“Hah. ”
Lisa menghela nafas, saat dia baru saja duduk di tempat tidurnya, di ruangan rumah sakit. “Aku haus. ” gumam Lisa dan membawa gelas yang berisi air mineral.
“Kemana dia? Kenapa begitu lama, dia pergi?”
Lisa melihat kearah tempat pintu masuk, tapi belum ada tanda - tanda seseorang akan masuk. “Mungkin urusan kantor. ”
Lisa membaringkan tubuhnya, sambil menunggu Jungkook datang. Entahlah kenapa dia selalu ingin bersama Jungkook, dia merasa ada yang kurang ketika jauh dari Jungkook. Mungkin karna Jungkook selalu menjahili atau mengganggu Lisa. Ya, mungkin.
“Aku tidur saja, mungkin dia akan datang dengan cepat.”
.
.
.
.“Kecelakaan ini di lakukan secara segaja.”
“Maksudmu?” Jungkook memutar kursi yang dia duduki untuk menghadap kearah Eunwoo, sekretarisnya. Ya, Jungkook pergi ke kantornya untuk membereskan masalah kecelakan yang menimpa Lisa.
“Dari hasil pemeriksaan, lift di sana tidak bermasalah tapi sengaja di matikan. ”
“Shit! Siapa dalang dari semua ini!?” Eunwoo menggelengkan kepalanya, membuat Jungkook tanpa sadar mengepal kuat tangannya.
“Cctv di dalam mall tersebut semua di sadap, dan mati. Juga kejadian itu begitu singkat dan cepat. ”
“Cari dalangnya! Siapapun, bawa dia pada hadapanku! ”
“Baik tuan. ”
Jungkook bangkit dari kursi itu dan menyambar kunci mobil miliknya. Ya, dia akan kembali kerumah sakit, untuk menemani Lisa, ya, hanya menemani.
“Hey Jung? ” seseorang meneriaki namanya, saat dia sampai di lobby rumah sakit beberapa menit yang lalu.
“Hyung? Wae? ” Jungkook melihat Namjoon dengan suster di sampingnya. “Tidak, aku hanya menyapamu. ”
“Ah, ya. Tapi boleh aku bertanya? ” Namjoon menganggut beberapa kali tanpa menjawab Jungkook.
“Kapan, Lisa di bolehkan pulang?”
“Mungkin besok, tapi bisa jadi hari ini. Nanti aku akan memeriksanya, apa dia sudah mulai membaik. ” Jungkook menganggut kecil sebagai jawabanya.
“Kenapa kau ingin Lisa cepat pulang?”
“Lisa merasa bosan di rumah sakit.”
“Woah! Suami perhatian atau karna?” Namjoon menampakan senyum jailnya pada Jungkook. “Karna apa? ”
“Karna kau tidak bisa mencetak bayi di rumah sakit kan?” tanpa beban Namjoon mengucapkan itu. Membuat Jungkook dan suster di samping dirinya tak percaya.
“Dasar gila! Aku ragu ada dokter seperti kau dan aku juga meragukan kemampuanmu dalam mengobati pasien. Aku akan beritahu pada kepala rumah sakit ini, untuk menghentikan dirimu. ”
"YAK, YAK, YAK?! aku hanya bercanda mengatakannya, jangan melaporkanya——Yak?! JEON JUNGKOOK!”
Jungkook terkekeh pelan, mendnegar terikan Namjoon pada dirinya. Sungguh aneh, dasar otak mesum. Jungkook kembali melanjutkan jalannya, untuk keruang inap Lisa.
Clek.
Saat pertama kali Jungkook lihat adalah, tubuh seseroang sedang terbaring nyaman, dia atas tempat tidur. Jungkook masuk dengan perlahan, agar tidak mengusik tidur Lisa. Jungkook mendekat kearah Lisa dan berdiri tepat di samping tempat tidur Lisa.
“Cantik. ”
Jungkook tersenyun tipis melihat pada wajah teduh Lisa. Tanganya terangkat untuk menyingkirkan rambut nakal Lisa, tapi kegiatanya terhenti ketika mata Lisa tiba - tiba terbuka. Dengan cepat Jungkook menarik tanganya dan pura - pura mengusap rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Marriage Contract [TERBIT]
Fanfiction[Versi E-book tersedia] Bagaimana jika 2 orang manusia tidak saling mencintai tapi harus di satukan oleh kesepakatan bodoh yang di sebut "Marriage Contract. " [SEIRING BERJALANNYA WAKTU, CERITA AKAN MENJADI ALUR DEWASA, MOHON UNTUK BERPIKIR KEMBALI...