Hari ini Lisa memilih untuk berdiam diri, di kamarnya. Sesuai perintah suaminya, untuk berdiam diri. Lisa memasang senyum manisnya, melihat kearah langit siang ini, memang panas tapi Lisa menyukainya.
Langit yang sangat terang, biru dan kuning itu menjadi penuh warna. Sama seperti hatinya saat ini, setelah meyakinkan bahwa dia mencintai Jungkook. Lisa merasa hidupnya penuh warna, apalagi sikap Jungkook sangat manis dan romantia padanya. Lisa sangat menyukainya.
"Uh? Oppa?" Lisa terkesiap saat merasakan tangan kekar memeluknya dari arah belakang. Dia tau siapa yang memelukanya, Lisa membalikan tubuhnya dan tersenyum pada Jungkook.
"Oppa? Kau akan pergi?" Lisa melihat Jungkook, menggunakan pakaian formal kerjanya. Lisa yakin Jungkook akan pergi ke kantornya.
"Aku akan pergi kekantor, Eunwoo menelepon. Ada sesuatu yang perlu aku kerjakan."
"Oh, baiklah pergi saja."
"Aku akan pergi setelah memeluk, istriku." muka Lisa memerah saat mendengar ucapan Jungkook. Dan Jungkook dengan cepat memeluknya erat.
Jungkook melepaskan pelukanya dan mendekatkan wajahnya kearah Lisa. Lisa memejamkan matanya dan tersenyum saat bibir mereka menyatu. Jungkook mulai menggerkaan bibirmya berirama dengan pelan dan lembut. Bibir Lisa sangat manis, dan mencium Lisa akan menjadi hobi favorit Jungkook, mulai detik itu sampai nanti.
"Aku mencintaimu."
"Aku juga, oppa." Jungkook kembali memeluk tubuh ramping istrinya. Membuat Lisa membalas pelukan Jungkook. Kenapa Lisa tidak rela, jika Jungkook akan pergi? Padahal hanya untuk kekantornya.
"Aku pergi dulu, kau menginginkan sesuatu?"
"Em-tidak. Aku hanya ingin oppa pulang sebelum jam makan malam, aku akan memasak untukmu."
"Baiklah aku akan pulang cepat."
Chup.
Setelah itu Jungkook pergi menuju luar rumahnya dengan Lisa di sampingnya. Saat menuruni tangga, tanpa mereka sadari ahjumam Kim melihatnya dengan tatapan haru.
Dia mengusap air matanya yang mengalir karna bahagia, dia tau apa yang di alami oleh Lisa dan Jungkook. Tapi dia sangat bersyukur pada Tuhan, karna berkat anugrahnya Lisa dan Jungkook bersatu.
"Oppa, hati - hati, jangan ngebut."
"Iya, sayang, I love you."
"I love you too, oppa."
Jungkook menjalankan mobilnya menuju kantor miliknya. Sebenarnya ini bukan urusan kantor, karna jadwal dirimya sudah di batalkan selama 1 minggu, dan sudah di atur kembali oleh Eunwoo, tapi ini sangat - sangat penting.
"Selamat siang tuan, maaf mengganggu hari libur anda." sambut Eunwoo saat Jungkook sampai di depan gedung utama kantor miliknya. Jungkook hanya menganggut kecil, mendengar ucapan Eunwoo.
Semua pegawai membungkuk hormat pada Jungkook, saat Jungkook melewati dirinya. Dengan gagah dan tegas Jungkook melangkahkan kakinya menuji ruangan pribadinya.
"Jadi? Apa yang kau temukan?" tanya Jungkook setelah duduk di kursi kekuasaannya. Eunwoo menganggut kecil dan memberikan map coklat pada Jungkook.
"Apa ini? Kenapa kau memberikan ini padaku?!" Jungkook melihat kearah Eunwoo penuh tanya, Eunwoo tau jika Jungkook tak suka dengan isi map itu.
"Ini berhubungan dengan kejadian itu tuan."
"Jelaskan."
"Jadi dia telah berada di Korea Selatan, sebelum pernikahan Tuan dan Nyonya di gelar."
"Saya melihat dia juga datang ke acara pernikahan anda dengan menyamar." Eunwoo memberikan Foto pada Jungkook.
"Kecelakaan Nyonya waktu itu berhubungan dengan dia dan setelah melihat semua bukti bahwa dia adalah dalangnya."
"Sialand!"
"Tak hanya itu tuan, dia juga pernah diam - diam memberikan Nyonya paket berisi Darah." Eunwoo memberikan foto sebagia bukti pada Jungkook. Jungkook mengepalkan tanganya, sampai - sampai urat di tanganya terlihat jelas.
"Tzuyu! sialand!"
-♡-
Waktu menunjukan pukul 10 malam. Jungkook beberapa kali menghela nafas, dia terus mencari informasi tentang wanita ular tersebut bersama Eunwoo. Tapi sepertinya wanita itu benar - benar menyembunyikan dirinya. Tapi tenang saja, besok atau mungkin lusa Jungkook akan segera, mengingat seperti binatang wanita itu. Di dalam sel penjara. Ternyata Jungkook salah besar, menganggap Tzuyu adalah wanita yang sangat baik. Sangat salah besar.
"Ya tuhan, Lisa!" Jungkook baru menyadari bahwa dia sudah janji akan malam bersama. Sedangkan jam makan malam sudah lewat beberapa jam tadi.
Dengan cepat Jungkook menancap gasnya. Pikiranya hanya ada Lisa, Lisa, dan Lisa. Lisa pasti akan marah padanya. Jungkook memejamkan matanya kesekejap, padahal dia baru saja memulai hidup barunya, tapi dirinya sudah membuat Lisa marah.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!"
Hanya 15 menit Jungkook mengendarai mobilnya. Dia sampai di rumahnya dan dengan cepat dia lari menuju kamarnya.
Jungkook menetralkan rasa gugupnya dan membuka pintu pertama yang dia lihat adalah--
Lisa menyambutnya dengan tatapan marah. Bibirnya majj beberapa senti.
Dan raut wajah yang di buat - buat marah.Jungkook tau, Lisa sedang marah saat ini. Tapi jujur saja, wajahnya sangat lucu. Jungkook menyungkainya, ingin Jungkook menerkamnya saat ini juga.
"Sayang maaf," Lisa diam saat Jungkook mendekat dan meraba pipinya.
"Sayang, maaf. Aku benar - benar lupa." Lisa masih diam dan mempertahkan pose marahnya.
"Sayang, ayo bicara. Sungguh aku minta maaf, aku tak akan mengulanginya lagi."
"Oppa berbohong."
"Iya, maaf sayang. Oppa berjanji akan melakukan apa pun, agar kau memaafkan ku."
"Sungguh?" mata Lisa membinar melihat itu. Dengan cepat Jungkook menganggutkan kepalanya.
"Apa pun?"
"Ya, sayang."
Wajah Lisa langsung berubah menjadi senang mendengar ucapan Jungkook dengan cepat Lisa memeluk Jungkook.
"Oppa, aku mencintaimu."
"Aku juga, aku sangat - sangat mencintaimu."
-TBC-
Bagaimana - bagaimana? kalian suka? Aku baik nih? Udah up lagi.. Hehe..
Tim Liskook makin berkibar ya.. Yuhu aku akan naik pesawat bentar lagi😍😍😍😍😂😂😂😂
Jangan lupa vote, comen dan follow. Bantu share Juga cerita ini keteman Lk kalian, biar banyak yang mampir.
Bye😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Marriage Contract [TERBIT]
Fanfiction[Versi E-book tersedia] Bagaimana jika 2 orang manusia tidak saling mencintai tapi harus di satukan oleh kesepakatan bodoh yang di sebut "Marriage Contract. " [SEIRING BERJALANNYA WAKTU, CERITA AKAN MENJADI ALUR DEWASA, MOHON UNTUK BERPIKIR KEMBALI...