semakin gencar untuk melakukan aksinya.

“Aish! Lo bodoh! Gak berguna banget gue sekolahin lo! Buat pisahin mereka aja lo gak mampu!”.

“Apa harus gue kasih partner ke lo? Kalau gue kasih, lo harus siap sedia buat bully dia! Gue gak mau hidupnya tenang, buat dia ngerasa terganggu dengan semua itu.”

“Dengan cara apapun! Lo mau teror kek, lo mau bully kek, gue gak peduli. Jangan sampai lo buat gue turun tangan sendiri buat pisahin mereka!”

“Nee, aku akan melakukan nya madam,” ujarnya lalu beranjak pergi keluar dari ruangan neraka itu.

••••

“Nay, lagi masak apa sih itu? Sampai ninggalin aku segala sendirian di kamar,” ujar Jungkook sambil melingkarkan tangannya ke perut data milik istrinya.

“Ya Tuhan, kalau aku gak masak mau makan apa kita? Aku lapar, jadi kamu duduk dulu, aku mau masak okey?” titah Nayeon sambil melepaskan tangan Jungkook dari pinggang nya.

“Hmm–yaudah, aku mau mandi dulu,” ujarnya lalu meninggalkan Nayeon setelah mengecup singkat pipi wanita yang sedang berkutat dengan peralatan dapurnya itu.

Mereka itu serasi. Seperti sepatu yang selalu berpasangan. Dan, mereka itu ibarat bulan dan bintang. Mereka selalu bersama, apapun keadaan nya.

Hal terindah yang ia rasakan saat ini adalah, ia memiliki tempat yang tertinggi ketiga di hati suaminya, setelah keluarga dan agama tentunya.