"Pria gila! "
Entah keberapa kalianya, Lisa mengunpat pada Jungkook. Sedangkan Jungkook, dia diam tak bergeming. Dia tau Lisa terus mengumpat padanya, meski itu di dalam hatinya.
Terjadi keheningan di antara mereka, Lisa lebih memilih, untuk melihat kearah jendela, dan menatap jalanan Kota Seoul. Sedangkan Jungkook, pria berdarah dingin itu, lebih memilih pokus dalam jalanannya, dengan raut wajah sulit di artikan. Ya, mereka sedang dalam mobil milik Jungkook.20 menit mereka lalui di perjalanan, tanpa ada sepatah kata keluar dari mulut kedua anak manusia itu.
Blam!
Jungkook keluar dari mobil tanpa melirik atau bicara sepatah katapun pada Lisa, wajahnya benar - benar datar dan tak bersahabat. "Kenapa dia selalu menyebalkan?! " Lisa melihat punggung Jungkook, dengan tatapan tajam. Lisa keluar dari mobil itu, tapi tunggu. Sejak kapan di rumahnya banyak orang--maid.
"Mungkin mereka datang, saat aku pergi. " Lisa kembali melanjutkan jalanya menuju kamarnya. Lisa bersyukur para maid sudah datang, itu tandanya Jungkook tidak akan menyuruhnya, menjadi pembantunya kembali.
"Selamat siang, nyonya. " terlihat 4 orang maid, yang sedang membersihkan halaman depan, membungkuk hormat pada Lisa. Lisa
Lisa tersenyum cerah. "Selamat siang. " setelah itu, dia kembali melangkah kedepan, perutnya sudah lapar. Mungkin makan siangnya sudah siang, mengingat maid rumah ini sudah datang.
Lisa masuk menuju ruang makan, berniat untuk membawa minum, untuk membuat basah, tenggorokannya. Lisa membuka lemari es, dan tersenyum saat udara dingin dari dalam lemari es menerpa wajahnya.
"Nona? "
"Astaga! " Lisa terkejut saat dirinya sedang menikmati, sejuknya udara dari dalam lemari es, seseorang menepuk bahunya. "Ahjumma? "
Lisa berbalik dan pertama kali dia lihat adalah wanita paruh baya dengan senyum manisnya. "Nona maaf membuat anda terkejut. Apa kau terkejut? "
"Tidak ahjumma, aku tak apa. Cuman sedikit saja. " wanita paruh baya itu tersenyum melihat Lisa. "Ahjumma? Kenapa ahjumma disini? "
"Tuan muda meminta saya untuk kesini, nona. " Kim nam-hye--ahjumma yang Lisa temui di rumah Jungkook, sebelum pernikahanya. Dan ahjumma sangat baik pada Lisa, waktu pertama kali bertemu, Lisa seperti ada sosok mommynya di dalan diri ahjumma Kim.
"Oh, ahjumma apa kau sudah membuat makan siang? "
"Saya baru saja akan membuatnya, tapi waktu datang ke dapur, saya melihat nona sedang tersenyum di hadapan lemari es. " Lisa terkekeh mengingat kebodohanya, tadi di depan lemari es. Saat Lisa berumur 5 tahun, Lisa pernah membuka lemari es seharian, dengan alasan ingin membuat wajahnya sejuk, bahkan dia pernah menangis ingin tidur di depan lemari ea sampai akhirnya demam, hingga Marco dan Nana--mommynya Lisa, melarang Lisa untuk berdekatan dengan lemari es.
"Aku sangat lapar. " Ahjumma Kim tidak bisa menahan senyumnya, melihat Lisa merengek dan mengusap perut datarnya dengan lucu.
"Saya akan membuatnya. "
"Baiklah ayo, aku akan membantu. " dengan semangat yang tinggi Lisa menarik ahjumma Kim menuju tempat memasak, membuat wanita berumur 50 han itu kewalahan tapi akhirnya dia tersenyum. "Tidak nona, lebih baik anda duduk, serahkan semuanya pada saya, ini tugas saya. "
"Tapi, aku ingin membantu. "
"Jan--"
"Tidak ada penolakan titik! " potong Lisa cepat, membuat senyum manis terbir di wajah wanita paruh baya itu. "Baiklah nona, tapi jangan berlebihan saya takut tuan muda marah. "
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Marriage Contract [TERBIT]
Fanfic[Versi E-book tersedia] Bagaimana jika 2 orang manusia tidak saling mencintai tapi harus di satukan oleh kesepakatan bodoh yang di sebut "Marriage Contract. " [SEIRING BERJALANNYA WAKTU, CERITA AKAN MENJADI ALUR DEWASA, MOHON UNTUK BERPIKIR KEMBALI...