18. I Love You.

8.1K 593 27
                                    

"Apa ini?"

Jungkook melihat Lisa dengan penuh tanya. Jungkook merasa dia sedang permainkan. Lisa mengatakan bahwa dia akan menceraikannya, tapi dia mengatakan bahwa, dia juga mencintainya.

Jadi apa yang Lisa inginkan, sebenarnya?

"Aku mencintai mu Jeon."

"Ta-tapi in-"

Pray...

Dor..

Dor..

Ucapan Jungkook terhenti saat tiba - tiba letusan balon dan semua lampu menyala. Tepat saat itu, semua orang datang dari berbagai penjuru, dengan mengusapkan lagu selamat ulang tahun.

Jungkook melihat kearah mereka dengan tatapan terkejut. Hari ini adalah hari ulang tahunnya? Bahkan Jungkook tidak ingat, sama sekali.

Jungkook melihat kesekelilingnya. Dia baru menyadari bahwa ini bukan ruang sidang, melainkan aula gedung.

"Saengil chukka hamnida uri Jungkook." Ucap Lisa dengan bolu ulang tahun di tanganya.

"Ayo tiup lilinnya." Jungkook menganggutkan kepalanya dan mendekat kearah Lisa.

"Make a wish."

Huh!

Gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan ini, saat Jungkook meniup lilinnya. Lisa memasang wajah bahagia, saat melihat Jungkook.

Jungkook menarik pelan Lisa, dan memeluknya dari samping, membuat orang lain iri dengan keromantisan mereka. Jungkook mengecup kening Lisa beberaa detik dan mendekatkan bibirnya kearah telinga Lisa.

"Aku mencintaimu."

"Selamat ulang tahun sayang..." Nyonya Jeon datang dan memeluk anak tunggalnya itu dengan erat.

"Lihatlah anakku, sudah besar."
Jungkook tersenyum dan membalas pelukan ibunya.

"Cepat buatkan aku cucu. Kau sudah tua, tapi kau belum mempunyai anak." semua mematung sekejap saat mendengar ucapan Nyonya Jeon, hingga detik berikutnya mereka tertawa.

Jungkook banyal sekali mendapatkan ucapan selamat ulang tahun, mulai dari Lisa, orang tuanya, daddy Lisa, sahabat - sahabatnya. Ya, acara ini hanya di penuhi oleh orang - orang dekat Jungkook.

Pesta ulang tahun berjalan dengan lancar. Dan sepanjang pesta Jungkook tidak berhenti memeluk Lisa dan menggenggam tangannya, erat.

"Sayang boleh aku bertanya?"

"Apa?" Lisa melihat kearah Jungkook dan memasukan kue kecil pada mulut Jungkook. Jungkook membuka mulutnya dan mengunyah kue kecil itu.

"Apa kau akan tetap menceraikan ku?" Lisa tertawa melihat raut wajah khawatir Jungkook.

"Tidak."

"Lalu?"

.
.
.
.

"Apa kau akan benar - benar menceraikannya?"

Lisa diam saat Marco bertanya padanya. Marco datang setelah Jungkook pergi dari kamar anaknya.

Lisa menggeleng pelan. "Aku akan membuat kejutan untukknya."

"Maksudmu?"

"Aku akan pura - pura mengabaikanya, lalu di saat akhir bulan aku akan memberinya Surat pengaguam cerai dengannya."

"Untuk apa kau melakukannya?"

"Jungkook ulang tahun awal bulan depan."

"Baiklah Daddy akan membantumu."

Lisa menganggut, setelah hari ini Lisa menjalankan rencanannya, dibantu oleh Marco dan orang tua Jungkook. Rencana Lisa sangat berjalan sempurna, Lisa merasa senang dan sedih melihat orang yang di cintainya uring - uringan tak jelas, karna dirinya.

.
.
.
.

"Oh! Jadi ini semua hanya bohongan? Kau mengajukan surat perceraian itu bohongan?"

Lisa menganggutkan kepalanya. "Ya, aku merencanakan semuanya."

"Bagus, kau berhasil membuat aku mati berdiri. Aku akan menghukummu."

"Yak!" Lisa menghindar saat Jungkook akan memeluknya. "Ka-kau tidak jadi mati, jadi kau tidak perlu menghukumku."

"Kemarilah atau aku akan menambah hukumannya."

Lisa perlahan mendekat kearah Jungkook dan Jungkook dengan cepat menarik Lisa dan memeluknya.

"Aku sangat mencintaimu, sangat - sangat mencintaimu." Bisik Jungkook pada Lisa dan mencium pipi kanan Lisa.

"Aku juga." Jungkook tersenyum, akhirnya cintanya terbalaskan. Dia tidak akan uring - uringan lagi. Karna Lisa juga mencintainya.

"Sayang?"

"Apa?"

"Apa kau mendengar permintaan eomma."

"Ya, dia ingin cucu kan?"

"Ayo membuat bayi."

-♡-

"Mphhh..." Desah Lisa saat Jungkook melesatkan lidahnya untuk masuk kedalam mulutnya.

Pesta Jungkook sudah berakhir 1 jam yang lalu, membuat Jungkook dengan cepat membawa pulang, tentu saja untuk membuat keinginan Nyonya Jeon terpenuhi.

"Ahh.." tangan Jungkook mulai turun dan meremas payudara milik Lisa yang masih terbungkus, milik Lisa yang sangat pas di genggamannya. Seolah itu memang di ciptakan untuknya. Lisa bergerak gelisah di atas pengkuan Jungkook.

Ciuman Jungkook turun kearah leher jenjang Lisa. Dia mulai menggigit kecil lalu menciumnya lama, sehingga menghasilan bercak merah keunguan.

Tanganya mulai membuka kancing baju kemeja milik Lisa dan perlahan membaringkan tubuh Lisa di atas tempat tidur miliknya.

"Ahh." Lisa hanya bisa mendesah pasrah saat Jungkook mengulum puncak payudaranya. Matanya terpejam saat Jungkook mencium dan menggigit kecil payudaranya.

Mulai dari leher putih jenjang miliknya sampai kearah dadanya, penuh dengan kiss mark yang Jungkook buat.

Jungkook melepaskan semua kain yang melekat di tubuhnya dan tubuh Lisa, sampai tubuh mereka benar - benar terbuka tanpai sehelai kain yang menutupinya.

Wajah Lisa memerah saat Jungkook menatapnya dalam. Jungkook tau Lisa malu, dengan cepat dia menunduk dan mencium bibir Lisa pelan dan lembut. Dengan senang hati Lisa membalas ciumannnya, tangan mereka saling menggenggam erat.

Jungkook melepaskan ciumannya dan menyatukan kening mereka. Lisa tersenyum manis dan menatap Jungkook sayu.

"Aku akan melakukannya perlahan."

Lisa menganggut perlahan. Desahan dan geraman, memenuhi ruangan ini. Hari ini Jungkook berhasil membuat Lisa, seutuhnya. Detik ini sampai maut memisahkannya.

-TBC-

Bagaimana udah ngerti maksud aku? Maksud part kemarin?? Udah terjawab???

Bulan gosong sudah debut, mukai part ini bulan gosong akan sering debut.

Yang gak suka menjauh dan yang suka mendekat. 😆😆🌚🌚🌚







[END] Marriage Contract  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang