🦋22

213 32 21
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat Membaca

Cerita You Are Mine Babe

Ibarat bulan dan bintang. Selalu bersama dalam suka maupun duka. Jikalau mendung mereka akan hilang bersama begitu juga jika ada duka, mereka akan menyembunyikan nya dari orang-orang. Niatnya, tidak ingin membagi kesedihan rumah tangga sendiri pada orang lain. Takut membebani.

“Nay, mau pulang gak?” tanya Jungkook pada Nayeon yang masih asyik menikmati hamparan bintang di langit malam.

“Bentar dulu, mumpung cuaca juga mendukung. Nikmatin aja dulu,” ujarnya sambil tersenyum menghadap suaminya.

“Apapun yang terjadi ke depannya, jangan sampai kita berpisah nee?”

“Nee, aku juga gak mau. Awalnya dulu mikir mungkin bakalan cerai,” ucapnya.

“Tapi pas di jalanin, gak seburuk yang aku pikirin,” lanjutnya.

“Gak kepikiran susahnya nikah muda itu gimana. Di saat tugas sekolah dan tugas rumah sudah menjadi prioritas,” ucap Nayeon.

“Aku sempat berpikir untuk nolak semua itu. Aku mau fokus ngejar cita-cita aku,” ucapnya.

“Jangan berpikir seperti itu. Ada aku yang menjadi tempat pulang kamu. Tempat kamu berkeluh kesah Nay. Ada kamu yang bakal intropeksi diri aku, kamu yang kasih tahu aku, letak salah aku kalau aku berbuat kesalahan,” ujar Jungkook sambil mengelus surai hitam nya.

“Kita pulang yuk. Udah larut, harus tidur,” ucap nya. Nayeon menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“Tapi, mampir ke supermarket ya? Mau nyari coklat sama temen-temen nya,” ucap Nayeon sambil tersenyum agar permintaan nya di kabulkan oleh sang suami.

“Boleh,” ucap Jungkook sambil mengacak rambut Nayeon.

Di usia tujuh belas tahun. Lelaki ini resmi menjadi suami sah Nayeon. Mungkin jika lelaki ini keluar mengenakan jas, mungkin tidak akan ada yang mengetahui kalau laki-laki ini berumur tujuh belas tahun.

Dan kalau mereka tahu, Jungkook menikah dengan Nayeon mungkin mereka akan berpikir yang tidak-tidak. Ya mungkin orang akan berpikir kalau mereka menikah karena insiden? Karena usia mereka yang terbilang muda.

Maka dari itu, usia bukan patokan untuk menikah. Menikah itu di lihat dari sisi kedewasaan seseorang. Kalaupun umurnya sudah kepala dua, tapi pemikirannya yang tidak childish, tidak pantas ia menikah. Menikah itu bukan hal yang bisa di permainkan. Maka dari itu, sebelum menikah harus di pikirkan matang-matang.

Perjalanan malam ini terasa begitu indah. Dengan semuanya, ada satu harapan. Semoga di masa depan nanti, mereka akan terus bersama sampai Tuhan memisahkan mereka.

“Ayo turun, katanya mau beli coklat,” ledek Jungkook sambil menoel hidung Nayeon yang fokus dengan handphone nya itu.

“Ayo, buruan elah Nay,” ujarnya lagi.

“Yaudah yok, kamu yang bayarin ya? Gak bawa uang akutu,” ucapnya sambil nyengir menunjukkan deretan gigi putihnya.

“Jangan lupa beli susu pisang,” tuh kan dikit-dikit susu pisang.

You Are Mine Babe[End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang