Bagian 30 - Dekat Lagi

5K 483 1.2K
                                    

Ini part terpanjang loh...  🤤🤤🤤
Update sekarang, karena nanti malem takut nggak sempat. 🙈
Masih area, diabetes say... 😅
Silakan dibuktikan.😘😘

***

“Kamu masih ingin sesuatu?” tanya Luke,  saat  mereka sudah selesai makan.

Anna menggeleng. Dia sudah merasa kenyang.  Apalagi perubahan sikap Luke, semakin membuat perutnya berbunga-bunga.

“Tidak ada. Kita langsung pulang saja,” jawab Anna dan di tanggapi Luke dengan senyuman tipisnya, yang sialnya sangat menawan di mata Anna.

“Makanan enak tadi, tetap membuat otak kamu tolol ya? Mumpung aku baik, hari ini kamu bisa menghirup udara bebas.”

Mendengar kata-kata Luke, Anna tentu saja berbinar senang. “Kamu mau ajak aku jalan-jalan?”

“Koreksi kata-kata kamu. Bukan mengajak, tapi memberimu kebebasan sejenak.”

“Baiklah. Terima kasih banyak,” jawab Anna dengan bahagia.

Tak pernah dia sangka, Luke akan memberinya kebebasan untuk menikmati dunia luar walaupun hanya sejenak. Tapi, tak apa. Dia akan memanfaatkan kesempatan yang sudah Luke berikan untuknya.

***

Luke dan Anna berjalan beriringan. Sesekali mereka saling menatap lewat ekor matanya. Tak ada acara pegangan tangan atau yang lainnya. Mereka tak ubahnya dua orang asing yang tak sengaja memiliki tujuan yang sama.

Walaupun saat ini mereka berada di tempat yang sepi, sunyi dan sesekali hanya terdengar kicauan burung bersahutan,  Luke tetap memasang wajah songong dan Anna yang hanya diam bagai patung berjalan.

“Tunggulah di sini. Aku janji, akan menemui mereka sebentar saja.” Anna melirih sambil meremas ujung bajunya. Gundukan beberapa tanah makam di depannya, membuat perasaan Anna kembali merasa sendirian, dan tak berdaya.

****SKIP (BACA VERSI LENGKAPNYA DI EBOOK ATAU DREAME)

“Tanggung jawab Anna!”

Anna kembali tersentak mendengar geraman Luke. Sepertinya, setan pemarah peliharaan Luke kembali di waktu yang tidak tepat.

“Apa yang harus aku pertanggung jawab kan?” tanya Anna tak mengerti.

Perasaan, kemesumannya hanya sampai batas mengecup dada Luke kemudian membiarkannya. Tidak lebih dari itu. Yang artinya masih berada di batas normal. Anna tentu tidak akan berani berbuat lebih seperti, menggoda Luke misalnya. Bisa-bisa dia yang berada dalam bahaya.

Luke mendengus kasar. “Kamu sudah membangunkannya,” geram Luke yang semakin membuat Anna kebingungan. Tak mengerti dengan maksud perkataan Luke yang semakin membingungkan.

“Membangunkan? Membangunkan siapa?” tanya Anna dengan wajah polosnya membuat Luke semakin gemas ingin menerkam Anna sekarang juga.

Luke sedikit menurunkan tubuh Anna, dan Anna pun menegang begitu merasakan sesuatu yang mengeras di bawah pantatnya.

Sesuatu yang setia bersembunyi di balik celana hitam suaminya yang entah, bagaimana rupanya. Karena selama ini, Luke tidak pernah mau menyentuhnya. Meng klaimnya sebagai seorang istri yang sah. Hanya Selena yang Luke beri kewajiban untuk menjadi penghangat ranjangnya. Dan Anna, mungkin hanya bisa bermimpi sampai nantinya  menutup mata.

Wajah Anna mendadak murung. Dia harus mengambil keputusan agar suaminya tidak tersiksa walaupun dia masih ingin menghabiskan banyak waktu bersama Luke yang mendadak baik dan perhatian walaupun ke tutupan sama ke songongan akutnya.

“Kita pulang. Kamu membutuhkan Selena!” tegas Anna kemudian berontak—turun dari gendongan Luke dan melangkah menjauhi Luke dengan kaki di seret.

Wajahnya kembali terasa panas. Kenyataan jika suaminya membutuhkan wanita lain membuat hatinya di hantam rasa nyeri dan air matanya kembali mengalir dengan deras.

Grep!

Anna semakin merasa sesak, kala mendapat pelukan hangat dari Luke yang Anna yakini, adalah sebuah bentuk persetujuan Luke akan kata-katanya tadi.

“Pergilah... Aku bisa pulang sendiri. Sekali lagi, terima kasih untuk satu hari ini. Dan maaf sudah membuatmu kerepotan,” lirih Anna sambil menggigiti bibirnya agar isakannya tidak keluar. Sungguh, mungkin hanya dirinya, seorang istri yang mengizinkan suaminya tidur dengan wanita pelacuran.

“Aku tidak membutuhkan Selena. Aku membutuhkanmu, Annastasia ... “

Tentu saja, jawaban dari Luke membuat Anna semakin merasa hanya di jadikan sebagai mainan yang kapan saja bisa Luke sakiti sepuasnya.

‘My jerk and bastard husband.’

*****

Huaaaaaa... Part ini emang bikin campur aduk kayak rujak.  🤧
Sedih, tapi pengen ketawa juga.
Siap-siap untuk part selanjutnya.
Kita coba, di komen 1000 an yuk. Kira2 tembus kapan.
Hehehhe  🙈🙈🙈

JERK HUSBAND (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang