Chapter 2 : New Beginning

6.2K 349 16
                                    

Dua tahun telah berlalu sejak perang dunia shinobi ke-4 berakhir, tidak terasa dua tahun lamanya Sasuke pergi berkelana bersama tim taka menjelajahi dunia luar, Sasuke selalu memberi kabar tiga bulan sekali melalui elang pembawa pesan, dan Kakashi yang selalu menerima pesan itu karena perannya sebagai pengawas Sasuke.

Biasanya setelah menerima kabar dari Sasuke, Kakashi selalu memberi tahu Naruto dan Sakura, agar keduanya bisa lebih tenang dan fokus pada kesibukannya masing-masing.

Kakashi merasa itu perlu dilakukan, mereka berdua pastinya ingin mengetahui bagaimana kabar Sasuke di luar sana dan tentu saja berharap Sasuke bisa segera kembali ke desa dan berkumpul lagi bersama mereka.

Sakura sekarang berperan sebagai wakil ketua dari Rumah Sakit Konoha, membuat dirinya menjadi wanita tersibuk di desa setelah Tsunade yang berperan sebagai kepala rumah sakit memilih untuk pergi mengelilingi dunia untuk menangani permasalahan kesehatan yang terjadi di luar desa.

Untuk Naruto, dia memiliki kesibukan mempelajari hal hal yang berkaitan dengan politik dan budaya Negara Api bersama Iruka sebagai guru personalnya. Hal itu dia lakukan sebagai langkah pertama untuk mewujudkan mimpinya menjadi Hokage terbaik sepanjang sejarah Desa Konoha.

Naruto juga sudah merubah penampilannya dengan memotong rambutnya menjadi lebih pendek dan juga operasi pemasangan tangan buatan telah berhasil dijalani oleh Naruto.

"Ah sampai kapan harus begini?!"

Naruto sangat frustasi, buku-buku tebal mengelilinginya disertai dengan coretan-coretan di papan tulis yang sama sekali tak ia mengerti.

"Hei Fokus! materi hukum memang sulit, kau harus lebih semangat! ingat apa tujuanmu melakukan ini!"

Iruka yang mendengar keluhan Naruto hanya bisa menyemangati mantan muridnya dari akademi itu.

Naruto tak menggubrisnya, atensinya terjatuh pada pemandangan di luar jendela yang sejenak membuat rasa frustasi yang ia rasakan perlahan menghilang.

Salju masih turun namun tidak selebat beberapa hari ke belakang, cahaya matahari juga mulai kembali menghiasi pagi hari ini.

Pertanda bahwa musim dingin sebentar lagi akan berakhir.

"Hei! kau dengar tidak?!"

Merasa diacuhkan tentu saja membuat Iruka kesal, jika ini bukan tentang membantu Naruto mengejar mimpinya, ia pasti sudah lebih dulu meninggalkan Naruto sendirian di ruangan ini.

"Ah, maaf Iruka-sensei hehehe..."

Naruto yang mendengar kekesalan Iruka hanya bisa tertawa canggung sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Kau kenapa Naruto? tidak biasanya kau melamun seperti ini."

Iruka berusaha sedikit lebih sabar, mungkin saja Naruto sedang memikirkan sesuatu yang cukup mengganggu hingga membuat pemuda itu kesulitan untuk berkonsentrasi pada sesi belajar kali ini.

Sepertinya kekhawatiran Iruka sia-sia, nyatanya Naruto lagi-lagi mengacuhkannya dan tidak terlihat seperti orang yang sedang mengalami sebuah masalah.

'Setelah musim dingin itu musim apa ya? semi? panas? atau gugur? rasanya aku ingin melihat bunga Sakura hari ini...'

"Hei! kau sudah tidak fokus lagi Naruto."

Suara keras Iruka berhasil membuat Naruto terkejut dan akhirnya sadar bahwa ia masih harus menyelesaikan materi hari ini.

"Sepertinya kau memang tidak bisa fokus hari ini.. kalau begitu kita lanjutkan sesi hari ini di lain waktu.. istrihatlah.. dan coba pelajari materi ini di rumah sebelum kita membahasnya lagi di lain waktu."

Naruto Story : Love, Decision, and HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang