Anna tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Luke seharian ini. Tadi pagi, Luke menyuapinya. Lalu mengantarnya pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kakinya. Dan sebelum pulang, Luke masih mengajaknya jalan-jalan.
Anna ingat, perdebatan kecil mereka di rumah sakit tadi, hanya gara-gara dia tidak mau Luke gendong. Saat itu, mereka baru sampai di rumah sakit dan Luke melarangnya untuk berjalan sendiri.
“Aku akan menggendongmu,” ucap Luke saat Anna akan melangkah turun dari mobil.Anna tersenyum tipis sambil menggeleng pelan. “Tidak usah Luke. Aku bisa kok jalan sendiri.“ tolak Anna halus. Dia tidak mau merusak suasana baru yang tercipta di antara hubungannya dan Luke.
“Cerewet banget ya kamu? Bisa tidak, enggak usah sok kuat terus. Kamu itu lemah dan kamu butuh aku!”
Anna menundukkan kepala. Lihat ‘kan betapa judesnya suaminya yang bertampang sangar itu. Jika saja Luke menjadi wanita, pasti Luke akan bermulut pedas dan di takuti oleh pria-pria yang mencoba mendekatinya.
“Gimana? Mau tidak? Kalau tidak mau, kita pulang!”
Anna mendengus kemudian berkata, “Iya. Mau, mau. Puas?”
“Belum. Akui dulu, jika kamu lemah dan butuh bantuanku!”
Anna memutar bola matanya asal. Kenapa Luke harus menjengkelkan seperti ini? Bisa-bisa dia stroke dan meninggal mendadak jika seperti ini terus.
“Aku lemah Luke! Tolong bantu aku!” Anna berteriak kuat-kuat. Biarkan saja, Luke tuli karena kebisingan suaranya. Salah siapa, Luke harus memancing emosinya.
Luke tertawa pelan kemudian menggendong Anna. Membuat Anna jengkel dan marah-marah seperti ini, kini menjadi hiburan tersendiri untuknya.
“Dasar cerewet!” bully Luke. Entah apa yang merasukinya. Efek karena takut akan ancaman ayahnya atau sebab apa, bertengkar dengan Anna menjadi favoritnya, sekarang.
“Dasar banyak maunya!” balas Anna tak kalah sengit.
Luke membawa Anna menemui seorang dokter kepercayaan keluarganya. Setelah di periksa, dokter itu mengatakan jika kondisi kaki Anna sudah membaik. Bahkan dokter itu sempat di buat heran karena penyembuhannya sangat cepat.
“Kamu minum obat apa sih?” tanya Luke. Saat ini, mereka sudah berada di mobil menuju ke sebuah pusat perbelanjaan. Luke bilang, dia masih ingin singgah sebentar dan membeli sesuatu.
Anna menatap Luke yang mengemudikan mobil dengan tampangnya yang sangar-sangar menggemaskan. “Hanya minum obat yang di berikan Peter ,” jawab Anna.
“Kamu bertemu Peter? Di mana?”“Di hotel.”
Luke memukul setir mobilnya pelan. Bisa-bisanya Anna mengambil kesempatan dengan menemui Peter di hotel? Sialan!
“Aku bangun dan mendapati Daddy juga Peter berada di dekatku. Aku tidak tau apa yang terjadi setelah aku pingsan. Tapi aku yakin. Daddy dan Peter lah yang sudah menolongku dari para preman jalanan itu. “
Anna membuka suara. Menjelaskan pada Luke alasan apa yang membuatnya bertemu dengan Peter agar Luke tidak semakin salah paham dan menganggapnya masih mengharap lebih pada adik iparnya itu.
Luke membalas tatapan Anna. Dia sudah salah paham. Dia terlalu cepat mengambil kesimpulan hanya karena kesal. Kesal? Entahlah, Luke harus berpikir ulang dengan perasaan yang dia rasakan.
“Kamu memukul setir? Kenapa?” lanjut Anna membuat Luke membuang muka ke arah jendela.
“Nyamuk. Tadi, ada nyamuk di sana. Kamu tidak lihat?” bohong Luke untuk menutupi kesalahan yang pasti terlihat bodoh di mata Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
JERK HUSBAND (Sudah Terbit)
Romantizm⛔TERSEDIA VERSI CETAK DAN VERSI LENGKAP DI KARYA KARSA⛔ Apa yang kamu rasakan, saat pria yang menikahimu hanya ingin balas dendam? Kisah ini, tentang Annastasia yang harus rela menikahi Luxander, agar bisa terbebas dari hukuman penjara. Tapi, dia t...