Bagian 44 - Duka (Ending JH 1)

7.5K 408 147
                                    

Siapin tissue! Siapain tissue tolong!!!!🤧🤧🤧

***

Anna terus berlari sambil memeluk perutnya dengan erat.

Semua kenyataan ini, benar-benar menghancurkannya.

Luke ternyata masih berhubungan dengan wanita itu di belakangnya, dan sayangnya, dia tak mengetahuinya sehingga mempercayai Luke begitu mudah.

Anna merasakan perutnya sedikit nyeri. Dia terlalu cepat dan terlalu jauh juga berlari.

Seakan dengan berlari jauh, semua kenyataan itu akan hilang, dan kenyataan pahit tadi seolah hanya mimpi semu seiring jarak yang dia tempuh.

Tapi bodohnya dia, karena sejauh apa pun dia mencoba untuk tak mempercayainya, kenyataan itu akan tetap terpampang jelas di depan mata.

Anna duduk di pinggir jalan sambil mengusap perutnya dan mencoba mengatur perbatasannya yang tersengal. Jika kondisinya seperti ini, dia bisa membahayakan janinnya.

"Maafkan, Ibu Nak. Maaf," lirih Anna sambil terus mengusap perutnya dengan lembut.

Seseorang berhasil menyusulnya, dan orang itu adalah Binar. Binar juga duduk di samping Anna dan menarik wanita itu dalam pelukannya.

"Menangislah Anna. Kamu butuh itu untuk mengurangi rasa sakitnya," bisik Binar prihatin. Dia tidak tega melihat kondisi Anna, meskipun dia sendiri pernah berada di posisi paling menyakitkan dibandingkan Anna saat ini.

Anna terisak lagi. Beruntung ada Binar di sisinya saat ini.

"Kamu lihat 'kan Binar betapa berengseknya mereka? Luke membohongiku. Ternyata, dia masih berhubungan dengan wanita murahan itu di belakangku. Hiks... Hiks... Dan mereka juga sudah punya anak, Binar. Pantas, Luke tak menginginkan anak dariku. Dia sudah memiliki anak dari wanita itu. Lalu, bagaimana dengan nasib anakku? Luka pasti akan melenyapkan bayi ini. Tidak! Aku tidak mau itu terjadi. Bayi ini harus tetap hidup. Hanya bayi ini harta berharga yang satu-satunya aku miliki di dunia ini. Hiks ... Hiks... Jika bayi ini tiada, maka aku juga akan tiada bersamanya."

Binar mengusap punggung Anna dengan lembut. Air matanya juga ikut lolos, saat menyaksikan sendiri bagaimana duka Anna saat ini.

Anna sangat tertekan. Pasti, Anna mengetahui banyak kebohongan yang Luke sembunyikan darinya.

"Tenang Anna, tenang oke? Jika kamu frustrasi seperti ini, maka bayimu juga akan merasakannya, dan itu tidak baik untuknya. Kamu tau 'kan jika dia bisa merasakan perasaan kamu, ibunya? Kamu mau bayimu di dalam sana, tertekan? Sama sepertimu? Tidak 'kan?"

Binar mencoba sedewasa mungkin, untuk bisa membawa Anna keluar dari perasaan terlukanya. Meskipun, melihat kondisi Anna sekarang, rasanya dia juga ingin menangis saja.

"ayolah-Anna yang aku kenal tidak lemah seperti ini. Anna itu kuat dan pantang menyerah. Kamu harus bangkit Anna. Bukan hanya untuk dirimu sendiri, tapi untuk anakmu."

"Luke akan membunuhnya Binar."

"Tidak akan Anna. Mana mungkin seorang ayah tega membunuh darah dagingnya sendiri?" Binar tercekat. Luka lama itu menganga lagi.

Bayangan putranya yang tiada karena kekejaman suaminya, kembali terlintas sehingga membuat dadanya-sesak.

Kenapa Tuhan harus menciptakan banyak pria-pria berengsek di dunia ini? Kenapa tak cukup satu saja? Sungguh, dia tidak bisa melihat duka wanita lainnya yang sama sepertinya.

"Lagi pula, belum pasti siapa ayah dari bayi wanita itu. Bisa saja bukan Luke. Luke tidak memberikan penjelasan apa-apa 'kan? Belum ada bukti pasti, Anna. Kamu tidak boleh percaya hanya berdasarnya fakta yang kamu lihat yang belum tentu benar. Kamu harus meminta penjelasan dari Luke," tegas Binar lagi.

JERK HUSBAND (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang