Luke yang penasaran, turun dari mobil dan menghampiri polisi yang sedang mengevakuasi korban.
“Ada apa Pak?” tanya Luke yang melihat tiga orang korban tertembak. Tampaknya para preman jalanan. Kondisi mereka sangat mengenaskan dengan luka tembak di kepala.
“Kasus pembunuhan Tuan,” jawab polisi itu.
“Siapa korbannya?”
“Seorang wanita muda!”
Jawaban polisi itu, mendadak membuat jantung Luke berdebar kencang. Pembunuhan wanita Muda? Apakah Anna? Pikirnya berkecamuk.
“Siapa mereka?” tanya Luke lagi. Dia harus memastikan, untuk membuang jauh rasa khawatirnya. Khawatir? Tentu saja. Jika terjadi sesuatu pada Anna, ayahnya—Alex . Pasti akan mencekiknya.
“Mereka para preman jalanan yang meresahkan masyarakat. Mereka sudah lama kami incar tapi selalu lolos dari pengejaran. Mereka ini, suka mencopet, memukuli, bahkan suka memperkosa wanita yang kebetulan berjalan sendirian. Bahkan ada beberapa kasus wanita yang mereka bunuh setelah mereka lecehkan.”
Luke kembali teringat pada Anna. Tadi malam, Anna melintasi jalan ini untuk pulang dan berjalan sendirian. Anna tidak punya uang dan pastinya akan berpapasan dengan mereka karena berjalan kaki.
“Apa ada jejak siapa pembunuh mereka? Atau kenapa mereka bisa terbunuh? ” tanya Luke. Setidaknya, dia bisa meyakinkan diri, jika Anna tidak terlibat dalam kasus ini.
“Sejauh yang kami periksa, preman-preman ini sudah melecehkan wanita dan mungkin juga sudah membunuh wanita itu. Terbukti, kami menemukan sebilah pisau berlumuran darah dI dalam saku salah satu dari mereka, dan juga jejak persetubuhan. Saat ini pun, kami sedang mencari mayat wanita yang sudah menjadi korban Itu.”
Mendengar penjelasan polisi itu, Luke semakin resah. Bagaimana jika Anna yang menjadi korban? Tidak. Tidak. Dia tidak akan membiarkan Anna mati di tangan orang lain. Anna harus mati di tangannya. Harus.
“Pak, tolong berikan saya informasi baru tentang kasus ini, setiap satu jam sekali,” ucap Luke dan polisi itu mengangguk. Siapa yang berani menolak permintaannya? Dia pastikan kantor polisi akan bangkrut jika berani menolaknya.
Rombongan polisi beserta ambulans sudah pergi dari sana. Luke masih terdiam di antara semak itu sambil mengamati sekelilingnya. Siapa tau, ada petunjuk untuk meyakinkannya jika Anna bukanlah korban jiwa.
Mata Luke memicing, begitu melihat robekan kain di salah satu dahan semak-semak. Luke mengenali robekan itu. Itu adalah baju Anna. Ya tak salah lagi. Anna memakai warna baju kotak-kotak seperti robekan kain itu. Jika kain itu benar milik Anna, jadi... Astaga.
Luke melewati garis polisi dan mengambil robekan kain itu. Dia tidak bisa memastikan atau pun mengambil opini. Tapi jika benar kain itu baju Anna, maka wanita yang sudah menjadi korban kebiadaban tiga pria tadi adalah Anna. Istrinya .
“Ya Tuhan.”Luke mengusap wajahnya kasar. Tidak menyangka, hasil keegoisannya tadi malam, sudah berhasil membuat nyawa Anna melayang. Bahkan dengan cara yang mengerikan.
Tidak! Luke menggeleng cepat. Dia tidak boleh percaya begitu saja sebelum bukti mengarah jelas jika Anna sudah menjadi korban. Dia harus tetap mencari Anna dan membuktikannya sendiri.
Luke menghubungi Peter. Saat ini, dia benar-benar butuh bantuan dari Peter. Entah bagaimana komentar Peter nanti. Terserah. Yang penting, dia bisa menemukan Anna dalam keadaan hidup saya baik-baik saja.
“Ada apa Luke?” tanya Peter setelah mengangkat panggilannya.
“Aku butuh bantuanmu. Aku tidak bisa menemukan Anna. Ada kasus pembunuhan di pinggir jalan, dan aku menemukan bukti jika Anna mungkin saja menjadi korban jiwa. Tolong, Peter. Aku merasa bingung dan bersalah. Jika Anna benar adalah korban, maka aku lah penyebabnya,” jelas Luke panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JERK HUSBAND (Sudah Terbit)
Romansa⛔TERSEDIA VERSI CETAK DAN VERSI LENGKAP DI KARYA KARSA⛔ Apa yang kamu rasakan, saat pria yang menikahimu hanya ingin balas dendam? Kisah ini, tentang Annastasia yang harus rela menikahi Luxander, agar bisa terbebas dari hukuman penjara. Tapi, dia t...