Bagian 29 - Berubah Manis

5.3K 476 200
                                    

Mau nggak mau,  mereka tetap couple

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau nggak mau,  mereka tetap couple...  🤧🤧
Tuh, serasi amat yak..
Awas tensinya di jaga.  😆😆

***

Luke yang melihat kepergian Anna dengan wajah yang bisa Luke lihat sedang menahan kesal karena melihatnya berduaan dengan Selena di kamarnya, refleks membuat kaki Luke terjulur dan,

Brugh!

Selena terjatuh dari ranjang Anna karena Luke tendang, dan jatuhnya juga mengenaskan di lantai.

Selena mendongak dengan mata berkaca-kaca. Baru kali ini, Luke memperlakukannya seperti ini.

“Tuan, apa salah saya?” rintih Selena memelas. Biasanya majikannya itu, akan selalu takluk saat melihatnya seperti ini.

Luke bangkit dari ranjang Anna dan menghampiri Selena yang masih melantai.

“Kamu masih tanya apa kesalahanmu huh?!” bisik Luke yang lebih terdengar sebagai nada peringatan di telinga Selena. “datang ke kamar ini dan menggangguku adalah kesalahan fatalmu Selena!”

“Maaf Tuan. Saya tidak akan mengulanginya lagi.”

“Terlambat!” sentak Luke sambil menarik rambut Selena dengan kasar. “sekarang pergi dari rumahku dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi di sini! Mengerti?!”lanjut Luke membuat Selena tersentak dengan air mata yang mengalir semakin deras.

“Tidak Tuan. Saya mohon jangan lakukan itu pada saya. Ibu saya sedang sakit dan butuh biaya banyak. Jika Tuan mengusir saya?  Bagaimana saya akan membayar biaya rumah sakit? Tidak ada pria yang membeli saya dengan harga mahal seperti Tuan.  Hiks... Hiks...  Saya mohon ampun Tuan,” lirih Selena memelas.

Luke memejamkan matanya erat. Batinnya tersentuh. Ternyata, wanita jalang seperti Selena juga memiliki hati yang besar. Dan dia bisa apa, selain memberikan Selena tempat dan kesempatan lagi untuk berada di rumahnya. Meskipun bukan sebagai jalangnya lagi. Karena Luke berpikir untuk berhenti melakukannya demi hubungannya dengan Anna. Setidaknya Selena bisa membantu untuk mengurangi beban Anna dengan membantu pekerjaan rumah.

“Baiklah. Sadar dirilah. Siapa dirimu dan apa posisimu  di rumah ini. Jadi, jangan melewati batasanmu, Selena!” Ucap Luke masih dengan suara tegasnya.

Selena mengangguk. Kemudian dengan langkah cepat dia keluar dan meninggalkan majikannya yang terlihat sangat berbeda itu. Jelas perilaku majikannya tadi menunjukkan jika majikannya itu sudah lebih peduli kepada istrinya dari pada dirinya.

Maaf Tuan. Aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja. Jadi, biarkan kebohongan yang memainkan perannya. Batin Selena sambil melangkah menaiki tangga.

Dia terlalu takut sekarang untuk menghampiri Anna dan membuat onar dengan menunjukkan bekas percintaannya dengan Luke sampai membuat Anna marah-marah.

Bisa-bisa, Luke memergokinya dan dia tidak bisa membela dirinya lagi jika Luke marah dan berniat mengusirnya—lagi.

***
“Anna, masakanmu belum siap juga? Astaga. Lelet banget ya kerjaan kamu.”

Anna memutar bola matanya asal. Entah, sudah yang ke berapa kali kata-kata pedas itu, menyembur dari mulut banteng yang tetap duduk dengan jemawa di sampingnya.

Luke macam perawan yang baru PMS saja. Sensi enggak jelas! Dari tadi, ngomongnya nyerocos terus enggak ada berhentinya. Sampai-sampai Anna bingung sendiri. Mau menjawab dengan kata-kata cuek, Luke emosi. Mau nyolot juga, setelahnya pasti  akan ada perang adu mulut. Diam saja seperti ini, membuat kepala Anna berasap karena menahan diri. Dia benar-benar kesal setengah mati.

“Kamu tuli sekarang?!  Suami ngomong kok di kacangin. Dosa kamu nanti nambah tauk.”

“Berlagak budek ya? Mau ke dokter THT. Kita periksa kuping kamu yang bermasalah tuh.”

“Kamu makin lama makin ngeselin ya? Punya mulut tapi enggak di guna in. Mingkem aja dari tadi kayak patung manekin. Aku ngomong dari tadi kamu anggap siaran radio?! Kalo ada orang ngajak ngomong itu ya di jawab. Tolol banget sih!”

****SKIP! BACA VERSI LENGKAPNYA DI GOOGLE PLAY BOOK DAN DREAME)***

Anna pun membatin dengan otaknya yang mendadak blank. Ini aku yang tolol atau Luke yang salah makan? Kenapa Luke mendadak sinting seperti ini?

“Udah—ah. Kamu ngerepotin banget. Sekarang, aku kasi waktu 1 menit untuk ganti baju!” ucap Luke sambil memisahkan tubuhnya dengan Anna.

Gila ya Anna. Baru berdekatan seperti itu saja, sudah membuat jiwa liarnya memberontak. Lihat, bagian bawahnya yang datar sudah menggembung. Cialan!

“Ganti baju? Mau ke mana?” tanya Anna masih belum mengerti. Luke sepertinya, akan membuatnya benar-benar mendekati garis ketololan.

Luke berdecap malas. “Mau kuburin kamu!”

“Apa? Kamu enggak serius ‘kan?”

“Cerewet! Ngeselin juga! Cepat ganti baju.  Atau aku yang ganti in baju kamu? Mau?”

Anna menggeleng cepat kemudian pergi dari sana dengan tergesa. “Enggak mau! Dasar suami gila!” teriak Anna yang masih bisa Luke dengar.

Luke tertawa pelan. Bisa-bisa, dia yang gila jika harus mengganti kan pakaian Anna. Berdekatan saja sudah membuat Luke ke duanya seperti itu, bagaimana jika harus membantu Anna berganti baju?

Mungkin, Anna akan langsung dia hajar habis-habisan di ranjangnya, sampai Anna lemas dan tak akan pernah bisa berpikir untuk pergi darinya.

***

Eeeeeaaaaakkkkk....
Yang senyum, yang senyum, awas diabetes di sangka orang nggak waras.  😆😆😆
Siapa yang seneng mereka akur kek begini?  🙈🙈
Adem banget ya? Aku jadi cembukorrr...  😭😭
Team Lu-Na, absen spam komen lagi dong.... ✌✌😘😘😘😘






JERK HUSBAND (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang