Ch 9

1.7K 126 0
                                    

Hit on me and run off?

Mata Shiyao basah dan kakinya gemetar. Dia belum sepenuhnya tenang. You Ze dengan lembut menggerakkan bibirnya. Mata pria itu menjadi gelap, lalu berbalik untuk berjalan keluar lift.

"Selamat malam."

Shiyao yang melihat pintu lift tertutup, penuh kebingungan.

"Itu dia? Hit on me and run off?”

Setelah malam yang tidak bisa tidur, lingkaran hitam dilemparkan ke bawah mata Shiyao. Dia dengan keras, memarahi You Ze beberapa kali dalam hati. Kemudian mengemasi barang-barangnya untuk pergi ke bandara.

Shiyao baru saja kembali dari Paris dengan barang bawaan dan pergi ke asrama, ketika seorang kolega yang tinggal di sebelahnya memberitahu bahwa direktur memanggilnya.

Dia meletakkan barang-barang dan bergegas ke perusahaan. Tidak berharap akan disapu dan dimarahi.

"Shiyao, apa masalahmu? Apa kau pikir, kau ini pemilik maskapai dan bisa melakukan apa pun yang kau inginkan? Jika berani, kenapa kau tidak mengambil kesempatan ini untuk memecatku?"

Bingung dengan omelan direktur, Shiyao bertanya dengan suara rendah, "Direktur, apa yang telah saya lakukan?"

"Nyalakan ponsel mu dan periksa grup wechat!"

Grup wechat perusahaan adalah kelompok besar yang terdiri dari ratusan orang. Digunakan untuk menginformasikan jadwal dan hal-hal lain. Namun masing-masing tim memiliki grup sendiri.

Shiyao tidak tahu apa yang dimaksud direktur, tetapi masih login di wechat.

Ada ribuan obrolan dalam grup. Dia tidak tahu berapa kali dia disebutkan. Bahkan Wakil Presiden Lin bertanya apa yang sedang terjadi.

Shiyao menggulir ke atas dan melihat foto yang dibagikan. Ia hampir pingsan.

Shiyao difoto ketika keluar dari toilet pesawat!

Fotografer pastilah cukup dekat untuk membidik wajahnya dengan jelas. Tapi You Ze pergi lebih awal, sehingga menyisakan punggung pria yang tampak kabur.

Direktur menunjuk ponselnya dan berteriak, "Jangan bilang itu kembaranmu, sebagai ganti dirimu!"

"Ya, ini saya. Tapi saya..." Shiyao benar-benar sulit menjelaskan. Dia tidak bisa mengatakan, 'Lihatlah baik-baik, Direktur. Pria itu adalah CEO Anda. Dialah yang menyeretku!'

Siapa yang akan percaya padanya?

“Kau dihukum selama beberapa hari ke depan. Tunggu sampai hukumanmu selesai, baru kembali bekerja!” Direktur meninggalkan satu kata.

'Oh tidak, semuanya sudah berakhir!'

Shiyao penuh keputusasaan.

Jika bisa, dia ingin mengikat pria pembawa sial itu ke kayu salib untuk dibaptis seperti Yesus!!

Karena hukuman ini, Shiyao langsung pulang dengan kopernya.

Ibunya sedikit terkejut ketika Shiyao kembali, "Bukankah kamu bilang, akan sibuk selama beberapa hari?"

"Oh, perusahaan memberiku cuti," Shiyao menjawab dengan malas. Lalu ragu-ragu menambahkan, “Aku putus dengan Li Sicheng karena dia memberiku topi hijau. Itu saja!"

Sampai Shiyao menutup pintu kamar, ibunya masih membeku di sana dan bertanya-tanya, "Apa hubungan topi hijau dengan perpisahanmu?"

*topi hijau adalah slang untuk tidak setia atau berselingkuh*

Tidak ada yang tahu betapa puasnya Shiyao. Dia tidur dari siang hingga siang berikutnya, cukup minum dan makan, juga bermain-main ketika bosan. Dia segera meninggalkan hal-hal yang tidak menyenangkan pikiran, ke belakang.

Ibunya mengira Shiyao mengurung diri karena terluka oleh cinta. Dua hari menonton, ibunya tidak bisa duduk diam. Dia langsung pergi ke kamar Shiyao setelah makan malam.

"Yaoyao, apa kamu bebas sekarang?"

Melihat ibunya ragu-ragu, Shiyao berkata, "Bu, mari kita bicarakan."

"Karena kamu sudah putus dengan Li Sicheng, bagaimana kalau berkencan dengan orang lain?" Ibunya mengeluarkan ponsel. Membuka album dan menunjukkan foto pada Shiyao.

"Ini adalah guru matematika sepupumu. Bagaimana penampilannya? Dan yang ini, seorang manajer proyek di perusahaan yang sama dengan paman di sebelah. Lima tahun lebih tua dari mu--"

Kemudian Shiyao mengerti, "Kamu ingin aku pergi kencan buta?"

"Kamu benar-benar... Apa pun itu, ini bukan kencan buta. Kamu tahu, hanya minum kopi dan sedikit ngobrol."

Shiyao menunjuk dirinya sendiri dan tidak bisa menahan tawa, “Bu, lihat aku. Lihat wajahku ini. Apa kamu pikir seorang gadis yang sempurna seperti aku, perlu kencan buta? Kencan buta hanya untuk orang-orang dengan harga diri rendah, oke?"

Ibunya memutar mata ke arah Shiyao. Ia menyelipkan ponsel ke tangan Shiyao, “Ambil saranku dan pilih satu! Dia adalah anak laki-laki yang jujur ​​dan berorientasi keluarga. Kamu bisa mulai berkencan dengannya."

"Bu, aku tidak membutuhkannya."

***

Mr. You, Please Dote on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang