Chapter 18 : Hidden City

2K 94 2
                                    

"Ayo serang!"
"Pertarungan yang sangat bagus! Ayo teruskan!"

Dari sebercak cahaya di ujung lorong terdengar begitu banyak sorakan, tidak jelas kepada siapa sorakan itu ditujukan. Sasuke sendiri tidak terlihat kaget mendengar suara suara itu, bisa dibilang dirinya sudah tahu hal apa yang akan dilihatnya di ujung lorong itu, mengetahui fakta bahwa setelah dihadapkan oleh beberapa manusia peledak, dirinya sekarang dihadapkan dengan sebuah fakta yang sangat mengejutkan, bahwa pulau yang dia kira adalah tempat persembunyian, tiba tiba berubah menjadi sebuah kota yang sangat mewah, bahkan bisa dibilang sangat mewah, melihat dari penampilan penduduknya yang rata rata memakai pakaian yang biasa dipakai oleh golongan atas.

Tidak butuh waktu lama untuk otak cerdas Sasuke mencerna hal ini, hanya satu yang bisa dia simpulkan,

Kota ini sangat menjijikan dan membuang waktunya.

Mungkin bukan Sasuke saja yang berpikiran seperti itu, melihat wanita yang ada disampingnya juga memasang ekspresi jijik dan tidak suka, Ya Karin sangat tidak suka dengan suasana kota itu, mengingatkan tentang masa lalunya yang kelam sebagai keturunan clan Uzumaki murni terakhir, Karin sebenarnya sudah tidak asing dengan suasana seperti ini, dirinya tahu betul kota ini digunakan sebagai sebuah pasar gelap bagi orang orang kaya untuk melakukan perjudian, perdagangan manusia dan hal ilegal lainnya.

Sebagai keturunan terakhir clan Uzumaki, hidup Karin saat kecil cukup sulit, hidup tanpa orang tua, dijadikan budak oleh para orang kaya, hingga akhirnya dibeli oleh desa Kusagakure, namun tetap saja masih sebagai budak, sebelum akhirnya Orochimaru datang untuk membawanya, ya setidaknya dirinya hanya dijadikan kelinci percobaan, tidak lagi dijadikan seorang budak karena kemampuan spesialnya.

"Ada apa Karin?"

Mendengar suara baritone itu membuat Karin seketika tersadar, lantas menolehkan pandangannya kearah pemuda berambut hitam yang berjalan disampingnya, meski ekspresi Sasuke terlihat datar, tidak bisa ditampik bahwa ada rasa penasaran di dalam diri pemuda Uchiha itu, penasaran mengapa gadis disampingnya itu memasang ekspresi jijik dan tidak suka semenjak sampai di kota mewah ini.

"Tidak apa apa Sasuke, hanya teringat masa lalu.."

Cukup berat untuk Karin menceritakan semua hal tentang masa lalunya kepada orang lain, merasa mendapatkan simpati dari orang lain itu tidak terlalu membantunya, melihat fakta orang orang hanya bersimpati kepada dirinya karena kemampuan spesial tubuhnya.

"Hm"

Gumaman seperti biasanya, menandakan tidak ada lagi ketertarikan dari pemuda Uchiha itu, mendengar perkataan Karin barusan cukup untuk menghilangkan rasa penasaran dari dalam diri Sasuke, tidak butuh waktu lama untuk Sasuke menyadari makna tersirat dari perkataan itu, mengetahui persamaan nasib yang dimilikinya dengan gadis itu,

Sama sama keturunan murni terakhir, satunya keturunan terakhir klan Uchiha, satunya lagi keturunan terakhir klan Uzumaki.

"Jika kau tidak suka, kita bisa pergi dari sini"

Sebenarnya ada sedikit penyesalan setelah Sasuke mengatakan hal itu, tapi apa boleh buat, dirinya merasa simpati kepada gadis disampingnya, sangat mengerti dengan apa yang dirasakan gadis disampingnya itu, melihat fakta dirinya juga merasakan hal yang sama.

Karin sangat terkejut mendengar hal itu, membuat semburat merah muncul di kedua pipinya, entah apa yang dirasakannya saat itu, tapi yang pasti dia merasa jantungnya berdegup begitu kencang, membuatnya mengalihkan pandangannya dari sang pemuda, mencoba menutupi wajahnya yang merah padam, terutama dari pemuda yang sedari tadi berjalan dibelakangnya, siapa lagi kalau bukan Suigetsu, sudah dipastikan pemuda itu akan menggodanya lagi jika melihat ekspresi Karin yang seperti itu.

Naruto Story : Love, Decision, and HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang