Chapter 31 : Happy Birthday Naruto!

1.9K 120 17
                                    

Daun-Daun berguguran.

Berterbangan terbawa angin yang menyejukkan, terus seperti itu, hingga perlahan terjatuh di atas tanah.

Menghiasi jalan setapak, kembali berterbangan, akibat angin yang dihasilkan oleh langkah kaki.

Musim Gugur?

Sudah lama ya....

Kedua sosok berbeda gender tampak menikamati suasana musim gugur, terus berjalan, menyusuri jalan setapak yang dipenuhi oleh daun-daun berwarna orange.

Sakura, membiarkan rambutnya yang tergerai ditiup oleh angin, tersenyum, menggoyang-goyangkan kepala.

Menikmati suasana yang begitu nyaman, memejamkan mata, memilih untuk terus berjalan.

Naruto, menatap lembut ke arah pepohonan, ikut tersenyum, menikmati suasana.

Menatap ke arah langit, bergumam sesuatu yang tidak didengar Sakura yang berada di samping kanan-nya, bernostalgia.

Sejak kapan musim Gugur seindah ini? Naruto tidak tahu....

Yang teringat saat musim Gugur hanyalah tentang kesepian, kesendirian, dan kematian.

Tapi sekarang, sepertinya pikiran itu mulai berubah, entah sejak kapan, Naruto mulai bersyukur dengan hal itu.

'Sejak kapan ya?'

Naruto menoleh, menatap Sakura yang berjalan di sampingnya, tersenyum sambil memejamkan mata, terus-menerus berjalan sambil menggoyangkan kepala.

'Sepertinya Sakura-Chan juga menikmatinya."

Naruto menghela nafas, mulai menatap ke arah langit yang kebiruan, mencoba kembali menikmati suasana.

Terlintas sebuah ingatan, ingatan masa lalu, apa kesan pertamamu dengan musim gugur?

'Kesepian.'

Walau terdengar kelu, Naruto tetap tersenyum, mulai menelusuri lebih jauh ingatan-nya, tentang kesan pertama pada musim Gugur.

-----------

"Lihat anak itu." Seseorang berbisik.

"Monster." Bisik seseorang kembali, menatap sinis ke arah seorang anak kecil yang sedang berjalan melewatinya.

"Kapan sih dia diusir?!" Seseorang berbisik lagi.

"Apa yang dipikirkan Sandaime, sudah empat tahun anak itu berada di sini, harusnya segera diusir saja!" Berbisik dan terus berbisik, namun tetap menatap sinis seorang anak yang berjalan dengan cerianya.

"Hush, sudah-sudah, bagaimana kalau anak itu dengar?!" Seeseorang berbisik dengan agak keras, membuat anak yang sedang berjalan itu mulai menoleh.

Naruto Story : Love, Decision, and HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang