🦋19

224 42 27
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat Membaca

Cerita You Are Mine Babe

Jungkook

Gue itu berasa jadi suami yang jahat tau gak. Rela ngusir istrinya karena cewek lain. Dan lebih parahnya, gue bela cewek lain daripada istri gue sendiri. Goblok gak sih gue?
Dan lagi, gue gak dengerin satupun penjelasan istri gue.

Gue itu berasa orang ter-jahat di muka bumi ini tau gak? Dan sekarang gue gak tau, dimana istri gue. Gak mungkin dia pulang ke rumahnya.

Dan—gue nyesel banget bela itu cewek. Tapi mau gimana lagi, kalau boleh jujur, iya gue cinta dan sayang sama dia, tapi gue belum sepenuhnya berikan hati gue sama istri gue. Sekalipun dia istri gue, tapi—rasanya masih–beda.

“Arg—bangsat!” teriak gue kencang banget. Untung rumah gue kedap suara, jadi gak kedengeran sama tetangga.

“Nay! Lo dimana?!” teriak gue. Goblok banget sih gue, padahal nyatanya Nayeon udah pergi dari gue, dan sekarang–gue cari dia. Bangsat gk sih gue?

Bahkan pernikahan gue aja belum sampai se-umur jagung. Dan sekarang, gue malah pisah.

“Ah–shit!”

Author

Jungkook bangkit dan mengambil ponselnya, mencari nama istrinya dan mendial nomor tersebut.

“Please. Angkat Nay–angkat,” ucapnya.

Sungguh di luar dugaan dan ekspetasi. Yha—telepon tersebut tersambung!

Sungguh, Tuhan berpihak padanya sekarang.

“Nay—kamu dimana?” tanya nya langsung.

“Aku dimana?” tanya balik Nayeon dari telepon.

“Pulang Nay—aku jemput ya, kamu dimana sekarang? Please, maafin aku Nay,” ujarnya memohon dari telepon.

“Dateng ke apartemen ×× lantai 15 nomor 20,” ucapnya lalu mematikan sambungan telepon sepihak.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia langsung bergegas ke apartemen yang di sebutkan oleh istrinya itu.
Dia ingin memperbaiki semuanya sekarang, yha dia har7a minta maaf itu pikirnya.

Nayeon

Gue belum sampai tidur satu jam, suara ponsel gue bunyi. Dan kalian tau siapa? Jungkook! Wow sekali.

Dan kalian tau? Dia mohon - mohon sama gue, supaya gue maafin dia. Sebenarnya gue gak tega sih, tapi gue harus bisa teguh pendirian supaya dia gak lakuin gue semena - mena.
Jadilah, gue suruh dia langsung ke apart gue.

Teng—nong

Gue bangkit langsung bukain pintu, dan yha, tubuh gue terhuyung sedikit ke belakang karena pelukan yang tiba - tiba di berikan sama Jungkook.

“Maaf—maafin aku Na,” ujarnya.

Tunggu, matanya sembab. Dia nangis? Gue gak habis pikir, gue pergi cuma beberapa jam aja udah nangis kejer kek gini, apalagi kalau gue pergi berminggu-minggu.

“Masuk dulu, gak enak nanti di denger sama yang lain,” ujar gue.

Dia masuk, ngekorin gue dari belakang. Gue duduk dia juga ikut duduk, ibarat gue ini badan dan dia itu ekor. Jadi kemana badan pergi—kesana juga ekor akan pergi. Benar bukan?

“Duduk, kenapa malam - malam kesini? Ganggu orang tidur aja,” ketus gue.

“Maaf in aku, maaf. Maaf—gak dengar penjelasan kamu dulu,”

You Are Mine Babe[End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang