🦋16

293 41 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat Membaca

Cerita You Are Mine Babe

Sesuai dengan janji Jungkook kemarin, bahwa mereka akan pergi merusuh ke rumah Nayeon hari ini.

“Ck–ck! Lama banget, sampai lumutan aku nunggu,” kesal Nayeon saat melihat Jungkook berjalan menuruni tangga dengan santainya.

“Ya maaf, yang penting jadi pergi,” ucap Jungkook santai sekali. Dengan kemeja berwarna biru dongker lengan pendek, yang di dalamnya ada baju kaos putih dan kemejanya di biarkan terbuka semua kancingnya.

“Ck! Ceroboh sih! Udah di bilangin hati - hati! Tapi, gak dengar! Emang dasar,” cerocos Nayeon menasihati. Harap - harap setelah kejadian tertumpah nya jus di baju Jungkook tidak terulang di lain hari.

“Iya sayang, yaudah yuk. Keburu makin siang nanti,” ucap Jungkook sambil menarik pergelangan tangan Nayeon untuk mengikuti langkah kakinya.

“Mau mampir dulu gak ke supermarket?” tanya Jungkook yang baru selesai mengunci pintu rumah.

“Boleh deh,” ucap Nayeon.

Ferrari warna biru tua itu melesat pergi dari kediaman Jungkook dan Nayeon. Sebenarnya, Ferrari tidak ada apa - apa nya bagi Jungkook. Bahkan Bugatti di rumahnya belum di pakai sama sekali. Entahlah, ia ingin mengincar satu mobil di tahun ini. Mungkin sebagai hadiah ulang tahun untuk istrinya?

Soeltan mah bebas. Mau beli apa aja gak ada yang larang. So, jangan buat hati kaum misqueen bergetar ya.

“Ayo turun!” titah Jungkook senang saat mereka sudah tiba di supermarket. Bukan di rumah Nayeon ya.

“Oh ya, jangan lupa susu pisang buat aku,” ucap Jungkook. Nayeon jengah, susu pisang saja yang di cari. Mentang - mentang memang kesukaan nya.

“Besok - besok, kalau kamu udah jadi pengusaha. Kenapa kamu gak mau jadi pengusaha susu pisang aja?” kesal Nayeon sampai melontarkan kata - kata itu.

“Ide bagus! Boleh juga tuh, pengusaha susu pisang,” ujarnya senang sekali saat ia mendapat pencerahan tentang usaha nya di masa depan.

Mereka berdua sedang asyik mengelilingi rak jajaran makanan dan cemilan untuk mereka bawa ke rumah.

“Ck - ck. Kamu beli permen yupi sebanyak ini? Sakit gigi tau rasa,” ucapnya saat melihat tiga bungkus permen yupi berbagai rasa dan bentuk. Mulai dari yang berbentuk hati, lingkaran dan binatang.

“Enak tau. Kenyal - kenyal manis,” ucap Nayeon membela dirinya.

“Yaudah, ayo bayar,”

Setelah membayar belajaan mereka, mereka langsung pergi ke rumah Nayeon. Ya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.

Annyeonghaseyo! Nayeon yang imut dan cetar membahana comeback! Red carpet nya mana?” teriak Nayeon menggema di ruang tengah saat mereka berdua sudah tiba di kediaman rumah orang tuanya.

“Ck - ck! Teriak terus! Kamu pikir ini hutan? Ini rumah sayang!” ucap Yestha sambil menekankan setiap kata yang di ucapkan.

“Tau Kok Ma. Oh ya, Nana bawa buah nih sama Jungkook,” ujarnya yang sudah duduk santai di sofa sambil menonton drama Korea.

“Ck - ck. Gak ada adab ini anak,” heran Yestha sambil menggelengkan kepala nya.

“Jungkook, kamu duduk aja. Papa nya Nayeon lagi pergi, bentar balik lagi,” ujar Yestha lembut. Nayeon mendelik kala mendengar ucapan Mama nya yang lembut terhadap Jungkook.

You Are Mine Babe[End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang